Arti Kata Bahasa Arab

Arti Ghosob, Istilah Populer di Kalangan Santri dan Pondok Pesantren, Penjelasan Hukum dan Dalil

Secara istilah ghosob artinya mengambil sesuatu yang menjadi milik orang lain dengan tanpa kerelaan pemiliknya, baik berupa benda seperti sandal dll

Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
Grafis MG Tribunsumsel.com/Dimas/Rafli
Arti Ghosob, Istilah Populer di Kalangan Santri dan Pondok Pesantren, Penjelasan Hukum dan Dalil. 

Dari ayat tersebut, Allah dengan jelas memberi peringatan kepada kita dengan kata “janganlah” yang bersifat larangan, dan kata larangan yang berada di dalam Alquran merujuk pada kata haram. Adapun, syaratnya untuk bisa menjadi haram yaitu, mengambil dengan jalan yang batil. Dengan kata lain, mengambil suatu benda tanpa seizin pemiliknya, sehinga pemiliknya merasa dirugikan dan terzalimi, sama halnya dengan mencuri (mengambil secara diam-diam) atau merampok.

Dalil hadits Rasulullah SAW


Terdapat banyak hadits yang menjelaskan tentang larangan ghasab.
Di antaranya sabda Rosulullah shollallohu ‘alaihi wasallam;

لَا يَحِلُّ مَالُ امْرِئٍ مُسْلِمٍ إِلَّا بِطِيبِ نَفْسِهِ


Artinya:

“Tidak halal harta seseorang kecuali dengan kerelaan hatinya” (Sunan Daruquthni, no.2885)

Dan sabda Rosululloh shollallohu ‘alaihi wasallam;

مَنْ أَخَذَ شِبْرًا مِنَ الأَرْضِ ظُلْمًا، فَإِنَّهُ يُطَوَّقُهُ يَوْمَ القِيَامَةِ مِنْ سَبْعِ أَرَضِينَ

Artinya:
“Siapa yang mengambil sejengkal saja dari tanah secara aniaya maka dia akan dikalungkan dengan tanah sebanyak tujuh bumi pada hari qiyamat “. (Shohih Bukhori, no.3026 dan Shohih Muslim, no.1610)

Populer di kalangan santri

Kenapa perilaku ghosob populer di kalangan pondok pesantren dan boarding school.
Sudah jadi rahasia umum, anak-anak santri sering sekali mengalami kehilangan sandal, sepatu, baju hingga barang-barang lainnya, sampai membuat orangtua heran.

Ustad Sukardi SThI, mengajak semua orang menanggapi kondisi ini terutama di kalangan pesantren dengan berpikir tenang dan logik.

Menurutnya, pertama, bisa jadi ghosob di kalangan santri karena sifat manja anak-anak sehingga kurang disiplin dalam menyimpan dan menggunakan barang sendiri.

"Apa lagi anak laki-laki, mana yang ada dia pakai, malas mencari barangnya sendiri, jadinya ya itu banyak barang di ghosob. Kadang nanti barangnya akan balik dengan sendiri. Tapi kalau hilang ya direlakan saja. Orangtua juga harus ikhlas, namanya anak-anak," kata Sukardi yang pada masa mudanya dulu pernah hidup di asrama santri.

Kedua, lanjutnya, bisa jadi karena hidup di satu lingkungan dan telah dianggap sebagai keluarga sendiri, menggunakan barang-barang orang lain tanpa seizinnya menjadi lumrah. "Karena sudah menganggap semua adalah keluarga, seperti teman sendiri, kawan sendiri, jadi ya pakai barang merasa bebas-bebas saja," ujarnya sambil tersenyum.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved