Berita Muara Enim untuk Rakyat
Lestarikan Aksara Ulu, Masukkan Muatan Lokal Di Sekolah
Kegiatan bimtek tersebut dibuka langsung oleh Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra H. Emran Tabrani.
TRIBUNSUMSEL.COM,MUARAENIM- Untuk melestarikan budaya lokal bagi generasi muda terutama dalam aksara ulu huruf atau naskah kuno, Pemkab Muara Enim melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, berencana menjadikan aksara ulu huruf atau naskah kuno masuk dalam mata pelajaran muatan lokal sehingga lebih dikenal dan menambah ilmu pengetahuan bagi pelajar dan masyarakat luas.
Wacana untuk menjadikan muatan lokal sekolah tersebut terungkap dalam kegiatan bimbingan teknis membaca dan menulis aksara ulu serta peningkatan peran masyarakat dalam penyimpanan, perawatan, pelestarian dan pendaftaran naskah kuno di Hotel Griya Serasan Sekundang Muara Enim, Rabu (15/11/2023).
Kegiatan bimtek tersebut dibuka langsung oleh Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra H. Emran Tabrani, yang didampingi Kadis Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Muara Enim Panca Surya Diharta SH MH, narsum DR Nyimas Umi Kalsum SAg MHum dan di ikuti 50 orang peserta dari guru SD, beberapa perangkat daerah, penggiat literasi, pemegang naskah kuno dan pustakawan.
H Emran Tabrani menyampaikan bahwa berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 24 tahun 2014, yang dimaksud aksara ulu itu adalah bagian dari naskah kuno atau manuskrip.
Dimana dokumen tertulis yang tidak dicetak atau tidak diperbanyak dengan cara lain, baik yang berada di dalam negeri maupun di luar negeri, yang berumur paling rendah 50 tahun dan yang mempunyai nilai kebudayaan nasional sejarah dan ilmu pengetahuan.
"Saya tadi banyak bicara dengan ibu Umi, katanya ada nanti semacam kamus huruf, sehingga menjadi pedoman bagi kita ke depan kalau ada tulisan aksara itu, sehingga mempermudah kita untuk mempelajarinya," ujar Emran.
Baca juga: Program SeTiA Pemkab Muara Enim, 20 Pengantin Baru Jadi Contoh Keluarga Muda Samara
Baca juga: Kurangi Stunting,Pemkab Muara Enim Gelar Evaluasi Audit Kasus Stunting
Masih dikatakan Emran, bahwa sebagai generasi penerus tentu perlu mempelajari, memahami dan melestarikan aksara ulu atau naskah kuno ini, sebab didalam naskah kuno inilah kadang-kadang menyimpan perjalanan sejarah atau dokumen-dokumen seperti masalah tapal batas, silsilah, norma, adat istiadat, pengobatan, keagamaan, perjanjian dan sebagainya yang ditulis oleh orang zaman dulu yang mungkin sampai saat ini belum kita ketahui.
Oleh karena itu, kita harus mempelajari, kemudian diperkenalkan kepada anak didik kita generasi penerus ke depan, bahwa mereka itu harus mengingat sejarah sejarah perjalanan bangsa ini.
Sementara itu, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Muara Enim Panca Surya Diharta, mengatakan dasar pelaksanaan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2014 tentang Naskah Kuno.
Kemudian program kerja Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Muara ini merupakan salah satu yang diamanatkan di dalam PP Nomor 3 tahun 2007 tentang LPPD, kemudian Peraturan Bupati Nomor 12 Tahun 2023 tentang penjabaran perubahan anggaran pendapatan dan belanja daerah Kabupaten Muara Enim.
"Menulis dan memahami aksara ulu yang ditulis pada naskah kuno, sangat penting karena dari hal tersebut banyak informasi yang didapat baik untuk kepentingan penelitian, pengkajian dan lainnya terutama di bidang akademik. Kemudian mampu meningkatkan kecintaan terhadap kekayaan budaya daerah dan untuk mengerti sejarah daerah Kabupaten Muara Enim", ujarnya.
Lebih lanjut dikatakannya, tumbuh semangat dan motivasi masyarakat dalam mengembangkan kemampuan membaca dan mengelola suatu naskah drama, untuk memenuhi kebutuhan informasi perpustakaan, sesuai perkembangan teknologi informasi.
Kedepannya huruf aksara ulu atau naskah kuno akan dijadikan mata pelajaran muatan lokal sehingga nantinya akan lahir penggiat muda aksara ulu.
Terpisah, DR Nyimas Umi Kalsum SAg MHum, menjelaskan bahwa aksara ulu tersebut hasil peningalan leluhur dan masyarakat masih menyimpan karena warisan.
Awalnya, aksara ini banyak yang di sakralkan oleh masyarakat karena mereka tidak bisa membaca atau mengartikannya maksud dari warisan leluhur, sehingga peninggalan tersebut hanya disimpan tanpa tahu apa isi, maksud dan tujuannya.
Berita Muara Enim Untuk Rakyat
Berita Muara Enim untuk Rakyat Terupdate
aksara ulu
Tribunsumsel.com
Inflasi Melandai, Muara Enim Mengalami Deflasi Minus 0.93 Persen |
![]() |
---|
Jaga Stabilitas Harga, Pemkab Muara Enim Gelar Rakor Pengendalian Inflasi Daerah |
![]() |
---|
Kendalikan Inflasi, Pemkab Muara Enim Gencarkan Gelar Pasar Murah |
![]() |
---|
Masuki Masa Tenang, Bawaslu Tertibkan APK Para Peserta Pemilu 2024 |
![]() |
---|
Jelang Pemilu 2024, Pj Bupati Muara Enim Sidak Sembako |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.