Buaya Riska Dituding Terkam Warga
Isak Tangis Pak Ambo Tak Dipertemukan dengan Buaya Riska Saat Dievakuasi, Mulai Tunjukan Sikap Beda
Pak Ambo warga Muara Sungai Guntung, Bontang, Kaltim terisak tangis berpisah dengan buaya riska, kecewa tak dipertemukan saat momen evakuasi
Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Kharisma Tri Saputra
Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Aggi Suzatri
TRIBUNSUMSEL.COM - Pak Ambo warga Muara Sungai Guntung, Bontang, Kaltim terisak tangis berpisah dengan buaya riska, hewan reptil kesanyangannya.
Air mata Pak Ambo tak terbendung karena tidak dilibatkan buaya Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Timur saat mengevakuasi buaya Riska.
Terlebih, Pak Ambo hanya melihat buaya Riska dari foto yang beredar.
Baca juga: Tangis Sedih Pak Ambo Jenguk Buaya Riska yang Dievakuasi BKSDA, Kini Stres Tak Mau Diberi Makan
Pak Ambo menduga jika keadaan buaya Riska saat ini tersiksa berpisah jauh darinya.
"Aku ndak bisa, aku ndak bisa melihat fotonya, dia seperti disiksa," ucap Pak Ambo sambil menangis dalam Youtube Fitriyani Riska.
Pak Ambo mengungkapkan kekecewaannya yang tidak bisa menyaksikan detik-detik terakhir saat sang buaya dievakuasi.
Hal ini diduga dilakukan tanpa sepengetahuan Pak Ambo.
"Jadi buaya Riska dievakuasi sekitar pukul 04.00 WIB tanpa sepengetahuan saya," tambahnya.
"Saya kecewanya, saat penangkapan Riska, saya tidak dihadirkan," bebernya.
Susul Buaya Riska
Pak Ambo pun langsung pergi ke Balikpapan, menyusul ke lokasi penangkaran di mana buaya Riska dirawat.
Momen pertemuan kembali Pak Ambo dengan Buaya Riska dianggap anak angkat haru.
Dilansir dari Youtube fitriyani RISKA, Pak Ambo tampak memberi salam manis kepada hewan kesayangannya itu saat pertama kali bertemu.
"Ini Riska ada tahilalatnya di hidung, saya hafal betul," ungkap Pak Ambo.
"Ini saya buktikan (mencium) ya. Ini saya tidak berani kalau bukan punya saya," jelasnya.
"Nanti papi kasih makan dua ekor nak ya, ini dia masih mengenal bapaknya," sambungnya.
Baca juga: Sosok Pak Ambo Bersahabat Dengan Buaya Riska, Tak Ikhlas Berpisah Gegara Difitnah Terkam Warga
Pada kesempatan itu, Pak Ambo mengungkapkan kronologi dirinya tidak dilibatkan saat evakuasi buaya Riska.
"Pada malam Selasa penangkapan, kami tidak bertemu dengan Riska karena kami hanya mendapatkan berita dari warga bahwa Riska sudah dialokasi di Balikpapan, jadi kami datang semua,
Saya kecewa yang kemarin itu yaitu disaat penangkapan, kita tidak dihadirkan disitu, tidak dikasih kesempatan untuk bertemu dengan Riska untuk yang terakhir," ungkap kecewa Pak Ambo.

Pak Ambo bersedih hati melihat perubahan sikap buaya Riska yang seolah tak mau makan.
"Riska buka matanya dulu, papi sayang-sayang nak ya," ujar Pak Ambo.
"Belum mau dia, mungkin masih capek, gak boleh agresif sama bapak ya nak, nanti bapak takut, makan dulu nak," katanya.
Bagi Pak Ambo, dirinya sudah merawar buaya Riska sejak kecil, sehingga ia mengaku sedih dengan kondisinya saat ini.
"Sedih lah, kita ngelihat dari kecil sama-sama terus, lantas berpisah seperti ini," serunya.
Pak Ambo dengan penuh kasih sayang menyentuh Buaya Riska.
Namun, buaya tersebut sama sekali tidak bergerak.
Baca juga: Nasib Buaya Riska Setelah Ditangkap BKSDA, Nelangsanya Pak Ambo Khawatirkan Kondisi Luka di Ekor
Diberitakan sebelumnya, Buaya Riska, sahabat hewan Pak Ambo kini telah dievakuasi pihak BKSDA (Balai Konservasi Sumber Daya Alam) Kaltim.
Hal ini tak lepas usai buaya Riska disebut telah menerkam warga Muara Sungai Guntung RT 002, Kelurahan Guntung, Bontang, Kaltim.
Sebelumnya, menurut Pak Ambo mengaku yakin jika buaya Riska tidak pernah menyakiti orang.
Mengingat, Pak Ambo telah merawat buaya Riska selama 26 tahun, saat panjang sang buaya itu masih satu meter.
Dengan dievakuasinya Buaya Riska oleh BKSDA Kaltim, maka Pak Ambo tidak dapat lagi membuat konten bersama satwa predator tersebut.
Awal Mula Persahabatan Pak Ambo dan Buaya Riska
Kisah persahabatan buaya Riska dan Pak Ambo yang terjalin penuh emosional selama 26 tahun itu belakangan viral di media sosial.
Diketahui, Pak Ambo pertama kali menemukan Riska di perairan sekitar pabrik Pupuk Kaltim pada 23 tahun lalu.
Saat itu, panjang Riska masih satu meter.
Buaya Riska hampir setiap hari mendatangi rumah Pak Ambo di Muara Sungai Guntung RT 002, Kelurahan Guntung, Bontang, Kaltim.
Pak Ambo tak menyangka jika buaya Riska begitu patuh dengannya.

Suatu ketika, Pak Ambo melihat buaya itu berdiam di samping perahu yang disandarkan di depan rumahnya.
“Datang sendiri. Kok ada buaya di samping perahu saya. Kupanggil dia, datang. Saya beri makan, sampai sekarang,” kata pria kelahiran 1964 itu.
Pak Ambo lalu memberikan nama Riska, dengan alasan sederhana, buaya itu betina.
Nama itu juga sama dengan nama perahunya.
Sejak itulah Pak Ambo mulai dekat dan merawat Riska layaknya hewan peliharaan.
"Perahuku namanya Riska. Kadang saya main-main di Sungai Guntung datangi dia.
Saya pakai perahu, saya dayung, dia (buaya) ikut di samping perahu saya," kata Pak Ambo.
Pak Ambo sudah menganggap buaya Riska sebagai anaknya. Bahkan ia kerap disambani ke muara sungai dekat rumahnya.
Sesekali pak Ambo mencium buaya Riska dengan penuh rasa cinta.
Buaya sepanjang empat meter itu sering datang ke rumah Ambo saat lapar.
Pak Ambo pun memberikan tiga ekor ayam kepada buaya itu ketika berkunjung.
Baca juga: Buaya Riska Ditangkap, BKSDA Telusuri Sungai Hingga Muara Cari Jejak, Pak Ambo : Ditangkap Berjemur
Usai menyantap makanan yang diberikan Ambo, buaya bernama Riska itu kembali ke perairan Sungai Guntung.
Pak Ambo pernah meninggalkan buaya itu selama dua tahun. Saat itu, Ambo mendapatkan pekerjaan di Samarinda.
Ketika berpisah, Pak Ambo kerap mendapatkan laporan dari sang istri yang melihat buaya itu mondar-mandir di sekitar rumahnya.
Namun, Ambo telah menitip pesan agar warga sekitar memberi makan ketika melihat buaya itu.
"Kadang kalau saya tidak ada. Diberi makan sama warga sekitar,”" tutur Pak Ambo.
Ambo selalu mengingatkan warga yang hendak memberi makan agar memperlakukan buaya itu dengan halus, sehingga buaya itu tak melukai warga.
"Jangan kasar. Jangan dimain-mainin. Jadi, kadang nelayan habis melaut beri makan ikan. Dia (buaya) menghampiri perahu nelayan diberi makan ikan sama nelayan," kata Pak Ambo.
Dua tahun bekerja di Samarinda, Ambo memutuskan pulang ke Bontang mengurus buaya itu.
Sejak merawat buaya itu 23 tahun silam, Ambo tak pernah diserang atau dilukai.
Kini, Ambo mengaku memiliki ikatan batin dengan buaya itu. Buaya itu juga terlihat sangat jinak di hadapannya.
Pak Ambo mengaku tak tahu kenapa bisa begitu dekat dengan buaya itu.
"Saya juga bingung kenapa kami begitu dekat. Tapi, menurut kami orang Sulawesi, pasti ada hubungan keluarga kami dengan buaya. Kenapa dia jadi jinak begini. Dia kalau jalan ke mana-mana dipanggil, pasti kembali," kata Pak Ambo.
Baca berita lainnya di google news
Berita viral
Tribunsumsel.com
Buaya Riska Dituding Terkam Warga
Isak Tangis Pak Ambo Tak Dipertemukan dengan Buaya
Masih Ingat Buaya Riska? Kabar Baik Akan Kembali ke Bontang, Pak Ambo Bahagia Ungkap Tempat Barunya |
![]() |
---|
Pak Ambo Marah Besar, Buaya Riska Dipindah ke Tabang Zoo Tanpa Informasi, Kini Tak Bisa Lagi Dilihat |
![]() |
---|
Tak Seceria Dulu, Buaya Riska Masih 'Mogok' Makan Sejak Dipindahkan ke Penangkaran, Pak Ambo Kalut |
![]() |
---|
Curhat Pilu Pak Ambo Sedih Lihat Buaya Riska Menangis Ditinggal, Kondisi Semakin Prihatin Ogah Makan |
![]() |
---|
Pilu Buaya Riska Sudah 45 Hari Puasa Tidak Makan di Penangkaran, Pak Ambo Sedih Lihat Kondisinya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.