Pasutri Ditemukan Tewas Berpelukan
Fakta Pasutri Sebelum Ditemukan Tewas Berpelukan di Klaten, Istri Sempat Masak dan Jemur Baju
Fakta pasangan suami istri sebelum meninggal dunia berpelukan sempak masak dan jemur baju.
Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Kharisma Tri Saputra
TRIBUNSUMSEL.COM - Fakta pasangan suami istri sebelum meninggal dunia berpelukan sempak masak dan jemur baju.
Seperti diketahui, YU (37) dan istrinya, IDP (39) ditemukan tewas dalam posisi berpelukan di rumahnya di Dukuh/Desa Tegalrejo, Kecamatan Ceper, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, pada Rabu (11/10/2023) pukul 07.45 WIB.
Kepergian IDP dan YU untuk selamanya membuat dua anaknya yang masih balita kini menjadi yatim piatu.
Diketahui, anak tertua berusia 2 tahun, sedangkan anak kedua masih berumur 4 tahun.
Pihak keluarga menduga Y dan IDP meninggal karena sakit.
Suami, Y meninggal karena penyakit asma, sementara istrinya, IDP karena hipertensi.
Meninggalnya pasutri tersebut menggemparkan warga Dukuh/Desa Tegalrejo, Kecamatan Ceper, Klaten.
Bagaimana tidak, pasangan suami istri (Pasutri) itu awalnya terlihat segar bugar.

Secara kasat mata, tak ada tanda-tanda ketidakberesan pada tubuh keduanya.
Bahkan, 48 menit sebelum pasutri ini ditemukan tak bernyawa di atas tempat tidur, warga sekitar masih melihatnya melakukan aktivitas di luar rumah.
Baca juga: Viral Mahasiswi Bercadar di Jambi Dibully Rombongan Pria, Pelaku Ketar-ketir Nama Sudah Diketahui
Sang istri terlihat menjemur pakaian di samping rumah dan masak persiapan makan pagi.
Sementara sang suami, terlihat menggendong putra keduanya yang masih bayi 4 bulan di teras rumah.
Namun, semua kehendak Tuhan yang kuasa.
Setelah kurang dari satu jam keduanya masuk ke dalam rumah, keduanya pun dikabarkan tak sadarkan diri.

Hingga akhirnya dinyatakan meninggal dunia.
Meninggalnya pasutri ini, kali pertama diketahui oleh ayah IDP, Agus Abdul Rokhim (67).
Baca juga: Nasib Mahasiswa Bully Wanita Bercadar di Jambi, Identitas Dikantongi Pihak Kampus & Terancam Sanksi
Dia tinggal tak jauh dari rumah yang ditempati pasutri ini.
Mereka pun terkaget karena melihat kedua korban sudah tak bernyawa, dengan anak mereka menangis di sampingnya.
Keduanya saat itu ditemukan dalam posisi berpelukan di atas tempat tidur.

Polisi Tunggu Sampel Makanan di Lab
Dilansir Kompas.com, Polres Klaten masih menunggu hasil sempel makanan yang dikirim ke Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Jateng keluar, guna mengungkap penyebab kematian pasangan suami istri (pasutri) di Ceper.
"Masih menunggu hasilnya (dari Labfor) keluar. Dan tidak bisa dipastikan (kapan keluarnya hasil). Jadi butuh waktu," kata KBO Sat Reskrim Polres Klaten, Iptu Umar Mustofa, saat dikonfirmasi, Jumat (13/10/2023).
Sambil menunggu hasil sampelnya keluar, lanjut Umar, penyelidikan juga masih terus dilakukan.
Baca juga: Keseharian YU yang Ditemukan Tewas Berpelukan dengan Istri di Klaten, Dikenal Bos Rongsok yang Royal
Pihaknya mengaku, belum menerima informasi mengenai kematian pasutri karena utang Rp 500 juta.
"Saya belum ada itu (informasi hutang). Keluarga korban masih berduka. Kita belum bisa mintai keterangan karena masih berduka," terang dia.
Adapun saksi yang diperiksa terkait kematian pasutri ada tiga orang. Para saksi yang diperiksa adalah tetangga korban.
"Kemarin kalau tidak salah tiga yang diperiksa. Ya dari tetangga," ungkap dia.
Riwayat Penyakit
Ayah IDP, Agus Abdul Rokhim (67) mengatakan menantunya Y memiliki riwayat penyakit asma. Sementara IDP memiliki penyakit hipertensi.
Abdul adalah orang yang pertama kali menemukan jasad anak dan menantunya.
Saat itu ia datang untuk melihat
Agus mengatakan penyakit menantunya sering kambuh jika kelelahan atau pikiran Terlebih Y mengurusi bisnis rongsokan.
Pria 61 tahun itu menduga anaknya, IDP yang lebih dulu tak sadarkan diri. Lalu Y yang mengetahui kondisi istrinya kemudian memeluknya.
"Kira-kira istrinya terjadi. Apa jantungnya opo kaget, langsung ikut nggledak. Kemungkinan istrinya tak sadarkan diri, suami kaget karena serangan jantung, kemudian ikut terbaring," jelasnya.
Ia mengaku menolak otopsi dan ikhlas menerima kematian keduanya sebagai musibah.
"Itu sudah takdir yang kuasa.
"Jenazah langsung dimakamkan. Ndak ada (tidak menuntut siapapun atas meninggalnyanya anaknya)," kata Agus.
Ditemukan Ayah
Selain itu, dia juga melihat dan mendengar langsung kesaksian orang yang pertama kali melihat kondisi pasutri ini.
Setelah masuk, Agus kemudian menenangkan sang cucu laki-laki yang berusia 4 bulan itu.
Agus pun kemudian mendatangi anaknya yang ada di dalam kamar.
Alangkah kagetnya Agus melihat anaknya yang membiru . Ja'far Rodhi yang saat itu berada di sekitar rumah langsung mendengar kabar tersebut.
Dia kemudian masuk ke dalam dan mengambil inisiatif untuk mengamankan lokasi kejadian.
"Untuk sementara hasil analisa kemarin bersama polisi, dan dari unsur dinas kesehatan, tidak ditemukan unsur-unsur kekerasan," ujarnya.
Sementara, ada beberapa barang yang telah diamankan sesaat setelah kejadian. Antara lain, 3 buah hp, sisa air teh di dua gelas, obat biasa, sekaligus semua benda-benda cair yang ada di dalam kulkas.
"Tadi malam, dilanjutkan, dan sudah mohon izin ke keluarga semua (polisi) buka ruangan-ruangan, termasuk almari dan sebagainya, ada sesuatu yang ditanyakan. Yaitu tas. Kan biasanya seorang pengusaha itu bawa tas. Tapi kita tidak tau ada atau tidak atau memang tidak pernah bawa tas." pungkasnya.
Baca berita lainnya di Google News
Tribunsumsel.com
berita nasional
Pasutri Ditemukan Tewas Berpelukan
Fakta Pasutri Sebelum Ditemukan Tewas Berpelukan
Terlilit Utang Rp800 Juta, Alasan Pasutri di Klaten Minum Racun hingga Tewas Berpelukan |
![]() |
---|
Akhirnya Terungkap Penyebab Pasutri di Klaten Tewas Berpelukan Depan Anak, Minum Teh Beracun |
![]() |
---|
Pasutri Ditemukan Tewas Berpelukan di Depan Balitanya di Klaten, Akhirnya Polisi Ungkap Penyebabnya |
![]() |
---|
Detik-detik Dua Balita di Klaten, Melihat Kedua Orangtuanya Meninggal Berpelukan, Menangis Histeris |
![]() |
---|
Pekerjaan YU yang Meninggal Berpelukan dengan Istri di Klaten, Bos Rongsokan Royal Suka Menolong |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.