Satu Keluarga Ditemukan Tewas

Kabar Baik Ditengah Duka AKE, Anak Guru yang Keluarganya Ditemukan Tewas di Rumah, Diberi Beasiswa

Kabar baik datang ditengah duka AKE, anak guru yang keluarganya ditemukan tewas di Desa Saptorenggo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang.

Editor: Slamet Teguh
Kolase Tribunsumsel.com/ Suryamalang.com
Kabar Baik Ditengah Duka AKE, Anak Guru yang Keluarganya Ditemukan Tewas di Rumah, Diberi Beasiswa 

Korban ditemukan di dalam rumah di Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang.

Peristiwa ini terungkap setelah warga mendatangi rumah korban ketika mendengar teriakan salah satu anak dalam keluarga itu.

Menurut Iswahyudi, keluarga Wb memiliki 2 anak, yang merupakan anak kembar.

"Mereka tinggal berempat, anaknya dua, kembar, sekolahnya masih SMP, tapi beda sekolah," papar Iswahyudi, Selasa (12/12/2023).

Satu anak dari keluarga W selamat.

Satu anak korban inilah yang meminta tolong pada warga sekitar sehingga peristiwa bunuh diri bersama keluarga itu diketahui.

"Anaknya yang satu itu teriak minta tolong, dan gedor-gedor pintu, karena pintunya dikunci," ungkap Iswahyudi.

Polisi yang mendapat laporan warga sekarang mendatangi rumah korban.

Saat ini pihak kepolisian dan tim Inafis Polres Malang tengah melakukan olah TKP.

Penyebab Satu Keluarga Tewas di Malang, Terkuak Pesan di Kaca Wasiat Buat Anak yang Masih Hidup
Penyebab Satu Keluarga Tewas di Malang, Terkuak Pesan di Kaca Wasiat Buat Anak yang Masih Hidup (Surya Malang)

Pesan Terakhir

Korban bunuh diri satu keluarga di Dusun Borobugis, Desa Saptorenggo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang tulis pesan terakhir untuk anak yang masih hidup.

Pesan itu tertulis di sebuah cermin atau kaca toilet , yang ditulis dengan spidol.

Belum diketahui secara terperinci isi pesan yang dituliskan di kaca toilet itu.

Namun dari beberapa informasi yang didapat, isi pesan terakhir atau wasiat korban antara lain pesan bagi sang anak yang masih hidup dan pesan terkait pemakaman mereka.

Pesannya, korban meminta sang anak untuk nurut kepada kakek dan neneknya.

Serta ia menuliskan pesan telah meninggalkan uang pemakaman.

Informasai terkait pesan terakhir korban itu didapat dari sang anak korban yang masih hidup.

Di mana, sang anak yang masih hidup berinisial K (13) sempat dimintai keterangan oleh warga sekitar terkait pesan terakhir tersebut.

"Tadi menurut keterangan anak yang masih hidup, ada pesan di kaca toilet ditulis pake spidol," ujar Ketua RT 03 RW 10, Iswahyudi.

Iswahyudi tidak mengetahui secara jelas apa isi pesan tersebut. Ia hanya mendengarnya dari mulut ke mulut.

Namun, dari penurutan K, tertulis keterangan penulis pesan ialah ibunya, yakni Sulikha (35).

Namun, dari yang ia ketahui, gaya tulisan tersebut ditulis oleh sang ayah, Wahab (38).

"Di bawahnya tertulis keterangan mama, tapi kata anaknya itu tulisan ayahnya," tegasnya.

Hal senada juga disampaikan oleh tetangga yang tak ingin disebutkan namanya, bahwa terdapat pesan terakhir yang disampaikan korban untuk anak yang masih hidup.

Menurutnya, yang mengetahui secara jelas tulisan tersebut ialah pihak kepolisian dan petugas yang melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

"Yang jelas tadi kepolisian yang tahu, sama orang yang bisa masuk dalam. Tapi memang benar isi pesannya itu tertulis kalau disuruh nurut sama kakek dan nenek," tukas pria yang menjadi tetangga korban. 

 

 

 

 

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved