Siswa SMA Bunuh Teman Sekolah di OKUS

'Berhari-hari Meratap' Pilu Orangtua OWN Siswa SMA Dibunuh Teman Sekolah di OKUS, Pelaku Masih Buron

Rasa pilu mendalam sangat dirasakan orangtua dari OWN siswa SMA di OKU Selatan, Sumsel yang dibunuh teman sekolahnya. 

FB Lia Ambarwati
Kondisi pilu orangtua OWN siswa SMA di OKU Selatan yang anaknya tewas dibunuh teman sekelah, berharap pelaku segera ditangkap 

Melihat pelaku tak sadarkan diri, pelaku tanpa pikir panjang menancapkan pisau ke perut korban yang sudah tak berdaya kemudian kabur meninggalkan lokasi kejadian. 

Sementara korban langsung ditolong warga untuk mendapat pertolongan medis. 

"Adik saya yang posisinya sudah tidak sadarkan diri sehingga membuat pelaku dengan mudah menancapkan pisau ke perut adik saya dalam keadaan adik saya tidak berdaya. Saat itu adik saya di tolong dan di larikan ke puskesmas setempat hingga mendapat rujukan ke RS.

Baturaja dilakukan operasi, dinyatakan lubang tusukan +-7 cm dalamnya dirawat selama 4 hari dengan pelayanan umum sudah bisa dinyatakan boleh pulang dengan rawat jalan," ujarnya. 

Setelahnya, korban masih sempat mendapat perawatan jalan.

Disaat itu, terucap kata-kata dari korban yang dirasa sangat mengiris hati keluarga sebab pelaku belum kunjung berhasil ditangkap.

"Sesampainya di rumah kami sudah berupaya memanggil perawat setempat untuk melakukan rawat jalan inpus dll tetap di pasang dan kondisinya di cek setiap jam berkala,

akan tetapi beberapa hari berjalan teman teman adik saya datang menjenguk dan terlontar lah ucapan dari salah satu mereka bahwa pelaku masih berkeliaran dengan bebas terlontarlah kalimat ini dari mulut adik saya 'uuyy saya udah sakit begini dia enak enak an menghirup udara bebas datang jenguk lagi nggak'

Berderai air mata kami menguatkan hatinya untuk sabar yang penting sembuh dulu allah itu tidak tidur kata kami," tulisnya. 

Semakin hari kondisi korban terus menurun hingga akhirnya pihak keluarga memutuskan untuk membawanya ke rumah sakit Baturaja. 

Namun setelah beberapa hari mendapat perawatan intensif di ruang ICU, nyawa korban tak bisa diselamatkan. 

Fakta itu membuat pihak keluarga terutama orangtua korban merasa sangat terpukul dan merasa sulit menerimanya.

"Setelah kejadian itu semakin hari kondisi adik saya makin drop dan di larikan kembali ke RS baturaja dengan pasilitas umum karena kondisinya semakin buruk di rujuk lah ke ruang ICU selama +- 4/5 hari dengan kondisi yang tak kunjung membaik kami meminta untuk pindah ke RS yang lebih besar di palembang dan bertahan cuma sehari adik saya dipanggil allah.

Seketika bagai hancur dan remuk hati kami sekeluarga dengan mencoba mengikhlaskan kepergian adik kami tercinta.

Kasus ini sudah dibawa ke polisi karena terhitung pembunuhan berencana.

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved