Bullying Siswa SMA di Langkat

Nasib Siswi SMA di Langkat yang Bully Teman Berakhir Tak Dikeluarkan, Kepsek: Dia Punya Cita-cita

Nasib siswi SMAN 1 di Langkat, Sumatera Utara yang bully siswi tak dikeluarkan dari sekolah.

Ig@seputaran.binjai
Nasib siswi SMAN 1 di Langkat, Sumatera Utara yang bully siswi tak dikeluarkan dari sekolah. 

"Paling tidak dalam waktu dekat sudah datang psikolognya, kita antar ke rumah korban," ujar Nano.

Baca juga: Sosok Bripka Rubangi Anggota Polsek Kawunganten Viral Diduga Tak Hafal Pancasila Heboh Disoraki

Sementara, ketiga pelaku akan tetap bersekolah di SMA N 1 Stabat.

Meski keluarga dan orangtua korban meminta ketiganya dikeluarkan dari sekolah.

Orangtua Siswi SMA di Langkat Dibully Maafkan Anak Polisi dan Keponakan DPRD, Minta Pelaku Disanksi
Orangtua Siswi SMA di Langkat Dibully Maafkan Anak Polisi dan Keponakan DPRD, Minta Pelaku Disanksi (Tribun Medan)

Namun yang penting korban diberikan pendampingan psikolog untuk memperbaiki mentalnya.

"Kita sudah mengambil keputusan, pelaku tetap disekolah, toh dia punya cita-cita. Jadi orangtua sepakat, pelaku tetap sekolah di sini, yang penting korban diberikan pendampingan psikolog untuk memperbaiki mental," ujar Nano.

Sebagai gantinya, orang tua pelaku memberikan bantuan psikolog kepada korban untuk mengembalikan semangat dan mentalnya yang jatuh usai dibully habis-habisan hingga terjadi dugaan pelecehan seksual dengan memegang area sensitif pada dadanya.

Baca juga: Kondisi Rudi Suami Dona Prihatin, Alasan Terima Istri Meski Pernah Diselingkuhi: Berharap Berubah

Penjelasan Kacabdis

Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah II Binjai-Langkat, Syaiful Bahri menanggapi terkait aksi bully siswi SMA di Langkat.

Ia mengatakan hal tersebut diketahui usai orang tua korban dan pelaku bullying dipertemukan di SMAN 1 Stabat, Senin (16/10/2023).

"Pelaku dan korban satu kelas, dan mereka ini bukan murid yang baru tapi sebenarnya mereka dari SMP udah berteman, sama-sama satu SMP, mereka kawan lama. Sehingga hal-hal yang dilakukan seperti yang ada di dalam video viral itu, lebih bersifat candaan teman lama," ujar Syaiful, Selasa (17/10/2023).

Meski disinggung jika perbuatan para pelaku sudah kelewatan batas dengan memegang bagian payudara dan kemaluan korban, Syaiful enggan memberikan komentarnya.

Bahkan muncul dugaan di tengah-tengah masyarakat, mungkin saja bullying atau perundungan yang dialami korban sekaligus siswi berinisial A ini, sudah terjadi sejak ia duduk di bangku SMP.

"Karena dari SMP 5 mereka sudah satu sekolah. Dan satu hal lagi, di SMA ini satu kelas. Mungkin ini candaan yang sangat tidak terkontrol. sehingga menjadi viral di tengah-tengah masyarakat, yang merugikan anak kita sendiri dan orangtuanya," ujar Syaiful.

"Jadi kesimpulannya, bahwa anak kita yang menjadi korban, akan dilakukan pendampingan oleh psikolog, sampai korban tidak lagi mendapatkan trauma. Menurut keterangan orang tua korban, anaknya mau masuk sekolah. Tapi korban masih merasa takut atau rasa malu jumpa dengan teman-temannya. Sehingga korban tidak masuk sekolah," sambungnya.

Lanjut Syaiful, Dinas Pendidikan Wilayah II Binjai-Langkat akan melakukan pemantauan terus kepada korban serta pelaku. Sehingga tidak akan ada lagi yang menjadi korban dan merugikan masa depan setiap siswa-siswi.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved