Berita Musi Rawas
ASN Musi Rawas Paling Profesional se Sumbagsel, BKP-SDM Beberkan Rahasia
ASN Musi Rawas dinilai paling profesional se Sumbagsel berdasar Indeks Profesionalitas ASN (IP-ASN) BKN Kantor Regional VII Palembang.
TRIBUNSUMSEL.COM, MUSI RAWAS - Aparatur Sipil Negara (ASN) Musi Rawas dinilai paling profesional se Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel).
Profesionalitas ASN Mura menjadi terbaik pertama se Sumbagsel ini diadakan penilaian Indeks Profesionalitas ASN (IP-ASN) yang dilakukan oleh Badan Kepegawaian Negara (BKN) Kantor Regional VII Palembang.
Diketahui, IP-ASN Kabupaten Musi Rawas meriah total nilai sebesar 72,20 dengan rincian nilai per kategori penilaian yakni kategori kualifikasi mendapat nilai 21,22.
Kemudian, kategori kompetensi mendapat nilai 23,28 dan kategori kinerja sebesar 22,70 dan kategori disiplin mendapat nilai 5,00.
Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKP-SDM) Musi Rawas, David Pulung, Jumat (20/10/2023) membenarkan hal tersebut.
Baca juga: Hujan Guyur Muratara 1 Jam, Berharap Api Merayap Bawah Tanah Lahan Gambut Benar-benar Padam
Dijelaskan David, IP-ASN ini adalah target yang harus dikejar oleh setiap BKP-SDM Kabupaten/Kota, termasuk di Musi Rawas. Sebab, IP-ASN adalah raport seluruh Kepala BKP-SDM.
"Jadi setiap Kepala BKD atau BKP-SDM itu ada raport yang harus dicapai yakni IP-ASN itulah. Raport ini yang menilai adalah BKN," kata David.
Kabupaten Musi Rawas lanjut David, masuk dalam wilayah kerja BKN Kantor Regional VII Palembang yang meliputi Sumbangsel yakni Provinsi Sumsel, Jambi, Bengkulu dan Bangka Belitung (Sumbangsel).
"Jadi BKN itu akan keluarkan penilaian IP-ASN setiap tahun. Alhamdulillah Musi Rawas ini sudah 3 kali berturut-turut selalu berada di peringkat 1 se Sumbangsel," jelasnya.
Dikatakan David, ada 4 dimensi atau kategori yang menjadi poin penilaian IP-ASN, yakni kualifikasi, potensi, disiplin dan kinerja.
"Sehingga, 4 dimensi tersebut yang harus menjadi target penilaian," ungkapnya.
Kemudian disinggung mengenai apa yang sudah dilakukan oleh BKP-SDM Musi Rawas untuk meraih nilai terbaik se Sumbangsel.
David mengaku, ada beberapa terobosan yang telah dilakukan, yakni untuk dimensi disiplin dan kinerja. Dimana, Musi Rawas sudah memakai aplikasi yang berbasis online.
"Bahkan mungkin di Sumsel, Musi Rawas termasuk jadi yang pertama yang menggunakan aplikasi yang sifatnya online," ucapnya.
Sebab, baik disiplin maupun kinerja, merupakan bagian dari reward dan banismen bagi pegawai yang outputnya berpengaruh terhadap Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP).
"Jadi besar kecilnya TPP yang diterima setiap ASN di Musi Rawas, dinilai dari disiplin dan kinerjanya. Termasuk juga berkaitan deng. sangsi kepada ASN itulah," ucapnya.
Sedangkan, untuk kompetensi. Dimana BKP-SDM Musi Rawas selalu senantiasa mendorong ASN Musi Rawas untuk mengikuti diklat dan memenuhi standar 24 jam pelajaran setiap tahun setiap pegawainya.
"Meski dengan keterbatasan anggaran, kita harus bisa menghayo-hayo atau memberikan pemahaman kepada ASN, bahwa kompetensi ini bagian dari penilaian profesionalitas," imbuhnya.
Kemudian untuk kualifikasi, BKP-SDM selalu mendorong pegawai untuk meningkatkan pendidikannya. Misal yang awalnya hanya jenjang pendidikannya SMA bisa ke S1 dan yang jenjang S1 bisa ke S2.
"Mungkin yang bisa dibantu pemerintah daerah akan dibantu, yang tidak mungkin cari beasiswa ditempat lain. Tapi kalau mau menjalani masih sebagai pegawai, bisa melalui izin belajar atau tugas belajar mandiri," tegasnya.
David juga menegaskan, IP-ASN ini juga menjadi target kinerja Pemerintah Kabupaten Musi Rawas dan Bupati Mura dana masuk dalam RPJMD, karena akan berpengaruh terhadap kinerja Pemerintah Kabupaten Musi Rawas.
Walaupun, anggaran yang ada di BKP-SDM sangat terbatas, tapi BKP-SDM bisa membuktikan dengan mendapat nilai IP-ASN terbaik dan tertinggi di Sumbangsel.
"Nilai itu, ada klasifikasi menurut BKN, ada baik, sangat Baik, ada sedang dan ada rendah dan sangat rendah. Tapi Musi Rawas, mendapat terbaik nilainya di Sumbangsel, walaupun belum berada di tahapan yang tinggi menurut BKN," tegasnya.
Meski sudah mendapat nilai terbaik dan tertinggi di Sumbangsel, David mengaku, tentu masih banyak yang perlu diperbaiki untuk penilaian di tahun selanjutnya.
Sebab menurutnya, peraturan itu dinamis dan selalu berubah ditambang dengan anggaran yang terbatas.
"Jadi harus pintar -pintar memanfaatkan anggaran, misal untuk hal-hal yang bisa menambah ilmu pengetahuan," jelasnya.
Bahkan, jika perlu pihaknya akan melakukan koordinasi dengan BKN Pusat, ke BKN Regional, KASN, atau ke BPSDM Kemendagri dan membuka jalur-jalur pola pembibitan.
"Misal ke Kementrian Perhubungan dan Kementrian Keuangan melalui jalur STAN, jalur SSTD, dan Kemendagri melalui jalur IPDN. Kita harus pintar-pintar, mungkin juga kita perlu ke Kabupaten/Kota lain yang menurut kita ada sesuatu hal yang bisa kita ambil," tegasnya.
Tak hanya itu, perubahan aturan, itu harus diterjemahkan sampai ke seluruh ASN. Itu yang harus di pertanggung jawabkan.
"Alhamdulillah kita bisa menyampaikan ke masyarakat, bahwa Musi Rawas ini bisa berada kasta tertinggi di Sumbangsel," tutupnya. (sripoku/eko mustiawan)
Baca berita lainnya langsung dari google news
Bahagianya Romlah Dapat Bantuan Bedah Rumah dari Polres Musi Rawas, Hasil Donasi Seluruh Personel |
![]() |
---|
Tak Masuk Usulan PPPK Paruh Waktu, Honorer Non Database di Musi Rawas Bakal Diajak Temui KemenPANRB |
![]() |
---|
Tak Masuk Usulan PPPK Paruh Waktu, Puluhan Honorer Non Database Ngadu ke DPRD Musi Rawas |
![]() |
---|
Masa Jabatan Habis, 13 Kades di Musi Rawas Bakal Menjabat Lagi Hingga 2 Tahun Ke Depan |
![]() |
---|
2.300 Honorer di Musi Rawas Jadi Prioritas Pengusulan PPPK Paruh Waktu, Non Prioritas Ada 800 Orang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.