Ibu Tua Diusir Anak Angkat di Banyuasin

Masa Lalu AY Anak Angkat di Banyuasin Usir Ibu yang Merawatnya, Saat Kecil Tak Terurus Ortu Kandung

Perjuangan dibalik Siti Marbiah mengurus anak angkat hingga kuliah, kini kecewa malah diusir.

Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Weni Wahyuny
Tribunsumsel.com/M Ardiansyah
Perjuangan dibalik Siti Marbiah mengurus anak angkat hingga kuliah, kini kecewa malah diusir. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Fakta di balik Siti Marbiah, mengurus AY sejak kecil, namun kini malah diusir sang anak angkat.

Seperti diketahui, tengah viral dimedia sosial wanita tua bernama Siti Marbiah yang diusir oleh anak angkatnya di Banyuasin, Sumatera Selatan.

Adapun pemicu anak angkat tega mengusirnya lantaran tak terima di nasehati menikah lagi hingga soal warisan.

Kini nasib Siti Marbiah harus luntang lantung selama delapan bulan karena hal tersebut.

Saat ditemui TribunSumsel, Siti Marbiah mengungkapkan kekecewaanya terhadap sikap anak angkatnya.

Dibesarkan dari usia 2 tahun, AY sudah dianggap Marbiah bak anak kandungnya sendiri.

Namun tak disangka kini tega mengusirnya.

Siti Marbiah  juga tidak pernah terpikir untuk berlaku jahat ataupun tidak ada kepada AY.

Siti Marbiah,  mengeluarkan isi hatinya terkait sang anak angkat yang tega mengusirnya dari rumahnya sendiri.
Siti Marbiah, mengeluarkan isi hatinya terkait sang anak angkat yang tega mengusirnya dari rumahnya sendiri. (Tribunsumsel.com/M Ardiansyah)

Diakui Marbiah ia mengambil AY karena tidak terurus dan ia juga menyanyangi anak tersebut.

"Kenal dengan orangtuanya, karena dulu tidak terurus saya kasihan dan sayang sama dia. Jadi, saya berinisiatif untuk mengurusnya sampai besar seperti sekarang," curhatnya, Minggu (5/11/2023).

Baca juga: Curhat Siti Marbiah Diusir AY Anak Angkat dari Rumah, Dulu Kecil Disayang, Ketika Dewasa Menyakiti

Adapun harapan Siti Marbiah mengambil AY karena untuk mengurusinya di masa tua.

Namun, hal tersebut ternyata sangat salah.

Harapannya bisa mendapatkan teman dan ada yang mengurus saat masa tua, pudar setelah diperlakukan AY seperti ini.

Awal mula Siti Marbiah(73) warga Banyuasin, Kabupaten Sumsel bernasib pilu diusir dari rumahnya oleh anak angkat. Rumah dijual atas bujukan AY
Awal mula Siti Marbiah(73) warga Banyuasin, Kabupaten Sumsel bernasib pilu diusir dari rumahnya oleh anak angkat. Rumah dijual atas bujukan AY (ig/banyuasinterkini)

Bahkan Siti tak pernah terpikir anaknya bisa setega itu padanya.

Padahal selama ini perjuangan Siti tidak lah mudah mengurus dan menyolahkannya.

Baca juga: Isi Surat Wasiat Mahasiswi FKH Unair Ditemukan Tewas di Mobil, Minta Maaf ke Ibu: Dunia Tidak Bersih

Diakui Siti ia bahkan banting tulang untuk dapat menyekolahkan AY hingga dibangku kuliah.

Namun, ternyata balasan yang diterima tidak sesuai apa yang diharapkan.

Terlebih, nasihat yang diberikan malah tidak diterima dan berujung dirinya diusir AY dari rumahnya sendiri.

Anak angkat Siti Marbiah terlihat hanya diam mendenger sumpahan ibunya yang tidak terima anak angkatnya memakan hartanya hingga tega mengusirnya
Anak angkat Siti Marbiah terlihat hanya diam mendenger sumpahan ibunya yang tidak terima anak angkatnya memakan hartanya hingga tega mengusirnya (Tangkap layar video dok. warga)

Awal Mula Permasalahan

Kuasa hukum Siti Marbuah, Jallas Boang Manalu mengatakan nenek tersebut mengangkat AY menjadi anak angkat lantaran tidak memiliki anak.

AY saat itu diangkat Siti Marbiah menjadi anak sejak usianya 2 tahun.

"Seperti normalnya, walaupun anak angkat tetapi tetap diperlakukan seperti anak sendiri. Disekolahkan sampai dikuliahkan dan sekarang sudah bekerja," katanya, Minggu (5/11/2023).

Jallas mengatakan bahwa Siti Marbiah ada rumah dan warisan bersama keluarga besar.

Akan tetapi, karena bujukan dari si anak angkat agar rumah dan tanah itu dijual tanpa sepengetahuan keluarga besar Siti Marbiah.

Dari penjualan rumah dan tanah itu, uang senilai Rp 200 juta diberikan kepada anak angkatnya AY.

Baca juga: AY Anak Angkat Usir Ibu Siti Marbiah Ogah Damai, Pimpinan di Kantor Coba Nasehati Tapi Tak Diterima

Sisa dari penjualan tersebut dibelikan rumah dan tanah yang saat ini diperebutkan AY.

"Saat membeli dan membuat sertifikat, si anak angkat ini membujuk agar klien kami ini membuat sertifikat atas nama si anak angkat ini. Nanti, akan dibuatkan surat hibah untuk klien kami ini agar bisa menempati rumah tersebut," jelas Jallas.

Keputusan tersebut ternyata memicu keributan antara Siti dan AY.

Pasalnya, AY tak terima dinasihati oleh ibu angkatnya karena akan menikah lagi untuk yang keempat kalinya.

Kendati demikian, merasa kesal dengan ibu angkat, AY akhirnya tega mengusir Siti yang sebelumnya diketahui rumah itu milik ibunya sendiri.

Kini nasib Siti selama delapan bulan hari harus hidup menumpang kesana kemari.

Mediasi Buntu

Sementara usai perseteruan tersebut, pada Jumat (3/11/2023) dilakukan mediasi antara dua belah pihak dan disaksikan keluarga besar Siti Marbiah serta unsur pemerintahan dan kepolisian.

Namun, mediasi yang dilakukan tidak menemui titik terang. Karena, dari AY enggan memberikan sertifikat rumah kepada Siti Marbiah.

Kendati demikian, pihak Siti Marbiah berinisiatif untuk menempuh jalur hukum.

"Bila nanti tetap tidak menemui titik terang atas masalah yang klien kami hadapi, kami berinisiatif untuk menempuh jalur hukum baik itu pidana maupun perdata," pungkasnya.

Sosok AY

sosok AY anak angkat dari nenek Siti Marbiah tega usi dari rumahnya sendiri,

Ay diketahui juga menahan sertifikat rumah sang ibu angkat hingga kini viral di media sosial.

Dari penelusuran Tribunsumsel.com, terkuak sedikit informasi soal sosok Ay ternyata seorang tenaga honorer kesehatan.

Fakta tersebut diungkapkan oleh pimpinan di mana AY bekerja.

Menurut pimpinan ditempat AY bekerja saat ini, status AY merupakan tenaga kesehatan yang masih honorer di Kabupaten Banyuasin.

"Sekarang masih honor dan sedang mengikuti seleksi PPPK. Dari laporan, baru lulus tahapan administrasi," kata pimpinan tempat AY bekerja, Minggu (5/11/2023).

Kejadian ini, menurut pimpinan AY sangat disayangkan.

Meski itu urusan pribadi, tetapi seharusnya AY tidak bersikap seperti itu.

Selain itu, walaupun ibunya bukan merupakan ibu kandung AY, namun harusnya AY dapat bersikap tidak manusiawi. Karena, selama ini harus ibunya sekaranglah yang membesarkan AY bisa sampai bekerja.

"Tidak bisa ikut campurlah, karena itu urusan pribadi. Kami sudah berusaha untuk menasihati, tetapi tetap pada pendiriannya." katanya.

Baca berita lainnya di Google News

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved