Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak Subang

Sosok Yanti Istri Yoris yang Dicatut di Kasus Subang, Heboh Dituding Bawa Dana Bos Yayasan

Inilah sosok Yanti selaku istri Yoris, anak sulung Yosef pelaku pembunuhan Tuti dan Amalia di Subang, disorot diduga menguasai uang yayasan...

Penulis: Thalia Amanda Putri | Editor: Moch Krisna
TribunnewsBogor.com
Sosok Yanti Istri Yoris Kuasai Uang Yayasan Kasus Subang, Disorot Terlibat Kematian Tuti dan Amalia 

"Kalau pencairan itu harus sama kepala sekolah dan bendahara. Waktu itu bisa diambil Rp 34 juta, sisanya buat beli siplah," terang Dedi.

Baca juga: Curhat Pilu Dona Mantan TKI Sebelum Meninggal Dunia usai Ngaku Dibuang Keluarga: Tak Ada Harapan

Baca juga: Gelagat Aneh Yosef Sebelum jadi Tersangka Pembunuhan Tuti dan Amalia, Pernah Keceplosan ke Yoris

Siplah itu, kata dia, yakni untuk pembelian alat-alat sekolah seperti meja, kursi, laptop, komputer, hingga printer.

Setelah mencairkan uang itu, Dedi dan Adang pun langsung menuju ke rumah Yoris.

"Di sana uangnya diperlihatkan ke Yoris, terus sama Yoris dikasih ke Yanti uangnya. Terus dia (Yanti) ke dalam kamar," tutur Dedi.

Tangis Pilu Yoris Tau Tuti dan Amalia Dibunuh Yosef, Minta Ayah Kandung Dihukum Berat
Tangis Pilu Yoris Tau Tuti dan Amalia Dibunuh Yosef, Minta Ayah Kandung Dihukum Berat (Tribun Jabar)

Saat itu, lanjut dia, Yoris hanya menuliskan rincian gaji guru termasuk bendahara dan kepala sekolah.

Menurut Dedi, saat itu posisi Yoris sebagai ketua yayasan setelah sebelumnya dinonaktifkan oleh Yosef.

"Kan sempet pisah (dengan Yosef), terus akur, balik lagi jadi ketua yayasan," tandasnya.

Menurut Dedi, ia juga memahami bahwa seharusnya dana BOS itu dipegang oleh dirinya sebagai bendahara.

Namun rupanya kebiasaan itu sudah terjadi sejak lama.

"Dari dulu juga gitu, kepala sekolah yang sebelum-sebelumnya juga gitu, uang ditaro di yayasan. Jadi kalau ada keperluan sekolah langsung minta ke yayasan," bebernya.

Bahkan kata dia, hal itu juga atas permintaan Yoris sebagai ketua yayasan.

"Kemaren juga bilangnya 'uangnya dipegang we ku aa'. 'Silakan a' kata saya teh. kan kalau uang mah riskan ya," ungkap dia.

Menurut Dedi, dirinya tak memiliki daya untuk mengingatkan Yoris bahwa uang itu seharusnya dipegang oleh bendahara.

"Tidak enak juga, karena dia bos. Saya cuma pegawai," katanya lagi.

Untuk pencarikan dana BOS SMK di bulan Januari pun, kata Dedi, uangnya tetap disimpan di Yoris.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved