Siswa SD Dibully hingga Kaki Diamputasi

Sosok FAA Siswa SD di Bekasi Kakinya Diamputasi Gegara Jadi Korban Bullying, Sang Ibu Lapor Polisi

Seorang siswa berinisial FAA (12) SDN Jatimulya 09, Tambun Selatan, Bekasi, Jawa Barat menjadi korban pembullyan di sekolah. Kakinya harus diamputasi

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
Istockphoto/Serghei Turcanu
Seorang siswa berinisial FAA (12) SDN Jatimulya 09, Tambun Selatan, Bekasi, Jawa Barat menjadi korban pembullyan di sekolah. Kakinya harus diamputasi 

TRIBUNSUMSEL.COM - Seorang siswa SDN Jatimulya 09, Tambun Selatan, Bekasi, Jawa Barat menjadi korban pembullyan di sekolah.

Diketahui, siswa tersebut berinisial FAA (12) mengalami cedera pada bagian kaki dan mengalami infeksi bagian dalam.

Akibat dari pembullyan oleh kelima temanya, FAA terancam kehilangan salah kaki kiriinya karena harus dilakukan tindakan amputasi.

Baca juga: Kisah Pilu FAA Siswa SD di Bekasi Diduga Dibully Berujung Kaki Diamputasi, Ibu Kehilangan Kerja

Kini Fatir tengah dirawat di HCU RS Kanker Dharmais Jakarta usai tindakan amputasi karena kondisnya yang menurun.

Adapun aksi pembullyan yang menimpa FAA ini terjadi pada Februari 2023.

Kronologi

Diana, orangtua FAA mengungkapkan, putranya sudah berulang kali menjadi korban pembullyan.

Fatir yang tengah berada di kelas diajak lima orang temannya untuk jajan di luar sekolah.

Saat itu, Fatir yang tengah berjalan diselengkat atau ditendang oleh temannya dari arah belakang sehingga terperosok jatuh.

FAA pun mengaalami luka dibagian tangan dan memar pada dengkul kaki.

Ironisnya, temannya bukan menolong, tapi justru menertawakan dan mengolok-oloknya seraya mengancam, agar tidak menceritakan kejadian tersebut ke orangtua maupun guru.

Aksi bullying itu berlanjut hingga kembali ke kelas kendati teman-temannya melihat FAA yang tengah kesakitan.

Baca juga: Nasib Tiga Siswi SMA di Langkat yang Bully Teman Sekelas, Akhirnya Dikeluarkan Dari Sekolah

Begitupula dengan hari-hari berikutnya, tindakan bullying masih terus berlangsung.

Namun, kedua orang tua FAA baru mengetahui kejadian anaknya tersebut setelah tiga hari pasca kejadian.

Menurut Diana, putranya menutup-nutupi apa yang dialaminya lantaran ketakutan karena diancam oleh teman-temannya.

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved