Bocah Tewas Dianiaya Ayah Kandung

Keseharian Awan Bocah Tewas Dibanting Ayah di Muara Baru, Dikenal Baik, Mampu Luluhkan Hati Warga

Kepergian Awan yang tewas dibanting sang ayah membuat warga membongkar tabiat sang bocah disabilitas, dikenal baik dan mampu meluluhkan hati warga..

Penulis: Thalia Amanda Putri | Editor: Weni Wahyuny
Gerald Leonardo Agustino/TribunJakarta.com
Tabiat Awan Bocah Tewas Dibanting Ayah di Muara Baru, Dikenal Baik dan Mampu Luluhkan Hati Warga 

Setiap diberikan makanan atau apapun dari tetangganya, Awan selalu ingat dengan ibunya di rumah.

perhatian dan sayang kepada Awan.

"Misalnya dia dikasih uang atau makan sama orang, dia selalu bawa pulang, kasih ke ibunya dan adiknya yang paling kecil,"

"Dia selalu prioritaskan buat ibunya dari uang imbalan yang dia dapatkan,” cerita Haria.

Tak sampai disitu saja, Awan rupanya memiliki cita cita yang mulia ditengah kekurangannya.

Seorang petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Kelurahan Penjaringan bernama Juanda mengatakan Awan sempat mengaku kepada petugas PPSU Kelurahan Penjaringan bahwa dia ingin sekali menjadi petugas pemadam kebakaran.

"Dia paling senang nonton damkar di YouTube. Karena dia cita-citanya pengin jadi petugas damkar," pungkas Juanda.


Tetangga Sebut Awan Pergi ke Surga Saat Dimakamkan

Sementara itu sejumlah warga Muara Baru, RT 022 RW 017 Kelurahan Penjaringan, berkumpul di gang dekat rumah K alias Awan (10), anak yang tewas dibanting ayah kandungnya, Kamis (14/12/2023) sore.

Mereka berkumpul sembari menengadah ke langit, memperhatikan cerahnya horison dengan awan putih tebal tersinari cahaya matahari petang.

Penyesalan Usman Banting Anak Hingga Tewas di Muara Baru, Bawa Korban ke Rumah Sakit Tak Tertolong
Penyesalan Usman Banting Anak Hingga Tewas di Muara Baru, Bawa Korban ke Rumah Sakit Tak Tertolong (Tribun Jakarta)

Warga setempat baru saja mengikuti penyambutan jenazah Awan di Musala Nurul Mujahidin, Muara Baru.

Sebagian juga sempat ikut salat jenazah menjelang pemakaman Awan di TPU Tegal Alur, Jakarta Barat.

Para tetangga yang tak ikut mengantarkan jenazah ke TPU lantas berkumpul di dekat rumah duka, sambil mengenang sosok Awan.

Tiba-tiba, ada seorang ibu yang mengajak warga lainnya melihat ke atas, memerhatikan langit sore ini.

"Lihat itu langitnya, lihat awannya tebal banget, cerah," celetuk seorang warga mengundang perhatian yang lainnya dilansir dari Tribun Jakarta.

Baca juga: Sosok Usman Ayah Banting Anak Hingga Tewas di Muara Baru, Gelap Mata Aniaya Gegara Nakal

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved