Pasutri Ditemukan Tewas Berpelukan
Kisah Pilu Pasutri Ditemukan Tewas Berpelukan di Klaten Sang Bayi Menangis di Samping Jasad Orangtua
Kisah pilu dialami seorang bayi di Ceper, Klaten yang harus mengalami kenyataan pahit setelah kedua orangtuanya ditemukan tewas berpelukan.
Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Slamet Teguh
TRIBUNSUMSEL.COM - Kisah pilu dialami seorang bayi di Ceper, Klaten yang harus mengalami kenyataan pahit setelah kedua orangtuanya ditemukan tewas.
Pasangan suami Y (37) dan istinya, IDP (39) ditemukan tewas berpelukan di rumahnya di Ceper, Klaten, Jawa Tengah, Rabu (11/10/2023).
Saat ditemukan, bayi pasutri ini terdengar menangis di samping jasad kedua orang tuanya.
Baca juga: Kronologi Mahasiswi Udinus Meninggal di Kamar Kos, Kekasih Kaget Sudah Tak Bernyawa, Ada Surat Pilu
Saat ditemukan, pasangan suami istri itu dalam posisi berpelukan.
Hal itu terungkap setelah Abdul, ayah IDP datang berkunjung ke kediamannya yang pertama kali melihat kondisi jasad anak dan menantunya.
Ayah IDP, Agus Abdul Rokhim (67) menduga bila anaknya yang lebih dulu tidak sadarkan diri.
Sang suami yang mengetahui Kondisi sang isteri kemudian memeluknya.
"Kira-kira istrinya terjadi. Apa jantungnya opo kaget, langsung ikut nggledak (kemungkinan istrinya tak sadarkan diri, suami kaget karena serangan jantung, kemudian ikut terbaring," jelas Abdul, dilansir dari TribunSolo.om.
Kepala Desa Tegalrejo, Poniman membenarkan kejadian tersebut,
Menurut Poniman, Y dan IDP ditemukan dalam kondisi sudah tidak bernyawa di ruang tengah, tepatnya di atas kasur.
"Iya benar, kejadiannya tadi pagi (Rabu pagi). Informasinya ditemukan berpelukan," ujarnya saat dikonfirmasi.
Baca juga: Pesan Pilu Menyayat Hati EN Mahasiswi Udinus Meninggal Dunia di Kos Tembalang: Maafin Eca Mah
Poniman menyebut, sebelum meninggal, korban sempat menjemur baju dan menyiapkan sarapan.
"Informasinya si istri sempat beraktivitas menjemur dan sudah menyiapkan sarapan pagi," terangnya.

Mengetahui hal itu, orang tua korban langsung meminta tolong ke tetangga dan melaporkan ke kepolisian.
Personel Polsek Ceper langsung melakukan pemeriksaan dan olah tempat kejadian perkara (TKP) atas laporan tersebut.
Dalam kasus ini, pihak Polsek Ceper juga melakukan koordinasi dengan Tim Medis Puskesmas Ceper dr Nur Alfiah.
Dari hasil visum luar, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan maupun hal yang mencurigakan lainnya.
Kendati demikian, pihak kepolisian mengambil sampel sisa makanan di rumah korban.
Sampel makanan itu kemudian diserahkan ke tim Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Jawa Tengah.
"Hasil visum luas tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan."
"Tapi kami ambil sampel sisa makan untuk diserahkan ke Tim Labfor Polda Jateng," ujar Kapolres Klaten, AKBP Warsono, dilansir Kompas.com.
Baca juga: Tabiat Jessica Wongso Selama di Penjara Dibongkar Mahasiswi Magang di Lapas, Tak Percaya Bunuh Mirna
Warsono mengatakan, pihaknya belum bisa memastikan penyebab kematian korban lantaran keluarga menolak dilakukan autopsi.
"Tapi kami tetap upaya. Namun, dari hasil olah TKP kedua korban memiliki riwayat sakit," katanya.
Keluarga baik dari pihak Y sang suami maupun keluarga IDP (39) menolak untuk diotopsi.
Keluarga sudah ikhlas dan menerima peristiwa tragis ini sebagai musibah.
"Itu sudah takdir yang kuasa. Jenazah langsung dimakamkan. Ndak ada (tidak menuntut siapapun atas meninggalnyanya anaknya)," kata Agus.
Dikatakannya, korban IDP menderita hipertensi, sedangkan Y mengidap asma.
Karena tidak dilakukan autopsi, jasad korban telah diserahkan ke pihak keluarga untuk kemudian dimakamkan.
"Untuk kesepakatan keluarga tadi jenazah suami dimakamkan di Desa Kurung, permintaan keluarga."
"Sementara istri dimakamkan di sini, makam desa setempat (Tegalrejo)," kata Kepala Desa Tegalrejo, Poniman.
Nasib 2 Anak
Pasangan suami istri, Y (37) dan IDP (39) yang ditemukan meninggal dengan berpelukan di rumahnya, Desa Tegalrejo, Kecamatan Ceper, Kabupaten Klaten meninggalkan dua orang anak.
Dua orang anak tersebut merupakan karunia yang didapatkan korban setelah 3 tahun menikah.
Anak pertama merupakan perempuan berusia 2 tahun, kemudian anak kedua adalah laki-laki yang masih bayi berusia 4 bulan.
Kedua anaknya pun kini menjadi yatim piatu.
Kini, kedua anak tersebut saat ini telah diasuh oleh keluarga besar, baik keluarga IDP atau pun Y.
"Ya nanti tergantung (cucunya). Ya ke sana ke mari," katanya, Kamis (12/10/2023).
Dia mengaku tak keberatan jika kedua cucunya itu dia asuh atau diasuh keluarga besan.
Jarak antara rumahnya dengan besan juga tak terlalu jauh, masih berada di satu kecamatan, hanya terpisah oleh sungai.
"Jadi ke sana kemari lah. Itu juga cucu saya," tambahnya.
Dia mengaku saat ini belum bisa menyampaikan banyak mengenai penanganan cucunya ke depannya.
Hanya saja, pihaknya memastikan, cucunya akan mendapatkan pengasuhan yang baik.
Baik saat diasuh oleh keluarga besan, atau dia asuh.
Baca berita lainnya di google news
Artikel telah tayang di Tribunsolo.com
Pasutri Ditemukan Tewas Berpelukan
Pasutri Ditemukan Tewas Berpelukan di Klaten
Pasutri Tewas Berpelukan di Klaten
Pasutri Tewas Berpelukan
Tribunsumsel.com
sumsel.tribunnews.com
Terlilit Utang Rp800 Juta, Alasan Pasutri di Klaten Minum Racun hingga Tewas Berpelukan |
![]() |
---|
Akhirnya Terungkap Penyebab Pasutri di Klaten Tewas Berpelukan Depan Anak, Minum Teh Beracun |
![]() |
---|
Pasutri Ditemukan Tewas Berpelukan di Depan Balitanya di Klaten, Akhirnya Polisi Ungkap Penyebabnya |
![]() |
---|
Detik-detik Dua Balita di Klaten, Melihat Kedua Orangtuanya Meninggal Berpelukan, Menangis Histeris |
![]() |
---|
Fakta Pasutri Sebelum Ditemukan Tewas Berpelukan di Klaten, Istri Sempat Masak dan Jemur Baju |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.