Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak Subang

Bocor Percakapan Yosef Singgung Danu Hingga Rebut Kekuasaan Yayasan, Motif Pembunuhan Tuti & Amalia

sebuah video percakapan Yosef bocor soal rebut kekuasaan yayasan ditengah kasus pembunuhan Tuti dan Amalia, ibu dan anak di Subang dalam penyelidikan.

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
Tribunnewsbogor.com/Tiktok Adeganda686.
sebuah video percakapan Yosef bocor soal rebut kekuasaan yayasan ditengah kasus pembunuhan Tuti dan Amalia, ibu dan anak di Subang dalam penyelidikan. 

TRIBUNSUMSEL.COM- Viral sebuah video percakapan Yosef bocor soal rebut kekuasaan yayasan ditengah kasus pembunuhan Tuti dan Amalia, ibu dan anak di Subang dalam penyelidikan.

Dalam percakapan yang direkam, Yosef bersama rekannya blak-blakan membahas terkait kekuasaan.

Hal itu disampaikan setelah ia menjadi tersangka dalam kasus pembunuhan istri dan anaknya.

Baca juga: Curhat Tuti Sebelum Tewas Dibunuh Suami dan Istri Muda, Sering Cekcok Masalah Yayasan Hingga Diteror

Dalam video tampak Yosef mengenakan topi putih, senada dengan jaketnya membahas soal kekuasaan.

"Ingin menggali kekuasaan. 'Pokonan dibabat ieu, ieu ku aing dicokot' (dihabisini ini, yang ini sama saya diambil), kitu maksud na," kata Yosef dalam video, dilansir dari akun Tiktok Adeganda686.

Yosef pun tampak berang ketika membahas ucapan Danu soal tugasnya di yayasan.

Menurut Yosef, Danu bukan merupakan bagian dari Yayasan Bina Prestasi Nasional.

"Eta si Danu ngaku-ngaku 'saya keluar dari yayasan'. Si Danu tidak ada di yayasan, buat apa. Ngomong seenaknya," kata Yosef.

Ia menerangkan bahwa Danu merupakan staf tata usaha (TU) di sekolah yang dinaungi yayasan tersebut.

Yosef juga membantah jika pembunuhan Tuti dan Amel berkaitan dengan Yayasan Bina Prestasi Nasional.

"Tidak ada keterlibatan yayasan, jangan salah. Tidak ada sama sekali," kata Yosef, suami Tuti dan Mimin.

Baca juga: Fakta Dibalik Pembunuhan Tuti dan Amalia, Yayasan Rintisan Yosef Cair Rp 200 Juta Usai Istri Tewas

Diketahui, Yayasan Bina Prestasi Nasional merupakan yayasan yang dirintis oleh Yosep dan istri keduanya, Mimin, pada 2009 lalu.

Mimin sempat menjadi bendahara yayasan selama dua tahun, tetapi posisinya sempat digantikan oleh istri pertama Yosef, Tuti Suhartini.

Kemudian, Amalia sang anak juga menjabat sebagai sekretaris di Yayasan tersebut.

Akhir Misteri Kasus Pembunuhan di Subang, Yosef Akui Menyesal Habisi Nyawa Tuti dan Amalia
Akhir Misteri Kasus Pembunuhan di Subang, Yosef Akui Menyesal Habisi Nyawa Tuti dan Amalia (TribunnewsBogor.com)

Dengan jabatan itu, Tuti dan Amel mendapat penghasilan sebesar Rp 10 juta, Yoris Rp 10 juta.

Setelah posisinya sebagai bendahara digantikan, Mimin mengaku tak pernah lagi menginjakkan kakinya di yayasan tersebut.

Sedangkan Yosef, mendapat uang dari yang diberikan oleh Tuti.

Setelah terjadi pembunuhan ibu dan anak di Subang, Yosef Hidayah menempati jabatan sebagai Ketua Yayasan Bina Prestasi Nasional.

Dilansir dari Tribunnewsbogor.com, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jabar Kombes Surawan menerangkan penyidik memang kini tengah mendalami soal yayasan tersebut.

"Masih kami dalami," katanya.

Benar saja, selama penyidikan polisi menemukan sejumlah kejanggalan.

Mulai dari dokumen palsu hingga daftar siswa fiktif.

"Selama penyidikan kami temukan dokumen palsu terkait yayasan ini, terima siswa fiktif, itu masih kami dalami," jelas Kombes Surawan.

Sebelumnya Danu juga mengaku mendengar curhatan Yosef Hidayah soal yayasan.

Kepada Danu di warung pecel lele, Yosef mengaku kesal karena tak diberi jatah uang dari Yayasan Bina Prestasi Nasional.

"'Sekarang sudah tidak megang yayasan, uang dijatah'," kata Managing Partner ATS Law Firm, Ahid Syaroni.

Danu pun kemudian diminta membantu Yosef memberi pelajar pada Tuti.

Baca juga: Tawa Yoris Bongkar Kebohongan Mimin Tak Pernah Bertemu Danu Kasus Pembunuhan di Subang : Itu Drama

Sebagai informasi, terpecahkannya kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang ini dikarenakan Danu menyerahkan diri ke polisi, pada Selasa, (17/10/2023).

M Ramdanu alias Danu merupakan keponakan Tuti Suhati atau sepupu Amalia Mustika Ratu.

Selama 2 tahun kasus pembunuhan itu misterius, Danu mengaku mendapat ancaman dari tersangka lain, yang merupakan suami Tuti, yakni Yosef.

Kepada polisi pula, Danu mengaku sempat menuruti permintaan Yosef untuk membersihkan TKP.

Ia pun pasrah tak memberikan perlawanan saat diminta menjadi 'kaki tangan' Yosef untuk menghabisi nyawa Tuti dan Amalia.

Pada 1 November 2021, Danu sempat dicecar pertanyaan dan salah satunya adalah tentang keberadaan Danu yang sempat membersihkan bak mandi pasca pembunuhan.

Danu juga sempat mendatangi tempat kejadian perkara untuk menjaga rumah tersebut, Pada 19 Agustus 2021.

Danu datang atas permintaan Yoris, anak korban Tuti yang juga kakak korban, Amalia.

Hal tersebut diungkapkan Achmad Taufan, kuasa hukum Danu.

"Danu pagi diminta sama keluarganya dalam hal ini Yoris dan itu diakui semua keluarga, bahwa Danu diminta untuk standby di dekat TKP, tujuannya untuk menjaga rumah, jangan ada yang masuk dan lain-lain," kata Taufan saat dihubungi Kompas.com, Senin (1/11/2021).

Menurut Taufan, saat itu Danu memantau kondisi rumah dari salah satu gedung SMA yang ada di dekat TKP sesuai dengan perintah Yoris. Saat memantau, Danu mengaku melihat pria yang ia kira polisi masuk ke dalam rumah korban.

Pria yang ia kira polisi tersebut kemudian meminta Danu untuk menguras bak kamar mandi.

Belakangan terungkap pria tersebut bukanlah polisi.
"Kalau keterangan dari Danu, awalnya Danu mengira itu pasti polisi karena yang berhak masuk ke TKP kan polisi, penyidik, nah ke sininya kan Danu baru tahu kalau itu Banpol, bantuan polisi. Danu ini kan kalau lihat ini orangnya itu lugu, jadi kalau ada dikira oknum polisi yang nyuruh ya pasti di jalankan," lanjut Taufan.

Menurut keterangan Danu, saat masuk ke rumah korban, ia melihat bak mandi dipenuhi air bercampur darah dan berbau anyir.

"Keluar sudah, jadi pada saat dia membersihkan itu ada sesuatu yang ditemukan Danu karena dia nyebur ke dalam bak, abis itu gak lama setelah kuras dia diajak keluar sama oknumnya itu, yang Banpolnya ini," ucapnya.

Kronologi Pembunuhan

Kepada polisi, Danu mengaku melihat Yosef Hidayah menggendong sendiri mayat putrinya, Amelia Mustika Ratu ke dalam mobil Alphard.

Bahkan Danu juga mengaku melihat detik-detik Amel sakaratul maut saat disiksa oleh anak kandung Mimin, Abi.

Danu juga sempat menuruti permintaan Yosef untuk membersihkan TKP.

"Yang membersihkan pertama percikan darah di lantai itu MR (Danu) dan memasukkan baju-baju ke lemari. Kita duga dua orang MR dan YH (pelaku)," ungkap Dirkrimum Polda Jabar, Kombes Pol Surawan.

Pada tanggal 17 Agustus 2021 malam, sekitar pukul 22.00 WIB, Danu mengaku diajak oleh Yosef ke TKP.

Menurut Danu, ia diminta oleh Yosef untuk membantunya pada malam itu, namun tak diberi tahu akan membantu apa.

Setibanya di rumah Tuti dan Amel di Desa Jalancagak, Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang, Danu diminta oleh Yosef menunggu di luar rumah.

Berdasarkan pengakuan Ramdanu, pada tengah malam sekira hampir pukul 01.00 WIB, kedua anak Mimin, Arighi dan Abi tiba-tiba datang.

Setelah itu Danu pun diminta untuk mengambil golok yang berada di dapur.

Diduga Yosef menghabisi nyawa istri dan anaknya menggunakan golok.

"MR (Danu) diminta oleh YH (Yosef) untuk menemani ke TKP rumah korban. Kemudian dia (Danu) menunggu di luar kemudian diminta mengambil golok. Setelah dia mengambil golok ini dia tidak mengetahui bagaimana para pelaku melakukan eksekusi kepada korban," kata Surawan.

Aksi sadis pembunuhan terhadap Tuti dan Amalia berlangsung dini hari hingga menjelang subuh.

Setelah dia mengambil golok ini dia tidak mengetahui bagaimana para pelaku melakukan eksekusi kepada korban," tutur Kombes Pol Surawan.

Berdiri dan menunggu digarasi rumah, Danu tiba-tiba tersentak karena mendengar teriakan Amalia, sepupunya.

Langsung masuk ke dalam rumah, Danu melihat Amalia atau Amel sedang disiksa dengan cara kepalanya dibenturkan ke dinding.

"Namun setelah mendengar teriakan dari Amel, dia (Danu) sempat masuk ke dalam dan melihat pelaku lain membenturkan kepala Amel ke dinding," ujar Surawan.

Saat itu belum jelas siapa pelaku yang menyiksa Amalia tersebut.

Tapi hingga kini keempat tersangka tidak ada yang mengakui perbuatnanya.

Diketahui, akibat kejadian ini, polisi pun sudah menetapkan lima orang tersangka dalam kasus Subang yang menewaskan Tuti dan Amalia Mustika Ratu alias Amel pada 18 Agutus 2021 silam.

Kelima tersangka kasus subang yakni Danu (keponakan Tuti), Yosef (suami Tuti), Mimin (istri muda Yosef), Arighi dan Abi (anak Mimin).

Meski sudah ada lima tersangka, namun polisi baru menahan dua orang tersangka yakni Danu dan Yosef.

Belum diketahui secara pasti alasan polisi belum melakukan penahanan kepada tiga tersangka lainnya.

Baca berita lainnya di google news

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved