Berita Muratara
Hujan Guyur Muratara 1 Jam, Berharap Api Merayap Bawah Tanah Lahan Gambut Benar-benar Padam
Hujan deras mengguyur Muratara kurang lebih satu jam, Jumat (20/10/2023) siang diharapkan memadamkan api membakar lahan gambut.
Penulis: Rahmat Aizullah | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUNSUMSEL.COM, MURATARA - Hujan deras mengguyur wilayah Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Sumsel, selama lebih kurang satu jam, Jumat (20/10/2023) siang.
Adanya guyuran hujan ini diharapkan dapat mengurangi udara panas, memadamkan api yang masih membakar lahan gambut di bawah tanah, serta membuat kabut asap menipis.
"Dalam kondisi macam ini tidak ada yang lain hanya pertolongan Allah dengan menurunkan hujan, cuma itu, dan alhamdulilah hujan turun," ujar Muslim, warga Muara Rupit.
Setelah diguyur hujan selama lebih kurang satu jam, udara terasa lebih sejuk dan kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah ini tampak mulai menipis.
Meski begitu, kondisi udara di Kabupaten Muratara belum sepenuhnya membaik, karena dampak kabut asap masih terasa oleh masyarakat.
"Alhamdulillah siang ini hujan lumayan lama dibandingkan sebelumnya sebentar-sebentar, asap sepertinya mulai agak mendingan ini, tapi masih ada, masih terasa," ujar warga lainnya, Raden.
Baca juga: 3 Jam Diguyur Hujan Deras Kamis Sore, Cuaca PALI Cerah tak Ada Kabut Asap Karhutla
Dia mengungkapkan hujan di wilayah Kabupaten Muratara sebenarnya sudah terjadi beberapa kali dalam sepekan terakhir ini, namun tak berlangsung lama.
"Sebelum hari ini sudah mulai ada hujan, cuma sebentar-sebentar, mudah-mudahan api di bawah tanah lahan gambut benar-benar padam," harapnya.
Menurut Raden, hujan memang telah lama dinanti-nanti masyarakat karena Kabupaten Muratara diselimuti kabut asap.
"Jadilah, alhamdulillah, mudah-mudahan hujan lagi malam ini, kabut asap ini cepat-cepat lah menghilang, sudah sengsara dibuat asap," katanya.
Pantauan di medsos, banyak warga bersyukur dengan turunnya hujan, karena sangat bermanfaat untuk mengurangi kabut asap akibat karhutla.
Mengingat, sejak tiga pekan terakhir Kabupaten Muratara diselimuti kabut asap yang cukup pekat.
"Mudah-mudahan kabut asap ini bisa cepat hilang, selama ini kita sangat sengsara dibuat asap ini, napas sesak, mata perih, tenggorokan sakit," ungkapnya.
Sebelumnya diberitakan, musim kemarau yang melanda Bumi Beselang Serundingan ini diprediksi akan berakhir memasuki November nanti.
Hal itu diungkap Kabid Penanganan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Muratara, Mathir.
"Prediksi dari BMKG, bulan Oktober ini mulai masuk masa transisi dari musim kemarau ke musim hujan, kemudian di November sudah mulai intens hujan," katanya.
Baca berita lainnya langsung dari google news
Selidiki Tambang Emas Ilegal di Muratara, Polisi Temukan Alat Penambang yang Ditinggalkan |
![]() |
---|
Saat Warga Tertidur Lelap, 1 Rumah di Muratara di Hangus Terbakar, Kerugian Ratusan Juta |
![]() |
---|
4 Polisi di Muratara Dipecat, Terlibat Asusila Anak di bawah Umur, Narkoba, Hingga Calo Masuk Polisi |
![]() |
---|
Diadukan Warga, Pemakai Sekaligus Pengedar Sabu di Muratara Ditangkap Polisi, 14 Paket Sabu Disita |
![]() |
---|
Cemari Sungai, Warga Muratara Histeris Hingga Sujud Saat Demo, Minta Tambang Emas Ilegal Ditutup |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.