Berita Muratara

Wisuda Perdana Sarjana STIT Al-Mathiriyah, Satu-satunya Perguruan Tinggi di Muratara

Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Al-Mathiriyah menggelar wisuda angkatan pertama Sarjana Strata Satu (S1) di Aula Siti Rahma.

Penulis: Rahmat Aizullah | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUN SUMSEL/RAHMAT AIZULLAH
Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Al-Mathiriyah Muratara menggelar wisuda angkatan pertama Sarjana Strata Satu (S1) di Aula Siti Rahma, Rabu (13/12/2023). 

TRIBUNSUMSEL.COM, MURATARA - Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Al-Mathiriyah menggelar wisuda angkatan pertama Sarjana Strata Satu (S1) di Aula Siti Rahma, Rabu (13/12/2023).

Satu-satunya perguruan tinggi yang lahir di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) ini baru saja mewisuda sebanyak 30 mahasiswa.

"Alhamdulillah, hari ini kita sidang senat terbuka dalam rangka wisuda angkatan pertama, wisuda ini diikuti 30 mahasiswa," kata Ketua STIT Al-Mathiriyah Muratara, Ahmad Syukri.

Dia menyebutkan 30 orang yang diwisuda hari ini adalah mahasiswa dari tiga program studi (prodi).

Prodi Manajemen Pendidikan Islam (MPI), Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI), dan Prodi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PGPAUD).

"Mereka dinyatakan lulus dengan hasil yang maksimal, semoga ilmu yang didapatkan bisa memberikan manfaat di tengah masyarakat," harapnya.

Baca juga: ASN, Kepala Desa, dan Perangkat Diminta Netral Pemilu 2024, Melanggar Kena Sanksi Pidana

Syukri menambahkan, dengan telah adanya STIT Al-Mathiriyah Muratara ini, maka tidak perlu jauh-jauh lagi untuk kuliah ke luar daerah.

"Sekarang kita sudah punya perguruan tinggi dan ini satu-satunya yang lahir di Muratara, semoga STIT Al-Mathiriyah semakin eksis dan setara dengan kampus-kampus yang lain," harapnya.

Sementara itu, Ketua Yayasan Al-Mathiriyah Muratara Baijuri, Ikhsan Baijuri mengatakan pihaknya sangat meyakini perguruan tinggi ini akan terus berkembang dan semakin maju kedepannya.

Dia menceritakan berdirinya sekolah tinggi yang terletak di Desa Lawang Agung, Kecamatan Rupit ini setelah melihat nasib mahasiswa asal Muratara yang kuliah di luar daerah.

"Banyak mahasiswa dari Muratara kuliah di luar daerah tapi tidak selesai karena biaya, melihat kondisi itu kami berfikir bagaimana kalau kita mendirikan sekolah tinggi," katanya.

Ikhsan menceritakan, STIT Al-Mathiriyah Muratara sebenarnya didirikan pada tahun 2016, namun sempat ditutup sementara setelah setahun berjalan karena terbentur regulasi.

"Satu tahun berjalan ternyata ada regulasi baru, maka kita sempat tutup sementara, lalu kita berjuang berdarah-darah sampai akhirnya kita bisa wisuda angkatan pertama hari ini," katanya.

Ikhsan menyatakan, di awal pendirian perguruan tinggi ini dinamai kampus Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI), namun kini sudah berubah menjadi Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT).

"Saat itu regulasinya boleh membuka kampus terlebih dahulu, dalam proses operasionalnya waktu itu saya ingat betul semuanya lebih kurang ada 125 orang yang masuk," katanya.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved