Berita Ogan Komering Ilir
Tanaman Jeruk Milik Warga Tulung Selapan Diserang Hama Embun Jelaga
Memasuki perubahan musim atau pancaroba, sebagian petani jeruk yang berada di Kecamatan Tulung Selapan, Kabupaten Ogan Komering Ilir mengeluhkan hama
Penulis: Winando Davinchi | Editor: Moch Krisna
Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Winando Davinchi
TRIBUNSUMSEL.COM, KAYUAGUNG -- Memasuki perubahan musim atau pancaroba, sebagian petani jeruk yang berada di Kecamatan Tulung Selapan, Kabupaten Ogan Komering Ilir mengeluhkan hama embun jelaga atau kutu putih menyerang kebun mereka.
Hal tersebut disampaikan langsung Pendamping Peningkatan Ekonomi Petani dan Pendamping Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (PPEP POPT) Kecamatan Tulung Selapan, Sangger Pratama saat petugas penyuluh melakukan pemantauan penanaman jeruk.
"Dari pantauan yang kita lakukan di kebun jeruk berusia tanam antara 1 – 2 tahun, terdapat hama yang menyerang tanaman jeruk yakni embun jelaga," sebutnya sewaktu dihubungi awak media pada Jum'at (24/11/2023) sore.
Dikatakannya, terdapat lapisan hitam menyelimuti permukaan daun yang disebabkan oleh kutu daun.
"Daun yang diselimuti lapisan hitam berdampak pada terganggunya proses fotosintesis atau proses pembuatan makanan,"
"Akibatnya tanaman menjadi kerdil. Ini juga akan berpengaruh pada buah yang lebih sedikit," tuturnya.
Menurutnya tanaman yang terserang embun jelaga, menunjukkan gejala adanya bercak putih di daun bagian bawah dan perkembangannya sangat cepat dan membentuk lapisan hitam yang lengket.
Selain itu, hama embun jelaga muncul karena adanya serangga kutu putih dan semut. Dua serangga itu bersifat parasit dan akan mengisap gula dari tanaman, bekas hisapannya inilah yang akan memicu pertumbuhan jamur.
"Serangga itu kemudian akan mengambil makanan dari tanaman. Akibatnya, nutrisi tanaman menurun dan pertumbuhannya menjadi terganggu," sambungnya.
"Serangan hama semakin parah jika kondisi lembap dan daun tanaman terlalu rimbun," sambungnya.
Saat ini, pihaknya berusaha untuk mengendalikan penyakit embun jelaga dengan cara sanitasi kebun dengan membersihkan gulma yang tumbuh di sekitar tanaman agar lingkungan tidak terlalu lembab.
Lalu, memangkas tanaman agar daun tidak terlalu rimbun. Selain itu, pemangkasan bertujuan agar sinar matahari bisa menyinari tanaman dengan optimal.
"Mengurangi pemupukan pupuk tinggi nitrogen. Jadi pada mengaplikasikan pupuk kompos, pastikan pupuk telah terfermentasi sempurna,’’ ujarnya.
Dihimbau petani untuk melakukan penyemprotan pestisida alami dari cabai dan bawang yang sudah dilarutkan dalam air sabun.
"Aplikasi menggabungkan pestisida dari jamur antagonis seperti trichoderma, beauveria bassiana dan metarisium," pungkasnya.
(*)
Lomba Kebut Perahu di Pedamaran, OKI, dari Tradisi Lokal Menuju Daya Tarik Wisata Daerah |
![]() |
---|
Pemkab OKI Pastikan Hak dan Kesejahteraan ASN Melalui Rekonsiliasi Data Taspen |
![]() |
---|
Polsek Lempuing & Tanjung Lubuk Salurkan 7 Ton Beras Murah, Rp 60 Ribu per Karung, Warga OKI Serbu |
![]() |
---|
Peringati HUT Kemerdekaan, Bupati OKI Perjuangkan Usulan Pembangunan Sekolah Rakyat Kementrian PUPR |
![]() |
---|
Kado Manis Jelang HUT RI ke 80, Harga Bahan Pokok di Kayuagung Turun Drastis |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.