Berita OKI
Jelang Musim Tanam, Petani di Desa Sungai Belida OKI Kesulitan Dapat Pupuk Subsidi
Sejumlah kelompok petani di Desa Sungai Belida masih merasa khawatir dengan ketersediaan pupuk subsidi, sedangkan saat ini jelang musim tanam.
Penulis: Winando Davinchi | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUNSUMSEL.COM, KAYUAGUNG - Tidak lama lagi para petani sawah di Desa Sungai Belida, Kecamatan Lempuing Jaya, Kabupaten Ogan Komering Ilir akan memulai masa musim tanam.
Namun, sejumlah kelompok petani di Desa Sungai Belida masih merasa khawatir dengan ketersediaan pupuk subsidi sedangkan saat ini menjelang musim tanam.
Hal tersebut seperti dirasakan salah satu petani, Bunari menyebut untuk musim tanam awal tahun 2024 mendatang. Ia belum dapat memastikan apakah dapat jatah pupuk subsidi tersebut.
"Musim tanam tahun depan, saya belum dapat memastikan apakah dapat pupuk subsidi atau tidak," katanya saat ditemui dilokasi pada Sabtu (9/12/2023) pagi.
Dirinya menceritakan pengalaman tanam pertama dan kedua tahun ini, tidak mendapatkan pupuk subsidi dan terpaksa membeli pupuk nonsubsidi yang harganya terbilang cukup tinggi atau dua kali lipat.
Baca juga: Media Massa di Ogan Ilir Siap Kawal Pemberitaan Pemilu 2024 Tanpa Hoaks, Berikut 8 Poin Deklarasi
"Susahnya itu kalau beli pupuk di kios-kios agak susah, karena kata penjual harus lewat kelompok tani kalau tidak begitu ya nggak bisa," katanya.
"Ya, terpaksa kami harus membeli pupuk nonsubsidi yang harganya bisa dua kali lipatnya," tambahnya.
Dijelaskan untuk sawah miliknya dengan luasan setengah hektar, membutuhkan pupuk NPK sebanyak 1 kwintal dan 1 kwintal urea.
"Kalau harga sekarang untuk pupuk subsidi NPK Rp 150.000 dan urea Rp 250.000. Sedangkan nonsubsidi harga urea dihargai Rp 500.000 dan NPK Rp 275.000 per 50 perkilogram," tambahnya.
Sebagai petani sawah, Bunari menyatakan sangat kesulitan untuk mendapatkan pupuk subsidi yang merupakan program pemerintah.
"Jadi begini walaupun kita ada duit, tetapi kadang barangnya nggak ada. Lain kalau kita ada duit meskipun pupuk mahal masih bisa dapat, bukan hanya pupuk subsidi pupuk nonsubsidi juga susah dapatnya," sambungnya.
Menurutnya guna mendapatkan hasil panen yang melimpah. Pemilik sawah harus memberikan pupuk secara konsisten.
"Seharusnya kita mulai memupuk setelah satu minggu tanam dan bulan pertama. Kalau dalam sebulan nggak ada pupuk gimana lagi. Ya terpaksa kan kurus dan hasilnya sangat sedikit," ungkapnya.
Ia sangat berharap agar pemerintah untuk menambah pasokan pupuk. Agar para petani dapat menikmati bantuan yang disalurkan.
Baca berita lainnya langsung dari google news
Berita OKI Terkini
berita lempuing oki
Petani di OKI Kesulitan Dapat Pupuk Subsidi
Desa Sungai Belida OKI
Tribunsumsel.com
Sempat Dilaporkan Hilang, Sapi Milik Bumdes Muara Telang OKI Ditemukan Terikat di Pohon |
![]() |
---|
SMAN 2 Kayuagung Batalkan Study Tour ke Bali dan Yogyakarta, Uang Rp 26,5 Juta Dikembalikan ke Siswa |
![]() |
---|
Kecamatan Tulung Selapan OKI Kebagian Dana Rp 30 M, Untuk Perbaikan Sejumlah Jalan |
![]() |
---|
Tampang Pasutri Asal Prabumulih Gelapkan 4 Motor & 3 HP di OKI, Ternyata Juga Beraksi di OKU Timur |
![]() |
---|
Polisi Bakar Arena Sabung Ayam di Desa Kota Bumi OKI, Pelaku Kabur Tinggal 4 Motor di TKP |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.