Dokter di Bogor Hilang
12 Tahun Menikah, Sayangnya Dokter Qory ke Suami Meski Sering Dianiaya, Sempat Tolak Lapor ke Polisi
Terungkap fakta dibalik kasus penganiayaan yang dialami dokter asal Bogor, Qory Ulfiyah Ramayanti oleh suaminya ternyata sempat tak ingin laporkan.
Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Weni Wahyuny
TRIBUNSUMSEL.COM - Terungkap fakta di balik kasus penganiayaan yang dialami dokter asal Bogor, Qory Ulfiyah Ramayanti oleh suaminya ternyata sempat tak ingin laporkan kejadian.
Seperti diketahui, dokter Qory sebelumnya sempat menghilang tanpa kabar sejak Senin (13/11/2023) dan menggempar jagat media sosial. Namun kini akhirnya ditemukan.
Bukannya menghilang dokter Qory rupanya kabur menyelamatkan diri ke Rumah Aman Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Bogor setelah dianiaya Willy Sulistio.
Kepada petugas P2TP2A, Qory awalnya kebingungan mencari perlindungan ke mana. Qory berjalan kaki mencari tempat perlindungan.
Lalu akhirnya tiba di rumah aman pada malam hari sekitar pukul 20.00 WIB. Waktu itu, Qory tidak mau ke rumah kerabat dan keluarganya karena trauma usai mendapat kekerasan dari suami.
"Awalnya dia datang hari Senin sekitar jam 8 malam. Kantor saat itu sudah tutup. Nah, waktu itu (kedatangan an ditanya) dia nggak mau ke rumah kerabatnya dan langsung ke sini," kesaksian pengurus P2TP2A Kabupaten Bogor, Saryuni kepada Kompas.com, Sabtu (18/11/2023).

Saryuni mengungkapkan bahwa pada Senin malam itu Qory datang seorang diri dengan berjalan kaki tanpa membawa apapun.
Saat itu, Qory yang kondisinya tengah hamil 6 bulan terlihat kelelahan murung seperti ada tekanan mental akibat penganiayaan.
"Posisi dia hamil jadi butuh banget perlindungan agar bisa stabil dan berfikir secara logis. (Dia bilangnya saat datang) dia takut. Akhirnya langsung kita lindungi dan diinapkan. Asesmen setengah jam karena dia oleng, dikasih minum, makan, biar dia tiduran," ujarnya.
Baca juga: Curhat Pilu Dokter Qory Menikah 12 Tahun Sering Dianiaya Suami Nyaris Tewas, Rela Bekerja Saat Hamil
Petugas kemudian memeriksa kondisi fisik dan kandungan. Hasilnya, Qory depresi akibat adanya tindakan kekerasan berulang kali.
Sementara ditemukan luka fisik di kepala dan punggung. Kepalanya masih sering pusing karena bekas diinjak di leher belakang.
"(Luka lebam) ada di paha dan punggung karena ditendang. Kalau kepala itu pusing karena diinjak dan ditendang. (Psikisnya) trauma yang cukup berat," ucap Suryani.

Atas kondisi tersebut, Qory harus diinapkan lebih lama dan tidak boleh ada keluarga yang tahu keberadaannya. Dia pun menutup komunikasi dengan siapa pun karena trauma yang cukup berat. Qory didampingi oleh psikolog.
Baca juga: Curhat Willy Sulistio Sebelum Aniaya Dokter Qory Soal Sering Ribut, Pasrah Hadapi Kenyataan Seram
Kendati begitu, Qory pun dibujuk untuk datang ke Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Bogor pada Kamis (16/11/2023) pukul 18.00 WIB.
Namun, Qory sempat menolak.
Lalu tak lama kemudian ia menyatakan siap melaporkan suaminya.
Petugas P2PT2A langsung menyediakan bukti-bukti KDRT dan selanjutnya menghubungi Kanit Reskrim Polsek Cibinong.
"Ya kita sebagai pendamping itu awalnya sudah kita ajak ke sini (lapor), cuman dia gak mau karena sangat sayang sama suaminya. Dia gak mau suaminya sampai kena," ungkapnya.
"Malam itu sebenernya dia juga masih belum mau karena belum stabil psikisnya. Jadi kita ngobrol step by step dan akhirnya dr Qory terbuka dan mau ke kantor polisi," jelas Suryani.
Baca juga: Kisah Pilu dokter Qory Kerja Pontang-panting Hingga 4 Klinik Namun Suami Kerap Bersikap Kasar
Akibat kasus tersebut, kini Willy Sulistio (39) ditetapkan sebagai tersangka atas dugaan tindakan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) terhadap istrinya, dokter Qory.
Adapun motif suami tega menganiaya istri lantaran kesal diganggu saat menonton tv.
12 Tahun Menikah Sering Dianiaya
Kepada penyidik, ibu tiga anak itu menceritakan keresahannya selama 12 tahun menikah dengan Willy Sulistio.
Ia mengaku, selama menikah kerap menerima kekerasan dari suami.
"KDRT-nya bentuknya sering berulang, berdasarkan hasil pemeriksaan korban, bahwa yang bersangkutan sering dilakukan berulang," kata Kapolres Bogor, AKBP Rio Wahyu Anggoro dalam konferensi pers di Mapolres Bogor. Dikutip dari Kompas.com, Sabtu (18/11/2023).
Bahkan saat penganiayaan itu, ada saksi yakni penjual bubur yang melihat Qory mendapat kekerasan dari suaminya.
"Saat kejadian pagi, kami menemukan bukti yang di mana penjual bubur melihat kejadian tersebut. Berdasarkan hasil pemeriksaan yang kami lakukan terhadap tersangka," pungkas AKBP Rio Wahyu Anggoro.
Tulang Punggung Keluarga
Akun Twitter @nakamarising mengungkap kalau selama ini Dokter Qory menjadi tulang punggung keluarga.
Bahkan ia membayar biaya cicilan kendaraan yang dipakai oleh suaminya.
"Rumah kontraknya dibayar sama dr. Qory 3 mio/bln, cicilan mobil 2,7 mio yg kaga d bolehin dr. Corynya bawa Ga boleh bisa nyetir.. Waktu itu mah dr. Qory bilangnya suaminya bilang,"ngapain nyetir" segala.. kan ada aku yg selalu bisa antar jemput"," cuitnya.
Hal dibenarkan oleh teman Dokter Cory yang lain.
"kak ini bener karena selama kerja aja emg kerjaan nya cuman ngantar jemput doang, dr qory masih megang pasien aja udah di klaksonin dari depan klinik, bulak balik nanya "belum beres ya?" abis itu pas dokter qory udah selesai dimarahin. dan kejadian ini bukan sekali dua kali," tulis akun @gudbaybambina.
Sementara itu, sang suami saat ditanya soal sang istri yang banting tulang sendirian mencari nafkah, ia tak membantah atau mengiyakan.
Penyebab Dokter Qory Dianiaya Suami
Kapolres Bogor, AKBP Rio Wahyu Anggoro menerangkan, peristiwa itu ditenggarai oleh pertengkaran di hari ulang tahun tersangka yang tepat di hari kepergian sang istri pada Senin (13/11/2023).
Pada saat itu, korban hendak memberikan kejutan terhadap pelaku.
Akan tetapi, saat itu pelaku merasa tersinggung karena pelaku sedang asyik menonton tv bersama istri dan tiga anaknya namun akan diberhentikan oleh sang istri lantaran ingin memberikan kejutan.
Melihat film itu diberhentikan, Willy langsung marah karena merasa belum tuntas menonton.
Willy merasa tersinggung karena korban dianggap tidak bisa memberi kebahagiaan di hari ulang tahunnya.
"Pelaku marah karena yang bersangkutan lagi nonton bersama 3 anaknya, karena pelaku ini ultah, pada pukul 00.00 WIB si istri bergegas untuk mengambil kue ultah yang telah dipersiapkan, sehingga pelaku mengalami ketersinggungan yang mendalam," ujarnya dikutip dari TribunJateng.com
Tak sampai disitu, pada pagi harinya Willy Sulistio kembali mempermasalahkan hal tersebut.
Pada pukul 07.30 WIB, pelaku menampar dan menakut-nakuti korban menggunakan dua pisau dapur.
Korban berusaha menenangkan pelaku namun pelaku menempelkan pisaunya di punggung korban.
Selanjutnya korban mencoba mengambil pisaunya dan diberikan tanpa ada perlawanan dari pelaku.
Namun, pada saat korban berdiri di depan kamar, ia ditendang berkali-kali hingga terjatuh. Bagian leher belakang korban juga diinjak.
"Korban merasa ketakutan dan itulah yang menyebabkan dia meninggalkan rumah mencari perlindungan ke Dinas P2TP2A." beber Kapolres Bogor, AKBP Rio Wahyu Anggoro.
Baca berita lainnya di Google News
Dokter Qory Batal Terima Bantuan Dana Karena Ingin Cabut Laporan KDRT yang Dilakukan Willy Sulistio |
![]() |
---|
Rekam Jejak Willy Sulistio Suami Dokter Qory Jadi Tersangka KDRT, Ternyata Dulu Sempat Jadi Dosen |
![]() |
---|
Penyesalan Willy Sulistio Bertahun-tahun Lakukan KDRT ke Dokter Qory, Ngaku Emosi Sesaat |
![]() |
---|
Dokter Qory Ingin Cabut Laporan KDRT yang Dilakukan Suaminya Willy Sulistio, Ngaku Masih Sayang |
![]() |
---|
Kondisi Terkini Dokter Qory Usai Suami Jadi Tersangka KDRT, Senang Sudah Kumpul dengan Keluarga |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.