Berita Banyuasin Bangkit
Bertemu Kepala Perpustakaan Nasional, Wabup Netta Indian Jelaskan Kondisi Perpusda Banyuasin
Dalam upaya mewujudkan pentingnya peran perpustakaan guna meningkatkan martabat bangsa melalui penyediaan a
Penulis: M. Ardiansyah | Editor: Moch Krisna
TRIBUNSUMSEL. COM, BANYUASIN - Dalam upaya mewujudkan pentingnya peran perpustakaan guna meningkatkan martabat bangsa melalui penyediaan akses informasi dan pengetahuan, Wakil Bupati Banyuasin, Netta Indian, SP melakukan audiensi ke Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, di Kantor Perpustakaan Nasional RI Jakarta.
Dengan didampingi Asisten I Setda Kabupaten Banyuasin, Dr Izromaita, Netta menekankan tujuan kunjungan ini adalah salah satu upaya memperkuat hubungan Pemerintah Kabupaten Banyuasin dan Pemerintah Pusat dalam mewujudkan visi “Perpustakaan Hadir Demi Martabat Bangsa”, yang menekankan peran penting perpustakaan dalam meningkatkan martabat bangsa melalui penyediaan akses informasi dan pengetahuan.
Wabup Netta diterima langsung oleh Deputi Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan, Dr. Adin Bondar, S.Sos., M.Si, Direktur Standarisasi dan Akreditasi, Dra. Made Ayu Wirayati, M.I.Kom dan Pustakawan Pengembangan Perpustakaan Umum dan Khusus, Rita Suartini, S.IP.
Dalam kesempatan ini juga Netta menjelaskan beberapa kendala yang dihadapi Perpustakaan Umum Kabupaten Banyuasin berupa keadaan kondisi Perpustakaan Umum Kabupaten Banyuasin belum memiliki pagar, sedangkan untuk halaman dan lahan parkir masih berupa tanah yang tidak rata dan belum memiliki struktur penutup yang memadai.
Kondisi belum adanya pagar, serta permukaan tanah seperti ini seringkali menimbulkan masalah, seperti:
1. Gangguan Keamanan: Lahan parkir dan halaman yang tidak berpagar lebih mudah dimasuki oleh kendaraan yang tidak berkepentingan, hewan ternak, atau bahkan orang yang berniat jahat.
2. Masalah Estetika: Area yang tidak berpagar seringkali terlihat kurang rapi dan tidak terorganisir. Pemasangan conblock mungkin terlihat kurang optimal jika tidak ada batasan yang jelas antara halaman dengan area sekitarnya.
3. Privasi Berkurang: Lahan yang tidak berpagar memberikan akses visual yang lebih mudah ke dalam halaman, mengurangi tingkat privasi.
4. Genangan air dan becek saat musim hujan.
5. Akses kendaraan yang sulit dan tidak aman.
6. Menurunnya nilai estetika dan kerapian lingkungan.
“Namun apapun kendala yang dihadapi, kami memiliki komitmen kuat untuk menjadikan masyarakat Banyuasin sebagai masyarakat Banyuasin yang cerdas, menjadikan angka buta aksara menurun dan indeks literasi masyarakat meningkat,” paparnya.
“Menjadikan anak-anak gemar membaca sejak dini, serta menjadikan masyarakat Banyuasin sadar pentingnya hadirnya Perpustakaan Umum Kabupaten Banyuasin sebagai pusat informasi dan pusat belajar sepanjang hayat di Kabupaten Banyuasin,’ tambahnya.
Menganggapi hal ini, Deputi Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan, Dr. Adin Bondar sangat mengapresiasi komitmen Pemkab Banyuasin untuk Banyuasin Cerdas serta upaya menekan angka buta aksara.
“Ini komitmen kita bersama mengedepan generasi muda yang cinta akan literasi dan menjadikan perpustakaan sebagai tempat kedua setelah sekolah dalam menggali ilmu. Kita upayakan agar semua perpustakaan umum di seluruh Indonesia menjadi tempat yang nyaman,” tegasnya.
Panen Padi IP 100 di Kecamatan Rantau Bayur, Bupati Askolani : Bisa Hasilkan 8,9 Ton/ Hektar |
![]() |
---|
Wujudkan Swasembada Pangan, Bupati Askolani Panen Raya Jagung dan Tabur Benih Padi IP 300 |
![]() |
---|
Bupati Askolani Ajukan Bedah Rumah di Program 3 Juta Rumah dan Pantau Pengendalian Inflasi Banyuasin |
![]() |
---|
Bupati Askolani Pimpin Upacara HUT Kemerdekaan RI Ke-80, Bawa Banyuasin Lebih Sejahtera |
![]() |
---|
Minta Jaga Kekompakan dan Kesehatan, Bupati Askolani Lantik Paskibraka Banyuasin |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.