Modus Pemalak di Tol Keramasan Bersihkan Kaca Mobil Hingga Ngamen, Polisi Bakal Tingkatkan Patroli

TRIBUNSUMSEL.COM, INDRALAYA - Satreskrim Polres Ogan Ilir berhasil menangkap tiga pemalak di Exit Gerbang Tol Keramasan yang aksinya viral di sosial media. 

Dengan modus membersihkan kaca mobil menggunakan kemoceng hingga jadi pengamen, aksi pemalak di Tol Keramasan dirasa sangat meresahkan hingga polisi akan meningkatkan patroli demi kenyamanan dan keamanan pengendara. 

Sebelumnya, pada video beredar di media sosial berdurasi 1 menit tersebut, sejumlah pria menghampiri kendaraan yang baru keluar dari gerbang tol akses Tol Kayuagung-Palembang itu.

Para pelaku pemalakan tampak meminta uang kepada pengendara kendaraan muatan barang dan penumpang.

Informasi yang dihimpun, aksi pemalakan tersebut terjadi pada Sabtu (13/1/2024) saat lalu lintas cukup padat.

Kasat Reskrim Polres Ogan Ilir AKP Muhammad Ilham didampingi Kanit Pidum Ipda Ettah Yuliansyah mengatakan, tiga orang pelaku sudah diamankan.

Ketiganya berinisial ER (30 tahun), JM (32 tahun) dan SY (25 tahun), semuanya warga Kertapati, Palembang.

"Informasi dari media sosial, tiga pelaku tersebut bersama beberapa orang lainnya melakukan pungli di exit Gerbang Tol Kramasan," kata Ilham di Mapolres Ogan Ilir, Indralaya, Selasa (16/1/2024).

Baca juga: Korban Banjir di Muba Mulai Terserang Batuk, Flu Hingga Demam, Tinggi Air Sudah capai 1,5 Meter

Modus operandi para pelaku yakni dengan mengamen dan membersihkan kaca mobil dengan kemoceng.

Perbuatan para pelaku dinilai sangat meresahkan karena selain mengganggu kenyamanan pengendara, juga menganggu arus lalu lintas.

Saat akan diamankan, dua dari tiga pelaku sempat mencoba mengelabui polisi dengan cara berpura-pura sedang minum kopi di sebuah warung.

"Informasi yang kami terima, para pelaku ini pernah terjaring razia oleh Polsek Pemulutan," ungkapnya lagi.

Tiga pelaku beserta barang bukti uang hasil pungli, gitar dan alat pembersih kaca kendaraan diamankan ke Mapolres Ogan Ilir.

Menurut Ilham, polisi tak menemukan benda berbahaya seperti senjata tajam dari tangan para pelaku.

Polisi masih memeriksa ketiganya secara intensif untuk selanjutnya didata dan dibina agar tak lagi mengulangi perbuatan tersebut.