Fenomena Badai Matahari

Apa Arti Badai Matahari dan Dampaknya Bagi Bumi, Diprediksi Terjadi di Akhir Desember 2023

Para ahli memperingatkan fenomena badai Matahari berpotensi terjadi pada akhir tahun 2023.

Editor: Abu Hurairah
(Kompas.com/SHUTTERSTOCK/Lia Koltyrina)
Apa Arti Badai Matahari dan Dampaknya Bagi Bumi, Diprediksi Terjadi di Akhir Desember 2023 

Salah satu contohnya, bintik Matahari maksimum terjadi setiap 11 tahun sekali dan dapat berlangsung selama beberapa tahun.

Ketika kumpulan bintik matahari, yakni area gelap yang disebabkan oleh gangguan magnetik, tumbuh dengan cepat, dan berputar seperti badai, pelepasan energi yang sangat eksplosif akan menciptakan solar flare atau jilatan api matahari.

Energi solar flare ini pun bahkan dapat terlontar hingga sejauh 93 juta mil, yang menyebabkan banyak sistem di Bumi akan terpengaruh oleh energi dari aktivitas Matahari tersebut.

4 Dampak Badai Matahari

Apa yang terjadi jika badai Matahari benar-benar terjadi, dan apa saja dampak yang bisa dialami Bumi? Menurut Tzu-Wei Fang, peneliti di Pusat Prediksi Cuaca Antariksa NOAA berikut penejasannya.

1. Gangguan radio dan satelit

Fang mengatakan, apabila badai Matahari terjadi, maka badai tersebut akan dapat mengionisasi atmosfer Bumi bagian atas dan memicu gangguan pada sinyal radio dan satelit.

Pancaran energi dari badai Matahari yang dahsyat bisa memblokir koneksi Bumi dengan satelit, serta memungkinkan terjadinya pemadaman radio jarak jauh dan sistem GPS untuk sementara waktu.

2. Dampak badai Matahari pada paus

Dalam sebuah studi yang pernah dipublikasikan sebelumnya juga mengungkapkan dampak badai Matahari terhadap makhluk hidup di Bumi, salah satunya paus abu-abu.

Pasalnya, badai geomagnetik dari Matahari telah mengganggu migrasi paus abu-abu dan hewan lain yang selama ini navigasi migrasi mereka bergantung pada garis medan magnet Bumi.

Selain paus, hewan-hewan yang turut terkena dampak yakni penyu dan beberapa spesies burung.

3. Mengganggu jaringan listrik

Badai Matahari yang kuat juga dapat menghasilkan arus listrik di permukaan tanah.

Hal ini bisa memberi dampak negatif terhadap infrastruktur logam, misalnya kerusakan infrastruktur tersebut, termasuk jaringan listrik yang lebih tua dan jalur kereta api.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved