Dokter di Bogor Hilang

12 Tahun Menikah, Sayangnya Dokter Qory ke Suami Meski Sering Dianiaya, Sempat Tolak Lapor ke Polisi

Terungkap fakta dibalik kasus penganiayaan yang dialami dokter asal Bogor, Qory Ulfiyah Ramayanti oleh suaminya ternyata sempat tak ingin laporkan.

Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Weni Wahyuny
Kompas.com
Fakta di balik kasus penganiayaan yang dialami dokter asal Bogor, Qory Ulfiyah Ramayanti oleh suaminya ternyata sempat tak ingin laporkan kejadian. 

"Rumah kontraknya dibayar sama dr. Qory 3 mio/bln, cicilan mobil 2,7 mio yg kaga d bolehin dr. Corynya bawa Ga boleh bisa nyetir.. Waktu itu mah dr. Qory bilangnya suaminya bilang,"ngapain nyetir" segala.. kan ada aku yg selalu bisa antar jemput"," cuitnya.

Hal dibenarkan oleh teman Dokter Cory yang lain.

"kak ini bener karena selama kerja aja emg kerjaan nya cuman ngantar jemput doang, dr qory masih megang pasien aja udah di klaksonin dari depan klinik, bulak balik nanya "belum beres ya?" abis itu pas dokter qory udah selesai dimarahin. dan kejadian ini bukan sekali dua kali," tulis akun @gudbaybambina.

Sementara itu, sang suami saat ditanya soal sang istri yang banting tulang sendirian mencari nafkah, ia tak membantah atau mengiyakan.

Penyebab Dokter Qory Dianiaya Suami

Kapolres Bogor, AKBP Rio Wahyu Anggoro menerangkan, peristiwa itu ditenggarai oleh pertengkaran di hari ulang tahun tersangka yang tepat di hari kepergian sang istri pada Senin (13/11/2023).

Pada saat itu, korban hendak memberikan kejutan terhadap pelaku.

Akan tetapi, saat itu pelaku merasa tersinggung karena pelaku sedang asyik menonton tv bersama istri dan tiga anaknya namun akan diberhentikan oleh sang istri lantaran ingin memberikan kejutan.

Melihat film itu diberhentikan, Willy langsung marah karena merasa belum tuntas menonton.

Willy merasa tersinggung karena korban dianggap tidak bisa memberi kebahagiaan di hari ulang tahunnya.

"Pelaku marah karena yang bersangkutan lagi nonton bersama 3 anaknya, karena pelaku ini ultah, pada pukul 00.00 WIB si istri bergegas untuk mengambil kue ultah yang telah dipersiapkan, sehingga pelaku mengalami ketersinggungan yang mendalam," ujarnya dikutip dari TribunJateng.com

Tak sampai disitu, pada pagi harinya Willy Sulistio kembali mempermasalahkan hal tersebut.

Pada pukul 07.30 WIB, pelaku menampar dan menakut-nakuti korban menggunakan dua pisau dapur.

Korban berusaha menenangkan pelaku namun pelaku menempelkan pisaunya di punggung korban.

Selanjutnya korban mencoba mengambil pisaunya dan diberikan tanpa ada perlawanan dari pelaku.

Namun, pada saat korban berdiri di depan kamar, ia ditendang berkali-kali hingga terjatuh. Bagian leher belakang korban juga diinjak.

"Korban merasa ketakutan dan itulah yang menyebabkan dia meninggalkan rumah mencari perlindungan ke Dinas P2TP2A." beber Kapolres Bogor, AKBP Rio Wahyu Anggoro.

Baca berita lainnya di Google News

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved