Preman Pungli Sopir Truk di Prabumulih

Viral Preman Pungli ke Sopir Truk di Prabumulih, Nekat Kejar Hingga Bawa Kwitansi Minta Rp 175 Ribu

Viral Preman Pungli ke Sopir Truk di Prabumulih, Nekat Kejar Hingga Bawa Kwitansi Minta Rp 175 Ribu

Penulis: Edison | Editor: Shinta Dwi Anggraini
ig palembangkaget
Tampang diduga oknum preman pungli ke sopir truk Lintas Sumatera yang sedang lewat di Prabumulih, Sumsel. 

Laporan wartawan Tribun Sumsel Edison Bastari

 


TRIBUNSUMSEL.COM, PRABUMULIH - Viral di sosial media aksi pungutan liar (pungli) oleh diduga preman terhadap sopir truk lintas Sumatera yang sedang lewat di Kota Prabumulih, Sumsel. 

Diduga preman itu nekat mengejar truk yang menjadi target punglinya sambil membawa kwitansi dan meminta uang ratusan ribu. 

Tidak hanya itu, kelompok diduga preman tersebut memasang cap tulisan di bagian bak belakang truk untuk keamanan dan diduga harus setor setiap kali melintas di wilayah kota Prabumulih.

Aksi nekat tersebut sempat direkam sopir serta kernet dan menyebar di media sosial.

Salah seorang preman yang direkam sopir tersebut mengenakan baju merah dan celana pendek dengan membawa kwitansi serta pena.

Rekaman tersebut dibuat sopir dengan alibi untuk dikirim ke bos untuk pertanggungjawaban pengeluaran uang kepada para preman.

Dalam rekaman tersebut terlihat cap 'LLMPK' warna merah yang diakui dilakukan para pereman tersebut di kawasan Tugu Nanas Kelurahan Patih Galung Kecamatan Prabumulih Barat kota Prabumulih.

"Saya ingin menanyakan ke sopir lintas sumatera, saya ingin menanyakan cap ini. Saya ini di tugu nanas daerah Prabumulih yang arah Muaraenim," ungkap sopir yang belum diketahui identitasnya itu di video viral.

Baca juga: Alex Noerdin Setor Rp 1 Miliar, Mantan Gubernur Sumsel Serahkan Uang Pengganti Kurungan 6 Bulan

Sopir itu kemudian menceritakan kronologis jika dirinya melintas di Jalan Lingkar Timur kota Prabumulih lalu dikejar sekelompok preman disuruh ngecap di bak truk dan harus setor Rp 175 ribu.

"Dia ngejar-ngejar minta Rp 175 ribu dan katanya kenapa tidak berhenti di rumah makan, tak tau rumah makan apa, tadi saya videokan tapi dia ngotot, saya tidak mengerti kenapa harus dicap dengan memaksa," katanya.

Sopir itu mempertanyakan kenapa harus bergabung dipaksa padahal dirinya juga melintas dalam keadaaan tanpa muatan alias truk kosong.

"Kan kalau mau bergabung harusnya tidak ada paksaan, kalau dia mau aman, ini kan (cap-red) untuk keamanan katanya, ini malah ngejar-ngejar maksa kasih kwitansi," lanjutnya.

Sopir itu mengaku dirinya hanya memvideokan satu orang padahal ada beberapa di luar truk, bahkan dirinya sering lewat jalan lingkar namun baru kali pertama dikejar dan di cap di bak truk.

"Tolong ya para sopir, saya sering lewat tapi baru kali ini di cap," bebernya.

Menanggapi hal itu Kapolres Prabumulih AKBP Witdiardi SIK MH melalui Kasat Reskrim Iptu Mas Suprayitno STrk MSi mengaku pihaknya akan melakukan penyelidikan terlebih dahulu terkait hal itu.

"Akan di lidik dan jika ditemukan akan ditindak," katanya singkat ketika dihubungi via WhatsApp, Jumat (27/10/2023).

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved