Ibu dan Bayi Meninggal saat Melahirkan

Penjelasan RSUD Sumedang Soal Ibu dan Jabang Bayi Meninggal saat Melahirkan, Bantah Kelalaian

RSUD Sumedang akhirnya buka suara terkait meninggalnya ibu dan bayi saat menjalani persalinan di RSUD Sumedang.

Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Weni Wahyuny
Kompas.com-TribunJabar.com/Dok Ardiansyah Apandi
RSUD Sumedang akhirnya buka suara terkait meninggalnya ibu dan bayi saat menjalani persalinan di RSUD Sumedang. 

Emboli air ketuban disebut juga amniotic fluid embolism.

Menurut Wikipedia, peristiwa ini adalah kejadian kelahiran yang sangat langka. Di mana air ketuban masuk ke aliran darah ibu melahirkan.

Baca juga: Pekerjaan Pak Ambo Bersahabat dengan Buaya Riska 26 Tahun, Bagi Nafkah Untuk Makan Bersama

Kronologi

Ardiansyah Apandi (30), suami Mamay, menduga kematian istrinya akibat kelalaian pihak RSUD Sumedang.

Ia mengatakan, istrinya terus dicekoki dengan obat induksi meski kondisinya sudah lemah.

"Istri saya meninggal dunia pada hari Minggu, 1 Oktober lalu pukul 13.14 di RSUD Sumedang. Kondisinya lemah tapi terus dimasukkan ke tubuhnya cairan induksi," kata Ardiansyah. Dilansir TribunJabar.com, Kamis (5/10/2023).

Lebih lanjut, Ardiansyah mengatakan, berdasarkan pemeriksaan dr Giandra di RS Harapan Keluarga, Cipacing, Jatinangor, perkiraan hari kelahiran anaknya adalah 27 September 2023.

Pada 28 September 2023, karena sang Istri berada di Cibugel, maka keduanya pergi ke bidan terdekat.

Bidan Eti di Cibugel menyebutkan persalinan yang melebihi masa hari perkiraan lahir (HPL) sehingga harus diberi tindakan medis.

Pada Sabtu, 30 September 2023, Ardiansyah membawa Mamay ke dokter kandungan di daerah Dano, Sumedang Utara. Tetapi klinik itu penuh.

Mereka pun lantas kembali berkeliling mencari klinik, hingga akhirnya sampai ke klinik di Kecamatan Ganeas. Nama dokternya dr Dani Ardiansyah.

Kepada dr Dani, Ardiansyah mengatakan, Mamay pernah diberi tindakan vakum saat melahirkan anak pertama di RS AMC Cileunyi.

Namun, setelah melihat kondisi istrinya, kata Ardiansyah, dr Dani memastikan bahwa bayi dan istrinya sehat. Akan tetapi untuk persalinan, lebih cepat tindakan lebih baik.

"Karena itu meski ada waktu hingga empat hari lagi. Saya pilih segera. Dokter memberi rujukan ke RSUD Sumedang," katanya.

Akhirnya Mamay dibawa ke RSUD Sumedang, dengan menggunakan BPJS kelas 1, Mamay diterima.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved