Berita Ogan Ilir

Karhutla di Ogan Ilir Nyaris 1.000 Hektare, TMC Diharapkan Cegah Kebakaran Lahan

Kebakaran lahan dan hutan di Ogan Ilir dalam beberapa bulan belakangan intensitasnya terus meningkat nyaris mencapai 1.000 hektare.

Penulis: Agung Dwipayana | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUN SUMSEL/AGUNG
Kebakaran lahan dan hutan di Ogan Ilir dalam beberapa bulan belakangan intensitasnya terus meningkat nyaris mencapai 1.000 hektare. Tim Satgas Karhutla memadamkan kebakaran lahan di wilayah Indralaya Utara, Ogan Ilir, belum lama ini. 

TRIBUNSUMSEL.COM, INDRALAYA - Kebakaran lahan dan hutan di Ogan Ilir dalam beberapa bulan belakangan intensitasnya terus meningkat nyaris mencapai 1.000 hektare.

Berdasarkan data dari BPBD periode Januari hingga pertengahan Oktober 2023, terjadi 231 kali kebakaran hutan dan lahan di Ogan Ilir.

"Luas lahan terbakar 978,45 hektar. Terbanyak ada di empat wilayah kecamatan yakni Pemulutan, Pemulutan Barat, Indralaya dan Indralaya Utara," jelas Kalaksa BPBD Ogan Ilir Edi Rahmat, Rabu (11/10/2023).

Dengan banyaknya lahan terbakar di Ogan Ilir, menurut Edi, sebagian besar penyebabnya karena ulah manusia.

"Penyebab kebakaran 99 persen itu karena ulah manusia. 1 persen sisanya faktor alam," terang Edi.

Baca juga: 3 Hari Diguyur Hujan Kondisi Udara di Lubuklinggau Kurang Sehat, Sekolah Tetap Tatap Muka

BPBD Ogan Ilir pun mendirikan posko karhutla di empat kecamatan tersebut dan di 14 desa rawan kebakaran.

"Posko-posko karhutla ini bertujuan untuk memonitor kebakaran dan juga mempermudah koordinasi Satgas Karhutla," kata Edi.

Menurutnya, saat ini aktivitas yang dapat memicu api dapat dengan mudah menimbulkan api.

Kendala pun dihadapi Satgas Karhutla dalam memadamkan kebakaran di lapangan karena cadangan air di sebagian sekat kanal mulai menipis.

"Kami mengimbau masyarakat jangan membuka lahan dengan cara membakar karena dampaknya sangat besar," kata Edi.

Namun pada Selasa (10/10/2023) lalu, hujan deras mengguyur sebagian wilayah Ogan Ilir diantaranya Tanjung Batu, Lubuk Keliat, Muara Kuang dan Pemulutan.

Hujan gerimis sempat mengguyur Indralaya meski tak berlangsung lama.

Menurut Edi, hujan di Ogan Ilir dalam beberapa hari terakhir berkat bantuan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC).

Dijelaskan, tujuan TMC pada saat musim kemarau untuk meningkatkan intensitas curah hujan di suatu tempat.

Dengan meningkatnya curah hujan di Ogan Ilir, diharapkan mampu mencegah bertambahnya luas lahan yang terbakar.

"Mudahan-mudahan dapat mencegah bertambahnya luas lahan terbakar atau paling tidak meminimalisir karhutla," ucap Edi.

Baca berita lainnya langsung dari google news

 

 

 

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved