Berita Musi Rawas

Banjir di Musi Rawas Rendam Akses Jalan Utama Kecamatan Tuah Negeri-Sukakarya, Tinggi Air 1 Meter

Banjir di Musi Rawas Sumsel merendam akses jalan utama penghubung antara Kecamatan Tuah Negeri dan Kecamatan Sukakarya, tinggi air satu meter.

Editor: Vanda Rosetiati
SRIPO/EKO MUSTIAWAN
Banjir di Musi Rawas Sumsel merendam akses jalan utama penghubung antara Kecamatan Tuah Negeri dan Kecamatan Sukakarya, tinggi air ada yang mencapai satu meter, Rabu (10/1/2024). 

TRIBUNSUMSEL.COM, MUSI RAWAS - Banjir di Kabupaten Musi Rawas (Mura) Sumsel merendam akses jalan utama penghubung antara Kecamatan Tuah Negeri dan Kecamatan Sukakarya.

Banjir terjadi di Desa Dharma Sakti Kecamatan Tuah Negeri.

Ada puluhan rumah di Dusun 4 Desa Dharma Sakti juga ikut terendam. Bahkan, ketinggian air mencapai 1 meter.

Camat Tuah Negeri, Ahmad Charles mengatakan, sejak beberapa hari terakhir intensitas hujan terjadi di Desa Dharma Sakti cukup tinggi, hingga membuat aliran sungai Perigi meluap.

Akibatnya lanjut Camat, total ada 22 rumah di Dusun 4 Desa Dharma Sakti yang terendam banjir. Termasuk akses utama yang sering dilalui oleh warga dan pengguna jalan lainnya.

Baca juga: Mayat Pria Ditemukan di Kontrakan Lubuklinggau, Korban Warga Desa Binjai Musi Rawas Dikira Tertidur

Dikatakan Camat, banjir terjadi di Desa Dharma Sakti sudah sejak 2 hari ini. Hanya saja, hari ini justru air terus naik. Bahkan, untuk akses jalan yang terendam tak bisa dilalui kendaraan roda dua.

"Dua hari ini, air mulai tinggi. Hari pertama awalnya 15 rumah yang terendam, dan hari ini sudah 22 rumah yang terendam," kata Camat kepada Sripoku.com, Rabu (10/01/2024).

Ditambahkan Camat, dari total 22 rumah yang terendam banjir. 10 keluarga diantaranya sudah mengungsi, sedangkan sisanya masih memilih bertahan.

"10 rumah yang sudah ngungsi, sisanya masih bertahan," jelasnya.

Lebih lanjut Camat menjelaskan, untuk ketinggian bervariasi, dengan dengan ketinggian air paling dalam 1 meter hingga 1,5 meter.

"Yang 1,5 meter itu di areal belakang, kalau yang di dalam rumah paling dalam 1 meter," jelasnya.

Sedangkan untuk ketinggian air yang merendam akses jalan utama masih kata Camat, mencapai kurang lebih 60-70 meter. Hanya saja, untuk kendaraan roda dua tidak bisa lewat.

"Untuk motor tidak bisa lewat, tapi kalau mobil masih bisa. Tapi harus perlahan," imbuhnya.

Hanya saja sambung Camat, warga secara inisiatif menyediakan jasa ojek gerobak untuk membantu pengguna jalan menyebrangi akses jalan yang terendam.

"Cukup membantu, karena motor tidak bisa lewat, kalau memaksa pasti mogok dan rusak," pungkasnya.

Sementara itu, Irwan salah seorang warga setempat mengaku, sengaja menyiapkan jasa ojek untuk motor, sehingga pengguna sepeda motor bisa melewati akses jalan yang terendam.

"Iya, biar pengguna jalan khususnya pengguna sepeda motor bisa lewat. Untuk biayanya sendiri hanya Rp10 ribu per motor," tutupnya. (sripoku/eko mustiawan)

Baca berita lainnya  langsung dari google news

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved