Sosok Galang Mahasiswa IPB Hilang Saat Penelitian di Pulau Sempu Malang, Kini Ditemukan Tewas

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Thalia Amanda Putri

TRIBUNSUMSEL.COM - Sosok Galang selaku mahasiswa IPB yang dilang saat melakukan penelitian di Cagar Alam (CA) Pulau Sempu, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, Jawa Timur kini ditemukan tewas.

Baca juga: Mahasiswa IPB Hilang Saat Lakukan Penelitian di Pulau Sempu Malang, Pisah dari Rombongan, Dicari SAR

Sosok Galang Edhy Swasono merupakan mahasiswa kampus Institut Pertanian Bogor (IPB).

Galang diketahui tengah menuntut ilmu di semester 5 jurusan Konservasi Sumber Daya Hutan dan Ekowisata Fakultas Kehutanan Dan Lingkungan.

Saat itu, Galang melakukan Ekspedisi Studi Konservasi Lingkungan (Surili) 2023 di Cagar Alam (CA) Pulau Sempu, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Ia mengikuti kegiatan itu bernama Himpunan Mahasiswa Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata (Himakova), Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB University.

Namun ketika itu, Galang berpisah dari teman temannya untuk melakukan penelitian lebih jauh.

Rombongan mahasiswa itu berjanji akan kembali berkumpul pada pukul 09.00 WIB.

Baca juga: Curhat Pilu Siskaeee Merasa Dibohongi Disebut Main Religi, Kini Jadi Tersangka Kasus Film Porno

Baca juga: Kode Promo GoFood Hari Ini 29 Desember 2023, Diskon Hemat Sampai dengan 70 Persen, Ada Gratis Ongkir

Akan tetapi sampai pukul 11.30 WIB korban belum juga kembali ke rombongan.

Hingga akhirnya Galang ditemukan dalam keadaan tewas pada Jumat (29/12/2023).

Ketua Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata IPB University, Dr Nyoto Santoso mengungkapkan, korban pertama kali ditemukan oleh nelayan setemoat.

"Survival ditemukan di Tanjung Semut berdasarkan informasi dari nelayan dalam keadaan meninggal dunia dan dievakuasi pada pukul 06.50 WIB," ujarnya saat dikonfirmasi TribunnewsBogor.com, Jumat (29/12023).
Dr Nyoto Santoso mengatakan, setelah ditemukan jasad korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Saiful Anwar guna keperluan autopsi.

Dengan begitu, proses pencarian yang melibatkan tim SAR gabungan ini pun telah selesai.

"Operasi pencarian dinyatakan ditutup," pungkasnya.

Kronologi Galang Hilang

Sementara itu sebelumnya diketahui jika Galang melakukan penelitian di Pulau Sempu Dusun Sendangbiru, Desa Tambakrejo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, Rabu (27/12/2023).

Saat itu mahasiswa jurusan Konservasi Sumber Daya Hutan dan Ekowisata Fakultas Kehutanan Dan Lingkungan semester lima ini hilang di Blok Telaga Lele di titik Kordinat S 8°44,4133’’. E 112°70,8090’’ melakukan penelitian dengan rombongan mahasiswa lainnya.

Namun kemudian Galang berpisah dari teman temannya untuk melakukan penelitian lebih jauh.

Rombongan mahasiswa itu berjanji akan kembali berkumpul pada pukul 09.00 WIB.

Akan tetapi sampai pukul 11.30 WIB korban belum juga kembali ke rombongan.

"Menurut keterangan saksi,

korban meninggalkan rombongan penelitian sekira pukul 09.00 WIB.

Seharusnya korban sudah kembali dengan rombongan lainnya sekira pukul 11.00 WIB," Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang Sadono Irawan dilansir dari Tribun Jatim.

Baca juga: Reaksi DPRD Jambi Soal Guru Honorer Tak Lolos PPPK Nilai Tinggi, Ambil Tindakan Selidiki Kecurangan

Para rekan mahasiswa kemudian melaporkannya ke warga setempat.

Hingga akhirnya kini Galang tengah dalam pencarian Satuan Polisi Air Polres Malang hingga pukul 23.00 WIB.

"Selanjutnya dilakukan pencarian dengan oleh SAR," sambung Sadono.

Tim gabungan dari Resort Konservasi Wilayah 21 Pulau Sempu, TNI, Polri dan relawan lain tengah melakukan penyisiran di area Pulau Sempu untuk mencari keberadaan Galang.

"Selain penyisiran jalur darat,

penyisiran jalur air juga dilakukan oleh tim gabungan," jelasnya kepada Kompas.com.

Purwanto membenarkan bahwa sejak tanggal 20 Desember lalu sebanyak 20 mahasiswa dari IPB melakukan program penelitian di Pulau Sempu.

Ada tujuh objek penelitian yang dilalukan mahasiswa tersebut di kawasan Pulau Sempu, di antaranya Fauna, Burung, Mangrove, Herpetofauna, dan Goa.

Purwanto menyebutkan, selama penelitian, personel Resort Konservasi Wilayah 21 Pulau Sempu juga melakukan pendampingan kepada 20 mahasiswa tersebut.

"Ada empat personel kami yang melakukan pendampingan kepada para mahasiswa tersebut," pungkasnya.

Baca juga berita lainnya di Google News