Ganjar Pranowo Berkunjung ke Musi Rawas, Dengarkan Curhat Petani Hingga Kades

Undang-Undang yang buat bukan pemerintah, tapi DPR dan Pemerintah.

"Kalau antara Pemerintah dan DPR sudah sepakat, maka itulah yang harus dilakukan. Jadi tidak semudah itu menghapusnya. Artinya, itu bukan hoax, tapi sampean yang diapusi," cetus Ganjar.

Tak sebatas itu, ditengah ngobrol asyik tersebut, Ganjar Pranowo kembali mendapat aspirasi dan keluhan dari petani di Musi Rawas. 

Kali ini, keluhan tersebut disampaikan Rona Almada seorang pemuda milenial di Musi Rawas. Rona mengatakan, bahwa rata-rata masyarakat di Musi Rawas ini adalah penghasil karet.

Namun sambung Rona, saat ini harga karet sedang anjlok, dan tak sebanding dengan harga kebutuhan pokok. 

"Jadi bagaimana nasib kami kedepan pak, kami ini anak dari petani karet," keluhnya.

Tak lama-lama. Ganjar Pranowo pun langsung merespon aspirasi tersebut. Ganjar mengaku, kenapa harganya jatuh, karena permintaan pasar dunia berubah, sebab saat ini sudah ada karet sintetis.

"Jadi kita harus hidrasi karet, dengan kita mengolah karet minimal setengah jadi. Artinya, kalau mau mengolah, maka diperlukan semacam pabrik pengolahan.

"Tapi ini jadi PR saya, bukan hanya karet atau sawit. Agar, bagaimana bisa kita mengolahnya sampai jadi barang, baru kita jual," tegas Ganjar. (SRIPOKU/Eko Mustiawan)