Berita Musi Rawas

ASN Musi Rawas Paling Profesional se Sumbagsel, BKP-SDM Beberkan Rahasia

ASN Musi Rawas dinilai paling profesional se Sumbagsel berdasar Indeks Profesionalitas ASN (IP-ASN) BKN Kantor Regional VII Palembang.

Editor: Vanda Rosetiati
SRIPO/EKO MUSTIAWAN
ASN Musi Rawas dinilai paling profesional se Sumbagsel berdasar Indeks Profesionalitas ASN (IP-ASN) BKN Kantor Regional VII Palembang. Kepala BKP-SDM Musi Rawas, David Pulung beberakan rahasia. 

"Jadi besar kecilnya TPP yang diterima setiap ASN di Musi Rawas, dinilai dari disiplin dan kinerjanya. Termasuk juga berkaitan deng. sangsi kepada ASN itulah," ucapnya.

Sedangkan, untuk kompetensi. Dimana BKP-SDM Musi Rawas selalu senantiasa mendorong ASN Musi Rawas untuk mengikuti diklat dan memenuhi standar 24 jam pelajaran setiap tahun setiap pegawainya.

"Meski dengan keterbatasan anggaran, kita harus bisa menghayo-hayo atau memberikan pemahaman kepada ASN, bahwa kompetensi ini bagian dari penilaian profesionalitas," imbuhnya.

Kemudian untuk kualifikasi, BKP-SDM selalu mendorong pegawai untuk meningkatkan pendidikannya. Misal yang awalnya hanya jenjang pendidikannya SMA bisa ke S1 dan yang jenjang S1 bisa ke S2.

"Mungkin yang bisa dibantu pemerintah daerah akan dibantu, yang tidak mungkin cari beasiswa ditempat lain. Tapi kalau mau menjalani masih sebagai pegawai, bisa melalui izin belajar atau tugas belajar mandiri," tegasnya.

David juga menegaskan, IP-ASN ini juga menjadi target kinerja Pemerintah Kabupaten Musi Rawas dan Bupati Mura dana masuk dalam RPJMD, karena akan berpengaruh terhadap kinerja Pemerintah Kabupaten Musi Rawas.

Walaupun, anggaran yang ada di BKP-SDM sangat terbatas, tapi BKP-SDM bisa membuktikan dengan mendapat nilai IP-ASN terbaik dan tertinggi di Sumbangsel.

"Nilai itu, ada klasifikasi menurut BKN, ada baik, sangat Baik, ada sedang dan ada rendah dan sangat rendah. Tapi Musi Rawas, mendapat terbaik nilainya di Sumbangsel, walaupun belum berada di tahapan yang tinggi menurut BKN," tegasnya.

Meski sudah mendapat nilai terbaik dan tertinggi di Sumbangsel, David mengaku, tentu masih banyak yang perlu diperbaiki untuk penilaian di tahun selanjutnya.

Sebab menurutnya, peraturan itu dinamis dan selalu berubah ditambang dengan anggaran yang terbatas.

"Jadi harus pintar -pintar memanfaatkan anggaran, misal untuk hal-hal yang bisa menambah ilmu pengetahuan," jelasnya.

Bahkan, jika perlu pihaknya akan melakukan koordinasi dengan BKN Pusat, ke BKN Regional, KASN, atau ke BPSDM Kemendagri dan membuka jalur-jalur pola pembibitan.

"Misal ke Kementrian Perhubungan dan Kementrian Keuangan melalui jalur STAN, jalur SSTD, dan Kemendagri melalui jalur IPDN. Kita harus pintar-pintar, mungkin juga kita perlu ke Kabupaten/Kota lain yang menurut kita ada sesuatu hal yang bisa kita ambil," tegasnya.

Tak hanya itu, perubahan aturan, itu harus diterjemahkan sampai ke seluruh ASN. Itu yang harus di pertanggung jawabkan.

"Alhamdulillah kita bisa menyampaikan ke masyarakat, bahwa Musi Rawas ini bisa berada kasta tertinggi di Sumbangsel," tutupnya. (sripoku/eko mustiawan)

Baca berita lainnya langsung dari google news

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved