Arti Kata Bahasa Arab

Arti Warabbuka Alamu Bilmufsidin Surat Yunus Ayat 40-41 Allah Maha Tahu Orang yang Berbuat Kerusakan

Allah berfirman bahwa segala perbuatan ada konsekuensinya dan masing-masing orang akan mendapatkan konsekuensi atas apa yang dilakukannya.

|
Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
tribunsumsel/welly triyono
Arti wa rabbuka a'lamu bil-mufsidīn kutipan Surat Yunus Ayat 40-41, larangan berbuat kerusakan. 

Kamu berlepas diri terhadap apa yang aku kerjakan dan akupun berlepas diri terhadap apa yang kamu kerjakan) Yakni kalian tidak akan disiksa karena amal perbuatanku, dan aku tidak akan disiksa karena amal perbuatan kalian. (Zubdatut Tafsir)

Surat Yunus secara keseluruhan tergolong Makkiyah. Ia diturunkan di Makkah sebelum Rasulullah hijrah. Sebagaimana surat Makkiyah lainnya, surat ini banyak membicarakan tentang keimanan serta menghadapi sikap dan pandangan kaum musyrikin Makkah.

Surat Yunus ayat 40-41 adalah ayat yang mengajarkan untuk menjauhi tindak kekerasan.
Ada empat hal pokok dalam ayat ini yakni tentang keimanan, pembuat kerusakan, konsekuensi amal dan menyikapi perbedaan tanpa kekerasan.

Secara khusus, Surat Yunus ayat 40 ini berbicara tentang orang-orang Makkah. Namun secara umum, ia juga berlaku untuk semua umat manusia.

“Di antara mereka yang engkau diutus kepada mereka, hai Muhammad, ada orang-orang yang beriman kepada Al Qur’an ini dan mengikutimu serta beroleh manfaat dari risalah yang engkau sampaikan,” terang Ibnu Katsir ketika menafsirkan ayat ini. “Tapi ada juga yang tidak beriman, bahkan mereka mati dalam kekafirannya dan kelak akan dibangkitkan dalam keadaan kafir.”


Orang-orang musyrikin Makkah menuduh Rasulullah dan pengikutnya berbuat kerusakan, pemecah belah dan merusak persatuan Makkah. Maka Allah menjawab tuduhan mereka.

وَرَبُّكَ أَعْلَمُ بِالْمُفْسِدِينَ

..Dan Tuhanmu lebih mengetahui tentang orang-orang yang berbuat kerusakan. (QS. Yunus: 40)

“Orang-orang yang berbuat kerusakan ialah orang-orang yang tidak beriman,” tulis Sayyid Qutb dalam Tafsir Fi Zhilalil Qur’an. “Tidaklah terjadi kerusakan di muka bumi seperti yang disebabkan oleh sesatnya manusia dari keimanan kepada Tuhannya dan dari beribadah kepada-Nya saja. Tidaklah merajalela kerusakan di muka bumi kecuali disebabkan oleh ketundukan kepada selain Allah dengan segala akibat buruk yang ditimbulkannya bagi kehidupan manusia dari semua segi.”

Allah berfirman bahwa segala perbuatan ada konsekuensinya dan masing-masing orang akan mendapatkan konsekuensi atas apa yang dilakukannya.

وَإِنْ كَذَّبُوكَ فَقُلْ لِي عَمَلِي وَلَكُمْ عَمَلُكُمْ


Jika mereka mendustakan kamu, maka katakanlah: “Bagiku pekerjaanku dan bagimu pekerjaanmu.. (QS. Yunus: 41)


Dikutip dari bersamadakwah, Buya Hamka dalam Tafsir Al Azhar menjelaskan, jika mereka masih saja membantah dan tidak mau percaya, ayat ini memerintahkan Rasulullah untuk menegaskan bahwa “bagiku amalku, bagi kalian amal kalian.” Masing-masing ada konsekuensi dan akibatnya. Amal baik membawa ke surga. Amal buruk menyeret ke neraka.

Lalu Allah menutup ayat ini dengan firman-Nya:

أَنْتُمْ بَرِيئُونَ مِمَّا أَعْمَلُ وَأَنَا بَرِيءٌ مِمَّا تَعْمَلُونَ

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved