Kunci Jawaban

Kunci Jawaban Pendidikan Pancasila Kelas 9 SMP Halaman 139 140 Semester 2 Kurikulum Merdeka

Ulasan soal dan kunci jawaban mata pelajaran Pendidikan Pancasila kurikulum merdeka halaman 139-140 Kelas IX SMP/MTS dalam Bab 4

Editor: Abu Hurairah
Tribunsumsel/Elva
Jawaban Soal Pendidikan Pancasila Kelas 9 SMP 

TRIBUNSUMSEL.COM - Ulasan soal dan kunci jawaban mata pelajaran Pendidikan Pancasila kurikulum merdeka halaman 139-140 Kelas IX SMP/MTS dalam
Bab 4, Menjaga dan Melestarikan Tradisi, Kearifan Lokal, serta Budaya dalam Masyarakat Global.

Sebelum melihat kunci jawaban Buku Pendidikan Pancasila halaman 139-140 Kelas IX SMP/MTS ini siswa diharapkan bisa mengerjakan soal secara mandiri.

Kemudian kunci jawaban Buku Pendidikan Pancasila halaman 139-140 Kelas IX SMP/MTS ini bisa digunakan orang tua untuk menjadi panduan
atau mengoreksi pekerjaan siswa.

B. Jawablah pertanyaan berikut dengan benar!

1. Apa saja tantangan dalam menjaga dan melestarikan tradisi, kearifan lokal, dan budaya Indonesia dalam masyarakat global saat ini?

Jawaban:

Tantangannya sebagai berikut:

a. Tantangan dalam teknologi dan Digitalisasi: Banyak informasi yang masuk menyebabkan tradisi, kearifan lokal, dan budaya Indonesia makin mudah dilupakan
ketika tidak ada komitmen untuk menjaga atau mempertahankannya.

b. Migrasi dan Urbanisasi: Migrasi penduduk dari pedesaan ke perkotaan dapat menyebabkan pemisahan dari akar budaya dan tradisi lokal.

2. Menurut pendapatmu apakah generasi muda masih tertarik dengan tradisi, kearifan lokal, dan budaya yang ada di Indonesia? Beri penjelasan secara menyeluruh!

Jawaban:

Generasi muda saat ini masih tertarik dengan tradisi, kearifan lokal dan budaya hanya saja dikolaborasikan dengan teknologi saat ini,
contohnya merayakan tradisi dengan cara yang lebih kontemporer, menggunakan media sosial atau teknologi untuk menyebarkan informasi dan
mempertahankan minat dalam tradisi.

3. Bagaimana peran aktif peserta didik dalam menjaga dan melestarikan tradisi, kearifan lokal, dan budaya Indonesia?

Jawaban:

Dengan cara sebagai berikut:

a. Ikut serta dalam perayaan dan festival budaya lokal.
b. Menggunakan media sosial atau platform online untuk berbagi informasi tentang budaya lokal mereka, termasuk melalui blog, video, atau podcast.
c. Berpartisipasi dalam tarian, musik, atau drama tradisional adalah cara yang baik untuk menjaga keaslian seni pertunjukan lokal
dan menyampaikan pesan-pesan budaya.

C. Simak artikel berikut!

Melestarikan Dongeng, Merawat Peradaban

Dongeng sangat efektif sebagai media untuk menanamkan nilai-nilai kebaikan, salah satunya kejujuran. Dengan mendongeng, seseorang bisa menjadi guru, tanpa menggurui.

Dengan bercerita, anak-anak lebih mudah menerima nasihat yang diberikan. Selain itu, mereka bisa belajar dengan interaktif karena dapat bertanya langsung
dengan orang yang bercerita.

Bibit kejujuran harus ditanamkan kepada anak-anak agar kelak tidak terbiasa berbohong. Pesan itu bisa disampaikan melalui dongeng. Dengan begitu, kita ikut mencegah generasi koruptor pada masa depan.

Pendiri komunitas Kampung Dongeng Indonesia, Awam Prakoso, mengatakan, kebiasaan mendongeng perlu terus digaungkan untuk mempertahankan budaya bertutur.

Upaya ini sekaligus merawat peradaban melalui nilai-nilai kebaikan yang diwariskan turun-temurun.

Mendongeng juga membangun keakraban dan kedekatan dengan anak. Jadi, saat beranjak remaja, anak lebih terbuka untuk menceritakan apa yang dialaminya.

Hal ini harus dibiasakan sejak kecil. Tidak hanya secara luring (luar jaringan), mendongeng juga dapat dilakukan secara daring (dalam jaringan), seperti yang diterapkan komunitas Ayo Dongeng Indonesia. Komunitas ini menggelar sejumlah kegiatan daring, salah satunya “Dongeng Kejutan Hari Dongeng Sedunia“.

Setelah membaca artikel berita tersebut, jawablah beberapa pertanyaan berikut.

1. Apakah dongeng memiliki peran dalam melestarikan tradisi, kearifan lokal, dan budaya Indonesia?

Jawaban:

Ya, dongeng memiliki peran yang sangat penting dalam melestarikan tradisi, kearifan lokal, dan budaya Indonesia.

2. Bagaimana tradisi, kearifan lokal, dan budaya Indonesia dapat dilestarikan melalui dongeng?

Jawaban:

Dongeng adalah Cerita-cerita yang mencerminkan tata nilai budaya yang diwariskan secara lisan. Menceritakan dongeng dalam bahasa asli, bisa membuat generasi
muda dapat terus terhubung dengan akar bahasa dan budaya mereka dan cerita dalam dongeng sering kali mencerminkan kehidupan sehari-hari, kepercayaan, dan tradisi masyarakat setempat.

3. Pada era modern saat ini bagaimana dongeng dapat dimanfaatkan untuk memperkenalkan tradisi, kearifan lokal, dan budaya Indonesia?

Jawaban:

Dongeng dapat diadaptasi ke dalam berbagai platform online dan aplikasi, seperti situs web, platform media sosial, atau aplikasi khusus dongeng atau dongeng dapat dihadirkan dalam bentuk podcast atau audiobook, sehingga mudah untuk diakses secara lebih luas oleh masyarakat, dan dongeng bisa didengarkan di mana saja dan kapan saja melalui perangkat mobile mereka.

4. Tulislah dongeng sederhana daerahmu. Kamu bebas menulis dongeng dengan tema apa pun!

Jawaban:

"Si Bunga Rafflesia dan Sungai Enim"
Suatu hari, Bunga diberi tugas untuk mengambil air dari Sungai Enim, sungai yang mengalir di dekat desa mereka. Sungai Enim dihormati oleh penduduk desa karena dianggap sebagai sumber kehidupan dan keberkahan.

Setelah sampai di tepi sungai, Bunga melihat sesosok makhluk gaib berwarna biru yang disebut "Srikandi Sungai Enim." Srikandi ini adalah penjaga sungai yang
memiliki kekuatan untuk melindungi ekosistem sungai dan memberikan berkah pada masyarakat.

Srikandi memberitahu Bunga bahwa sungai ini memiliki kekuatan khusus, yaitu memberikan kehidupan dan keberkahan bagi siapa pun yang dengan penuh kebaikan merawatnya.

Namun, sungai ini juga dapat menunjukkan tanda-tanda kemurkaan jika diperlakukan dengan tidak baik.

Bunga dengan penuh rasa hormat mengambil air dari Sungai Enim dan selalu bersikap baik terhadap alam sekitarnya. Ia juga berbagi kebaikan dan pengetahuannya kepada warga desa tentang pentingnya menjaga alam dan kelestarian Sungai Enim.

Suatu hari, hujan deras melanda desa, dan Sungai Enim mulai meluap. Bunga bersama dengan warga desa berusaha sekuat tenaga untuk melindungi desa dari banjir.

Srikandi Sungai Enim, melihat usaha dan kebaikan Bunga, datang membantu dengan menghentikan hujan dan menenangkan sungai.

Sejak saat itu, Bunga dihormati sebagai pahlawan desa dan menjadi pelindung Sungai Enim. Masyarakat belajar untuk hidup berdampingan dengan alam, menjaga kebaikan dan kelestarian sungai sebagai bagian integral dari kehidupan mereka. (Laporan ini ditulis oleh Elva Sagita Mahasiswa Magang di Tribun Sumsel)

Baca juga: Bacaan Sholawat Jibril, Shalallaahu ala Muhammad Arab Latin dan Terjemahan Indonesia

Baca juga: Kunci Jawaban Pendidikan Pancasila Kelas 9 SMP Halaman 166 Kurikulum Merdeka, Bab 5 Semester 2

Baca berita menarik lainnya di Google News Tribun Sumsel

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved