Banjir di Muratara

Banjir di Muratara, Walhi Sumsel Ungkap Faktor Penyebab, Hutan Kritis Hingga Aktivitas Pertambangan

Walhi Sumsel menilai banjir dahsyat beberapa kabupaten di Sumsel khususnya Muratara karena dirusak manusia, hutan kritis hingga aktivitas pertambangan

TRIBUN SUMSEL/RAHMAT AIZULLAH
Walhi Sumsel menilai banjir dahsyat beberapa kabupaten di Sumsel khususnya Muratara karena dirusak manusia, hutan kritis hingga aktivitas pertambangan. Tampak warga terdampak banjir di Muratara membuat dapur darurat urunan masak, Jumat (12/1/2024). 

Dia mengatakan Muratara memang daerah langganan banjir yang terjadi setiap tahun, namun setelah peristiwa 1995 itu tak pernah separah ini. 

"Tahun 1995 banjir hebat, sebelum itu 1992 banjir hebat juga, nah setelah itu tidak pernah lagi, banjir ya banjir ada setiap tahun tapi tidak separah ini," katanya. Sa'ban mengungkapkan, sebelum tahun 1992 dan 1995, ada banjir yang lebih hebat lagi yakni pada 1982.

Menurutnya, saat itu warga mengungsi ke Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) yang baru saja dibuka, karena rumah mereka terendam banjir. 

"Banjir yang lebih besar lagi tahun 1982, jalan lintas ini (Jalinsum) baru dibuka, warga tidur di jalan ini, karena rumah dua tingkat pun terendam," katanya.

Wakil Bupati Muratara, Inayatullah mengatakan, warga yang rumahnya terendam banjir saat ini telah mengungsi. 

Pemkab Muratara, kata dia, telah menyiapkan sejumlah posko pengungsian untuk warga terdampak. 

Namun begitu, warga lebih memilih mengungsi ke rumah keluarganya yang belum terendam. 

Sebab, mayoritas rumah penduduk di bantaran sungai di Kabupaten Muratara ini adalah jenis panggung. 

"Rata-rata mengungsi ke rumah keluarganya, karena warga kita kebanyakan rumah panggung, jadi rumah yang tinggi atau dua tingkat belum terendam, mereka menumpang di situ," katanya. 

20 Ribu Rumah Sudah Terendam

Bencana banjir yang melanda Kabupaten Muratara, terjadi sejak Rabu (10/1/2024) diawali wilayah Kecamatan Ulu Rawas. 

Banjir ini merupakan susulan dari banjir pekan lalu pada Sabtu (30/12/2023) yang melanda di 4 kecamatan.

Koordinator Posko Induk Banjir Pemkab Muratara, Suhardiman mengungkap dari laporan yang mereka terima banjir sudah merendam kurang lebih 20.000 unit rumah penduduk.

Selain merendam permukiman warga, banjir juga berdampak ke sejumlah fasilitas umum hingga memutus akses jalan penghubung antar desa/kecamatan.

Dari 7 kecamatan yang ada di Kabupaten Muratara, wilayah yang terdampak banjir terjadi di 6 kecamatan.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved