Berita Musi Rawas

Harga Cabai Merah Keriting di Musi Rawas Capai Rp 100 Ribu per Kg, Pengepul Beli Langsung di Ladang

Harga cabai merah besar keriting di Musi Rawas Sumsel mencapai Rp 100.000 per kilogramnya, pengepul beli langsung datangi petani di ladang. 

Editor: Vanda Rosetiati
SRIPO/EKO MUSTIAWAN
Harga cabai merah besar keriting di Musi Rawas Sumsel mencapai Rp 100.000 per kilogramnya, pengepul beli langsung datangi petani di ladang. Tampak wWardi salah seorang petani cabai di Desa C Nawangsasi Kecamatan Tugumulya Mura, Sumsel berada di ladangnya, Sabtu (2/12/2023). 

TRIBUNSUMSEL.COM, MUSI RAWAS - Harga cabai merah besar keriting di Kabupaten Musi Rawas (Mura) Sumsel mencapai Rp 100.000 per kilogramnya di pasaran, pengepul beli langsung datangi petani di ladang. 

Namun, harga yang ada di tingkat petani Rp 65 ribu jauh lebih rendah dari harga pasaran.

Padahal harga sebelumnya hanya Rp 60 ribu hingga Rp 70 ribu di tingkat pedagang di pasar, khususnya di Pasar Metau Kecamatan Muara Beliti.

Menurut pedagang, kenaikan terjadi sejak beberapa hari terakhir. Hal itu dikarenakan, stok cabai yang mulai menipis, sehingga berdampak harga yang melambung.

"Sudah Rp100 ribu sekarang, untuk cabai merah besar keriting," kata Neni salah seorang pedagang Cabai di Pasar Metau, Sabtu (2/12/2023).

Sementara itu, Wardi salah seorang petani cabai di Desa C Nawangsasi, Tugumulyo mengatakan, untuk di petani, harga cabai merah besar keriting sebesar Rp 65.000 per kilogramnya.

"Sekitar dua hari yang lalu, saya panen dibeli Rp 65.000 per kilogramnya," kata Wardi saat diwawancarai Sripoku.com grup Tribunsumsel.com, Sabtu (2/12/2023) di ladangnya.

Baca juga: Harga Gula Pasir di Pasar Inpres Martapura OKU Timur Naik Jadi Rp 17 Ribu per Kg, Sudah Satu Bulan

Dikatakan dia, harga tersebut juga mengalami peningkatan dibanding panen sebelumnya, yang hanya Rp 48.000 per kilogramnya.

"Panen sebelumnya hanya Rp48.000 per kilogramnya. Jadi memang sekarang lagi naik di tingkat petani," ucapnya.

Harga itupun lanjut Wardi, langsung di tingkat petani. Artinya, pembeli atau pengepul datang langsung ke ladang.

"Pembelinya yang datang ke ladang, jadi tidak perlu mengantarnya," jelasnya.

Ditambahkan Wardi, kenaikan harga cabai di tingkat petani terjadi belum lama ini. Harga itupun cukup tinggi dibanding hasil panen sebelumnya.

"Itu harga tertinggi. Tapi dulu selama saya tanam cabai, pernah Rp 80.000 per kilogramnya, itu mendekati Hari Raya Idul Fitri lalu. Kemudian, turun sampai Rp 28.000," ungkapnya.

Meski jauh berbeda dengan harga di tingkat pedagang di Pasar, namun Wardi mengaku, harga Rp65.000 per kilogram tersebut, membuat petani cabai cukup senang.

"Alhamdulillah, untungnya lumayan banyak. Walaupun jauh dibawah harga di pasaran, mungkin karena kalau di pasar, itukan dari pengepul baru dijual ke pengecer," tutupnya. (sripoku/eko mustiawan)

Baca berita lainnya langsung dari google news

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved