Pemira Presma UIN Raden Fatah Ricuh

Ricuh Pendukung Calon Presma UIN Raden Fatah Terulang, KPUM Belum Umumkan Hasil Pemira

Kericuhan antar kelompok pendukung calon Presma UIN Raden Fatah (RF) Palembang terulang. Hingga kini KPUM belum umumkan hasil Pemira.

Editor: Vanda Rosetiati
SRIPO/REIGAN PALASPA
Aparat kepolisian hingga malam hari masih berjaga saat penghitungan suara Pilpresma dan Wapresma UIN Raden Fatah Palembang, Kamis (14/12/2023) malam. Hingga hari ini Sabtu (16/12/2023), KPUM belum umumkan hasil Pemira Presma UIN RF. 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Kericuhan antar kelompok pendukung calon Presiden Mahasiswa (Presma) Universias Islam Negeri (UIN) Raden Fatah (RF) Palembang kembali terjadi, Sabtu (16/12/2023).

Kericuhan ini dipicu selisih suara hingga Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang bermasalah juga penentuan jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT).

Akibatnya, hingga hari ini Sabtu (16/12/2023), Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa (KPUM) belum dapat mengumumkan hasil Pemilihan Raya (Pemira) Tahun 2023 UIN Raden Fatah Palembang yang digelar pada, Kamis (14/12/2023) kemarin.

"Pilpresma dan Wapresma UIN RF Palembang sejauh ini belom ada hasil, karena beberapa TPS ada yang bermasalah, sampai saat ini masih di kroscek dan mencari data yang hilang," ungkap M Imam Zaki Ketua KPUM UIN Raden Fatah Palembang, Sabtu (16/12/2023).

Keos antar kelompok pendukung diketahui telah terjadi untuk ketiga kalinya, dimana pertama pada sore hari sekitar pukul 16.30 wib, meski bisa dihentikan.

Baca juga: LIPSUS: 87 Hektare Tanah Petani Diserobot, Puluhan Tahun Garap Hilang Sekejap, Warga Lapor Polda -1

Kemudian, malam harinya kembali kericuhan terjadi di halaman Kantor Pusat Administrasi Kampus A UIN Raden Fatah Palembang dan pada Jumat (15/12/2023) kemarin malam terjadi kejadian serupa.

Dijelaskan Zaki, mereka telah berkoordinasi dengan aparat kepolisian perihal kericuhan yang terjadi diakibatkan antar kelompok pendukung Paslon Presma dan Wapresma UIN Raden Fatah Palembang.

Menurutnya, dalam rapat Pleno juga disepakati penyebab terjadinya perselisihan harus diusut tuntas. Namun demikian, ia enggan memberikan komentar banyak terkait opsi penghitungan suara ulang atau bahkan Diskualifikasi Paslon Presma dan Wapresma UIN Raden Fatah Palembang.

"Kita serahkan pihak berwenang, minta perihal kericuhan yang terjadi di hari ini diusut tuntas apa penyebabnya," ungkapnya.

Menyikapi itu, salah seorang mahasiswa Fakultas Adab dan Humaniora, M Hazmi menjelaskan bahwa awalnya penghitungan suara berjalan lancar tak ada kendala, sebelum ada hasil selisih keunggulan suara antar Paslon.

"Dugaan dipicu ketidak sukaan terhadap hasil penghitungan suara antara kedua kelompok pendukung." ungkap M Hazmi salah seorang mahasiswa Fakultas Adab dan Humaniora.

Dengan kondisi yang ada pihaknya berharap adanya keputusan tegas dari KPUM, opsi pemilihan suara ulang, bahkan Diskualifikasi Paslon Presma dan Wapresma UIN Raden Fatah Palembang bisa dilakukan, lantaran dinilai memicu konflik.

"Melihat kondisi yang terjadi bisa langsung diputuskan Pemenang Pemira dan ada yang didiskualifikasi," ujarnya.

Menurutnya, antusias mahasiswa dalam menyalurkan hak pilihnya pada Pemira kali ini sedikit besar, lantaran sebelumnya tak pernah terjadi karena dipilih secara aklamasi.

"Kami antusias karena hingga sekarang semester 7 baru kali ini Pemira yang seru. Kami peduli dengan kampus kami," katanya.

SEBELUMNYA diketahui, Pasangan Calon Presiden Mahasiswa (Capresma) dan Calon Wakil Presiden Mahasiswa (Cawapresma) UIN Raden Fatah Palembang hingga kini masih abu-abu atau belum ditetapkan siapa pemenang pada Pemilu Raya (Pemira) Tahun 2023, Kamis (14/12/2023).

Penetapan hasil Pemira hingga, Kamis (14/12/2023) malam sekira pukul 21.30 Wib masih belum dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa (KPUM) UIN Raden Fatah Palembang.

Hal demikian, lantaran sempat dua kali terjadi kericuhan antar dua kelompok pendukung Paslon Presma dan Wapresma UIN Raden Fatah Palembang yang diduga dipicu tak terima saat penghitungan suara.

Puluhan personel keamanan, baik dari Polsek Kemuning serta Polda Sumsel sejak pagi hingga malam hari masih berjaga di lokasi, antisipasi hal tak diinginkan kembali terjadi.

Hari pemungutan suara Pemilu Raya (Pemira) Calon Presiden Mahasiswa (Capresma) dan Calon Wakil Presiden Mahasiswa (Cawapresma) UIN Raden Fatah Palembang Tahun 2024 digelar Kamis (14/12/2023) bertempat di Kampus A Jalan Jenderal Sudirman hingga siang hari dan langsung dilakukan penghitungan suara.

Dua pasangan calon yang bakal bersaing memperebutkan total 22 ribu suara mahasiswa aktif UIN Raden Fatah Palembang

Pemilihan Presma dan Wapresma Uin Raden Fatah Palembang pada Pemilu Raya (Pemira) Tahun 2024 ini ada dua Pasangan Calon (Paslon) Capresma dan Cawapresma.

Pasangan Rio dan Anindya Noval menjadi Paslon Capresma dan Cawapresma nomor urut 1 dari Partai Ashabul Kahfi dengan mengusung tagline UIN Perubahan.

Partai Ashabul Kahfi diusung enam UKMK, LPTQ dan D, Mapala, Karate, Perbolim, Pramuka.

Sementara, Yosta dan Imas menjadi Paslon Capresma dan Cawapresma nomor urut 2 dari Partai Laskar Ulul Albab tagline Berkemajuan diusung koalisi besar UKMK.

Sedangkan Partai Ampera kandas mengusung Paslon Presma dan Cawapresma tahap pemberkasan.

Wakil Rektor 3 UIN Raden Fatah Palembang, Hamidah menjelaskan, sementara ini pihaknya belum dapat memastikan hasil penghitungan suara.

"Saat ini kami masih rapat. Bagaimana hasil dan mekanisme nantinya ini masih dibahas," katanya singkat.

Baca berita lainnya langsung dari google news

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved