Banjir di Musi Rawas

Banjir di Muara Lakitan Musi Rawas, Puskesmas dan Kantor Camat serta 17 Sekolah Terendam

Banjir di Muara Lakitan Musi Rawas tidak hanya merendam permukiman warga melainkan Puskesmas dan kantor camat serta 17 sekolah terendam banjir.

Editor: Vanda Rosetiati
SRIPO/EKO MUSTIAWAN
Banjir di Muara Lakitan Musi Rawas tidak hanya merendam permukiman warga melainkan Puskesmas dan kantor camat serta 17 sekolah terendam banjir. 

TRIBUNSUMSEL.COM, MUSI RAWAS - Banjir di Muara Lakitan Musi Rawas tidak hanya merendam permukiman warga melainkan Puskesmas dan kantor camat serta 17 sekolah terendam banjir.

Camat Muara Lakitan, Hermansyah mengatakan banjir di Kecamatan Muara Lakitan mulai surut meskipun tidak begitu signifikan.

"Mudah-mudahan segera surut, agar masyarakat bisa kembali beraktivitas kembali," kata Camat, Rabu (17/01/2024).

Dikatakan Camat, untuk di Muara Lakitan ada 9 desa dan satu kelurahan yang terendam banjir.

Namun, paling parah yakni di Desa Semangus Lama dan Desa Prabumulih 1.

"Karena aksesnya terputus total, sehingga satu-satunya akses warga melalui jalur air dan menggunakan transportasi air seperti perahu, ketek dan lainnya," kata Camat.

Baca juga: Caleg PDIP Sumsel Riza Toni Siahaan Dukung Prabowo-Gibran, Sebut Sikap Politik Hak Warga Negara

Selain pemukiman warga lanjut Camat, banjir juga merendam sejumlah lembaga pemerintahan, bahkan jumlahnya tak hanya satu.

" Lembaga pemerintah yang terdampak banjir di Muara Lakitan, bukan hanya satu tapi ada beberapa diantaranya Kantor Camat, Puskesmas, Koramil dan 17 lembaga pendidikan," jelasnya.

Ditambahkan Camat, untuk lembaga pendidikan atau sekolah yang terdampak banjir, sebagian melaksanakan proses belajar mengajar dilakukan secara daring atau belajar di rumah.

"Tidak di liburkan, tapi belajar di rumah," ucap Camat.

Sedangkan untuk pelayanan Puskesmas sambung Camat, karena beberapa ruangan terendam banjir seperti UGD dan lainnya yang tidak memungkinkan untuk melakukan pelayanan, maka pelayanan dilakukan di mobil ambulance yang ditempatkan di pingir jalan.

"Jadi untuk pelayanan kesehatan sementara ini pelayanan darurat. Tapi di setiap desa, melalui Puskesdes juga ikut aktif memberikan pelayanan," ungkapnya.

Ditambahkan Camat, sedangkan untuk pelayanan pemerintahan di Kantor Camat sendiri, nyaris tidak ada kendala.

Memang ada beberapa staf yang tidak bisa ke kantor, karena aksesnya terputus akibat banjir, maka mereka melaksanakan tugasnya di rumah.

"Kita maklumi, daripada terjadi hal yang tidak diinginkan. Intinya, pelayanan tidak ada kendala, dan berjalan sesuai SOP yang ada," tutup Camat. (sripoku/eko mustiawan)

Baca berita lainnya langsung dari google news

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved