Berita Palembang

Suporter Liar di Stadion Jakabaring Hingga Tiket Palsu Laga SFC, Pengamat: Saatnya Tiket Barcode

Viral oknum suporter liar rusuh di Stadion Jakabaring hingga tertangkapnya penjual tiket palsu SFC disesalkan pengamat olahraga Syamsul Ramel.

Editor: Vanda Rosetiati
SRIPO/ABDUL HAFIZ
Viral oknum suporter liar rusuh di Stadion Jakabaring hingga tertangkapnya penjual tiket palsu SFC disesalkan pengamat olahraga Syamsul Ramel. 

"Kami sangat menyesalkan karena pihak manajemen tidak memanggil kami tiga kelompok suporter karena kami merasa dirugikan juga. Yang nangkapnya kami tapi tidak dilibatkan. Paling tidak meminta pendapat kawan-kawan," ungkap Qusoi SH kepada Sripoku.com.

Sekretaris Perusahaan Sriwijaya FC Faisal Mursyid SH membenarkan antara pihak pelapor dengan terlapor sudah damai. Pertimbangan restorative justice.

"Yang penting yang bersangkutan sudah menyatakan menyesal dan tidak mengulangi perbuatannya. Sriwijaya FC akan memperkuat pengamanan dan pengawasan pengelolaan tiket dan menghimbau penonton dan suporter membeli tiket di tempat yang resmi," kata Faisal Mursyid.

Menanggapi hal ini Qusoi mengatakan, kalau memang itu berakhir damai silahkan hak mereka, tapi hendaknya ada kompensasi ganti rugi di dua laga home sebelumnya oleh pelaku.

"Berapa kerugian itu secara materi. Wajar kami tiga kelompok suporter tidak ada yang habis tiket yang dijual ini," ujarnya.

Ia juga menyoroti pihak ticketing itu tidak perlu ada steward. Sebab menurutnya steward malah mengandalkan mereka untuk bertindak tegas.

Contohnya di perimeter Selatan hanya jebol penonton tanpa tiket. Bukan masuk ke tribun dalam. Kan perimeter itu tidak boleh dimasuki orang yang tidak memiliki tiket, tapi bisa jebol.

"Kita harapkan perbaikilah ke depan. Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring kita ini sudah bertaraf internasional seharusnya sudah diterapkan standar seperti Stadion GBK (Gelora Bung Karno). Supaya masalah tiket itu aman benar-benar sistemnya rapi. Kasihan juga pengelolaan tiket," kata Qusoi.

Qusoi berkomitmen akan tetap membantu pihak kepolisian, manajemen Sriwijaya FC, pihak Panpel, pihak tiketing supaya berbenah terus.

"Biasalah maling menggunakan beribu cara. Kenapa bisa terbongkarnya penjualan tiket palsu ini. Itu asal mulanya dari kami. Kami sudah merubah sistem tiket di luar perimeter pagar hitam itu dan kami memasang pihak tiketing kami di bawah tribun," terang Qusoi.

Ia memaparkan, rupanya di bawah tribun itu sudah ada penonton yang telah membeli tiket di luar. Di situlah ketahuan tiket di Tribun Timur itu yang tadinya Qudoi mengira pihak tiketing yang mengeluarkan. Rupanya bukan, nah di situlah ia mencari hingga dapat pelakunya.

"Karena kami merubah taktik menjual tiket tidak lagi di dalam tribun, melainkan di luar perimeter. Nah di luar perimeter itu mulai kelihatan rapi. Rangkaiannya dari jebolnya perimeter hingga suporter luar memanjat jendela tiang bangunan tangga tribun yang viral itu," pungkasnya.

Sementara Ketua Panpel Laga Home Sriwijaya FC, Septian Wijaya membenarkan jika korban penipuan tiket palsu yang melaporkan akhirnya berdamai.

"Itu kita serahkan keputusannya ke manajemen Sriwijaya FC dengan Pak Faisal Mursyid. Manajemen kayaknya tidak terlalu. Biar efek jera saja. Yang penting penonton jangan tertipu, jangan beli tiket sembarangan, belilah di loket yang resmi atau pengurus Korwil suporter," kata Septian Wijaya yang juga Marketing Officer Sriwijaya FC.

Guna mengantisipasi dan meminimalisir kembali beraksinya penjualan tiket palsu, pria yang akrab disapa Bebong ini menyatakan pihaknya akan menjual tiket pada hari H pertandingan.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved