Berita PALI
Tiga Bacaleg 2024 PALI Status Anggota BPD, Diingatkan Harus Berhenti Sebelum Penetapan DCT
Tiga orang Bacaleg 2024 PALI masih berstatus anggota BPD diingatkan menyertakan surat pemberhentian sebelum penetapan daftar calon tetap (DCT).
TRIBUNSUMSEL.COM, PALI - Tiga orang bakal calon legislatif (Bacaleg) 2024 Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) masih berstatus anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD).
Untuk itu Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) PALI mengingatkan agar ketiga Bacaleg PALI tersebut harus menyertakan surat pemberhentian sebelum penetapan daftar calon tetap (DCT).
Saat ini Komisi Pemilihan Umum (KPU) PALI masih melakukan masa pencermatan dan penyusunan rancangan Daftar Calon Tetap (DCT), jelang penetapan DCT.
Hal tersebut diungkapkan oleh Anggota Komisioner Bawaslu PALI Kordiv Hukum, Pencegahan, Parmas dan Humas, Fikri Ardiansyah mengatakan, sejauh ini 3 Bacaleg tersebut belum melampirkan SK Pemberhentian sebagai anggota BPD.
"Ketiga orang Bacaleg yang merupakan anggota BPD tersebut memang sudah membuat surat pernyataan pengunduran diri, tapi belum melampirkan SK pemberhentian dari pejabat yang berwenang,"ujarnya, Selasa (24/10/2023).
Baca juga: Jalan Tol Indralaya-Prabumulih Ditutup Mulai Malam Ini Hingga 26 Oktober, Berikut Jalan Alternatif
Menurut Fikri, sebagai mana yang tertuang dalam pasal 15 Ayat 3 PKPU nomor 10 tahun 2023, bakal calon harus menyampaikan keputusan pemberhentian sebagai mana dimaksud pada ayat 1 paling lambat pada batas akhir masa pencermatan rancangan DCT.
"Dan pada pasal 4 juga dijelaskan, apabila surat pemberhentian tersebut belum diserahkan ke KPU sampai dengan batas akhir pencermatan DCT maka partai politik peserta pemilu tidak dapat lagi mengajukan penggantian calon,"terangnya.
Dikatakan Fikri, dalam segi pengawasan, Bawaslu tetap mengacu pada PKPU nomor 10 tahun 2023, meski KPU RI telah mengeluarkan surat dengan nomor surat 1035/PL.01.4-SD/05/2023. Tentang koordinasi status pekerjaan calon pada DCS dengan pekerjaan wajib mundur.
Dalam surat tersebut KPU RI memberikan perpanjangan waktu bakal calon melampirkan surat keputusan pemberhentian dari pekerjaan wajib mundur paling lambat satu bulan setelah DCT ditetapkan.
"Kami sudah melayangkan surat klarifikasi ke KPU, dengan adanya surat dari KPU RI tersebut, KPU PALI memberikan perpanjangan batas waktu melampirkan SK pemberhentian satu bulan setelah DCT ditetapkan,"jelasnya.
Fikri meminta partai politik dari bakal calon tersebut, untuk mendesak pejabat yang berwenang untuk segera mengeluarkan SK pemberhentian ketiga bakal calon sebagai anggota BPD.
"Tentunya dengan dikeluarkan surat dari KPU RI terkait perpanjangan waktu tersebut, jelas bertentangan dengan pasal 15 PKPU nomor 10 tahun 2023,"tukasnya.
Sementara Anggota Komisioner KPU Divisi Tehnis Penyelenggara, Sarwo Edy membenarkan ada 3 bakal calon yang belum melampirkan SK pemberhentian sampai saat ini.
"Bawaslu sudah melayangkan surat klarifikasi, memang dalam pasal 15 PKPU nomor 10 tahun 2023, SK pemberhentian tersebut wajib dilampirkan sebelum DCT ditetapkan. Namun kami menerima surat dari KPU RI terkait masa perpanjangan pelampiran SK pemberhentian satu bulan setelah DCT ditetapkan, jadi kami memberikan perpanjangan batas waktu tersebut berdasarkan surat keputusan yang dikeluarkan KPU RI,"terangnya.
Dikatakan Sarwo Edy, meskipun sudah dikeluarkan surat KPU RI tersebut, KPU PALI telah melayangkan surat kepada partai politik dari ketiga bakal calon tersebut untuk segera melampirkan SK pemberhentian dari pekerjaan BPD.
"Tiga anggota BPD bakal calon sementara sudah melampirkan surat pernyataan mengundurkan diri dari pekerjaan nya sebagai BPD, namun SK pemberhentian nya belum dikeluarkan,"katanya.
Lebih lanjut dikatakan Sarwo Edy, kalau sampai dengan masa perpanjangan waktu ini masih belum dilampirkan SK pemberhentian tersebut, tentunya KPU Pali akan mencoret bakal calon tersebut dari DCT.
"Ini juga yang membingungkan kami, perpanjangan waktu tersebut satu bulan setelah DCT, jika setelah masa perpanjangan bakal calon tersebut belum melampirkan SK pemberhentian, tentunya akan dicoret dan tidak dapat lagi melakukan penggantian, karena DCT sudah ditetapkan, hal tersebut juga mempengaruhi berkurangnya jumlah DCT yang ditetapkan,"imbuhnya.
Untuk itu, Sarwo Edy menyarankan partai politik dari bakal calon tersebut segera melampirkan SK pemberhentian sebelum DCT ditetapkan.
Diungkapkannya, saat ini jumlah Bakal Calon yang masuk dalam proses rancangan DCT berjumlah 413, dari jumlah DCS sebelumnya 424.
"Ada 11 yang mengundurkan diri terkait pencalonan nya, karena masalah internal partai, saat ini kami masih melakukan percematan dan penyusunan rancangan DCT sebelum ditetapkan pada awal November nanti dan tidak ada lagi perbaikan berkas karena masa verifikasi sudah selesai,"tandasnya. (sripoku/apriansyah iskandar)
Baca berita lainnya langsung dari google news
Berita PALI Terkini
Berita PALI 2023
Bacaleg 2024 PALI Status Anggota BPD
Bacaleg 2024 PALI
Tribunsumsel.com
Agus Munir, Guru SMPN 7 Penukal PALI Jadi Juara Harapan II Duta Guru CBP Rupiah 2025 Bank Indonesia |
![]() |
---|
Lagi, Kelewar Bersarang di Plafon Sekolah di PALI, Kali ini SDN 3 Tanah Abang, Damkar Turun Tangan |
![]() |
---|
Launching Perdana Digelar di SDN 2, MBG di Tanah Abang PALI Mulai Didistribusikan ke 3.150 Pelajar |
![]() |
---|
Jawaban Nasib Para Honorer di PALI, BKPSDM Usulkan 1.086 Formasi PPPK Paruh Waktu |
![]() |
---|
Raih Penghargaan Dari Pemerintah, Nyatanya 71 Koperasi Desa Merah Putih di PALI Belum Berjalan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.