Pilpres 2024

Jokowi Ungkap Nasibnya di PDIP Setelah Ngaku Tak Diundang Pada HUT ke-51 PDIP, Bukan Tak Mau Datang

Jokowi Ungkap Nasibnya di PDIP Setelah Ngaku Tak Diundang Saat HUT ke-51 PDIP, Bukan Tak Mau Datang

Editor: Slamet Teguh
Kolase Tribunsumsel.com
Jokowi Ungkap Nasibnya di PDIP Setelah Ngaku Tak Diundang Pada HUT ke-51 PDIP, Bukan Tak Mau Datang 

TRIBUNSUMSEL.COM - Polemik soal PDIP dan Presiden Jokowi saat berlangsungnya Pilpres 2024 kini kian memanas.

Yang terbaru, Jokowi mengaku tak diundang oleh PDIP saat perayaan HUT ke 51 PDIP.

Hal ini tentu bertentangan dengan pernyataan PDIP yang menyebut Jokowi enggan hadir dalam acara tersebut.

Diketahui, sebelumnya ramai dibicarakan Presiden Jokowi berencana melakukan kunjungan ke luar negeri saat HUT ke-51 PDIP yang akan berlangsung Rabu (10/1/2024).

PDIP pun buka suara terkait dengan keabsenan Jokowi di HUT ke-51 PDIP.

Pihak PDIP pun mengaku kecewa dengan ketidakhadiran Jokowi di HUT ke-51 PDIP.

Ketua DPC PDIP Kota Solo FX Hadi Rudyatmo mengungkapkan, jika Presiden Jokowi lahir dari rahim PDI Perjuangan mestinya ia hadir dalam momen perayaan HUT ini.

“Ya terserah mau hadir atau tidak.

Kalau merasa lahir dari PDI Perjuangan ya mesti hadir,” jelasnya saat ditemui Sabtu (6/1/2024) dikutip dari Wartakotalive.com.

Meski begitu, FX Rudy menyadari bahwa ia bukan siapa-siapa.

Presiden Jokowi akan hadir atau tidak merupakan haknya.

“Itu urusan sana saya kan trucuk. Ya itu hak mereka,” terangnya.

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyebut Jokowi akan ada di Filipina tepat di hari ulang tahun PDIP.

Namun saat diklarifikasi, Jokowi mengaku belum menerima undangan dari PDIP.

“Belum dapet undangan,” singkat Jokowi seperti dimuat Sekretariat Presiden pada Senin (8/1/2024).

Sementara itu fokus peringatan HUT ke-51 PDIP adalah turun ke bawah hingga ke tingkat RT dan RW.

Dia mengatakan kegiatan ulang tahun PDIP akan dibuka pada 10 Januari dan diakhiri pada 31 Mei dengan dilanjutkan dengan Bulan Bung Karno.

HUT ke-51 PDI Perjuangan (PDIP) akan digelar pada 10 Januari dengan mengusung tema 'Satyam Eva Jayate, Kebenaran Pasti Menang'.

Acara itu nantinya akan dibuka dengan pidato politik Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Profil Sosok 7 Menteri Dari PDIP, Disebut Sudah Menghadapi Megawati Untuk Mundur Dari Kabinet Jokowi
Profil Sosok 7 Menteri Dari PDIP, Disebut Sudah Menghadapi Megawati Untuk Mundur Dari Kabinet Jokowi (Kolase Tribunsumsel.com)

Baca juga: Kronologi Jokowi Dituduh Pria Berjanggut Bawa Kabur Batu Merah Rp 400 Juta, Ngaku Bertemu di Pemda

Baca juga: Sosok Pria Berjanggut Tuding Jokowi Bawa Kabur Batu Merah Delima Rp 400 Juta, Tantang ke Pengadilan

Jokowi Enggan Gantikan Megawati

Masa depan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di PDIP kini terjawab sudah.

Jokowi mengaku enggan menjadi ketua umum (Ketum) PDIP untuk menggantikan Megawati Soekarnoputri.

Bahkan, Jokowi telah membeberkan rencananya setelah penisun dari jabatannya sebagai presiden RI pada 20 Oktober 2024 mendatang.

Seperti diketahui,  Jokowi membeberkan rencananya setelah penisun akhir tahun 2024 mendatang.

Jokowi mengatakan, dia akan pulang kampung ke Solo sebagai "rakyat biasa" setelah masa jabatannya sebagai Presiden Indonesia berakhir pada Oktober 2024.

Presiden Jokowi menyampaikan rencananya tersebut setelah mengunjungi Pasar Tradisional Purworejo dalam kunjungannya ke Jawa Tengah, Selasa (2/1/2024).

Terkait kemungkinan menjadi Sekretaris Jenderal PBB, Presiden Jokowi menyiratkan penolakan.

Jokowi sembari tersenyum berujar dia akan kembali ke Solo dan menjadi rakyat biasa.

"Jadi rakyat biasa, kembali ke mana? ke Solo," jawab Jokowi sebagaimana dilihat dari Sekretariat Presiden dikutip dari Tribun Solo

Sementara itu, dalam kesempatan sebelumnya Presiden Jokowi sebelumnya telah memberikan sinyal bahwa ia akan mundur dari panggung politik jika tak lagi jadi presiden.

Jokowi juga tak berniat menjadi Ketua Umum PDIP, menggantikan Megawati Soekarnoputri.

Kendati diusulkan oleh Guntur Soekarnoputra, putra presiden pertama RI Soekarno dan kakak Megawati, untuk Jokowi mengambil alih kepemimpinan PDI-P, Jokowi menolak ide tersebut.

Beliau menyatakan bahwa ada banyak kandidat yang potensial dari generasi muda untuk posisi tersebut.

Jokowi menegaskan keinginannya untuk kembali ke Solo dan menjalani kehidupan sebagai warga biasa setelah pensiun dari jabatan presiden. Hal ini disampaikannya dalam berbagai kesempatan, termasuk seusai upacara peringatan HUT TNI di Lapangan Monumen Nasional, Jakarta.

"Jadi rakyat biasa. Kembali ke Solo jadi rakyat biasa," ulang Kepala Negara.

Adapun pada 14 Februari 2024 mendatang, masyarakat akan memberikan hak pilihnya dalam Pilpres.

Indonesia akan memiliki presiden dan wakil presiden baru pada 20 Oktober 2024. 

Pada tanggal tersebut, presiden dan wakil presiden hasil Pemilu 2024 akan dilantik.

Presiden Joko Widodo bersama bakal calon presiden Ganjar Pranowo, bakal calon presiden Prabowo Subianto dan bakal calon presiden Anies Baswedan makan siang bersama di Istana Merdeka, Jakarta, Senij (30/10/2023).
Presiden Joko Widodo bersama bakal calon presiden Ganjar Pranowo, bakal calon presiden Prabowo Subianto dan bakal calon presiden Anies Baswedan makan siang bersama di Istana Merdeka, Jakarta, Senij (30/10/2023). (Dokumentasi Tim Media Prabowo Subianto)

Serah Terima Presiden

Presiden Jokowi disebut sudah menyiapkan rencana serah terima jabatan ke presiden terpilih di Pilpres 2024 yang menggantikannya.

Hal itu disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.

Menurut dia, salah satu yang disiapkan adalah memperkenalkan presiden terpilih kepada tokoh-tokoh penting dunia.

Tokoh-tokoh penting itu termasuk Presiden Uni Emirat Arab Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan (MBZ) dan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman.

"Presiden Joko Widodo itu betul-betul menyiapkan serah terimanya beliau,

kepada Presiden terpilih nanti siapapun.

Beliau sampaikan, 'Saya kalau nanti sudah ada presiden terpilih, saya akan tenteng, mengenalkan kepada tokoh-tokoh yang saya kenal, seperti MBS, MBZ, dan lain-lain'," kata Luhut dalam video yang diunggah di Instagram pribadinya.

Menurutnya, perkenalan itu bertujuan untuk menjaga hubungan baik yang telah susah payah dibangun dengan negara lain.

"(Jokowi berkata)

'Presiden dan kepala negara yang hubungannya dengan kita baik, saya akan kenalkan'. 

Supaya ya jangan hilang waktu hanya untuk membangun hubungan-hubungan personal itu," ujarnya.

Luhut menilai pencapaian Jokowi dalam menjalin hubungan internasional sudah luar biasa.

Menurut Luhut, Presiden Jokowi mampu merangkul para tokoh dunia di masa kepemimpinannya demi kemajuan Indonesia.

"Dan saya rasakan, selama (Jokowi) sebagai presiden, hubungan personal itu sangat-sangat penting untuk mencapai kemajuan republik ini," kata dia. 

(TribunSolo.com/Wartakotalive.com)

 

 

 

 

 

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved