Anak Bunuh Orang Tua Kandung Musi Rawas

Sosok Asep Gusti Randa Anak Bunuh Orang Tua Kandung di Musi Rawas, Umur 29 Tahun Masih Bujangan

Sosok Asep Gusti Randa anak bunuh orang tua kandung di Musi Rawas, umur 29 tahun masih bujangan.

Editor: Vanda Rosetiati
SRIPO/EKO MUSTIAWAN
Sosok Asep Gusti Randa anak bunuh orang tua kandung di Musi Rawas, umur 29 tahun masih bujangan. Pelaku telah diamankan warga Desa Kepur Kecamatan Tiang Pumpung Kepungut (TPK) Kabupaten Musi Rawas, Jumat (5/1/2024). 

TRIBUNSUMSEL.COM, MUSI RAWAS - Sosok Asep Gusti Randa anak bunuh orang tua kandung di Musi Rawas, umur 29 tahun masih bujangan.

Pelaku pembunuhan orang tuanya sendiri di Desa Kebur Kecamatan Tiang Pumpung Kepungut (TPK) Kabupaten Musi Rawas, diketahui memiliki gangguan jiwa.

Hal itu dibenarkan Sekretaris Desa (Sekdes) Kebur, M Nuh saat dikonfirmasi Sripoku.com grup Tribunsumsel.com, Jumat (5/1/2024) sore.

Diketahui sebelumnya, Jumat (05/01/2024) siang warga Desa Kebur Kecamatan TPK dihebohkan dua warganya ditemukan tewas bersimbah darah di dalam rumahnya.

"Benar itu di desa kami, tepatnya di Dusun 3 Desa Kebur Kecamatan TPK," kata M Nuh.

Baca juga: Guru Honorer Pukul Murid di Muratara Terancam Bui, Pengacara: Dalam Permendikbud Tak Dapat Dipidana

Hanya saja lanjut M Nuh, dia tak mengetahui secara pasti kronologis kejadian tersebut. Sebab, dia mendapat informasi dari warga setelah melaksanakan sholat Jumat..

"Saat itu kami sedang melaksanakan salat Jumat, setelah selesai, kami dapat informasi dari warga adanya kejadian tersebut. Jadi setelah kami salat Jumat itu setelah kejadian. Kami balik dari jumatan sudah heboh," ucap M Nuh.

Dijelaskan M Nuh, korban adalah pasangan suami dan istri bernama Bastiyar berusia sekitar 64 tahun, dan istrinya adalah Sainona berusia sekitar 60 tahun.

Sedangkan pelaku pembunuhnya adalah anak kandungnya sendiri bernama Asep Gusti Randa yang masih berusia 29 tahun.

"Pelaku ini masih bujangan," katanya.

Saat disinggung soal gangguan jiwa yang dialami pelaku. M Nuh tak menepisnya dan membenarkan.

Bahkan, pelaku sesekali juga kambuh.

"Sepertinya seperti itu, karena kadang-kadang normal dan kadang-kadang juga kumat. Tapi tidak mengganggu orang," ucapnya.

Kambuhnya pelaku sambung M Nuh, hanya sering berbicara sendiri dan bernyanyi, dan tak pernah menganggu orang.

"Kalau kambuh sering ngomong sendiri, tidak ganggu orang, karena tidak ada laporan warga yang merasa diganggu," ungkapnya.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved