Ibu dan Bayi Meninggal saat Melahirkan

Nasib RSUD Sumedang usai Kasus Ibu dan Jabang Bayi Meninggal Jelang Lahiran, Terancam Dipolisikan

Terungkap nasib dari RSUD Sumedang yang diduga menyebabkan Mamay (27) ibu melahirkan meninggal dunia, terancam dilaporkan suami korban karena lalai...

Penulis: Thalia Amanda Putri | Editor: Weni Wahyuny
Dok Ardiansyah Apandi / kompas.com/AAM AMINULLAH
Nasib RSUD Sumedang Diduga Dicekoki Obat Induksi Ibu Melahirkan Meninggal, Terancam Dilaporkan Lalai 

Ada empat form induksi yang harus ditandatangani. Induksi diberikan setiap empat jam.

Pukul 09.00, Minggu (1/10/2023), istrinya masuk ruang bersalin.

Sebelumnya Ardianysah tak bisa menemani.

Tapi di ruang bersalin bisa.

Sementara, kondisi istrinya sudah lemah karena kehabisan tenaga.

Dalam prosesnya, bayi sudah terlihat.

Tetapi, tim medis justru akan meningduksinya sekali lagi dan meminta tanda tangan persetujuan Ardiansyah.

"Saya memberikan masukan sekaligus menolak tanda tangan induksi via infusan. Saya minta segera ada caesar, minta vakum,"

Apa jawaban bidan? Ardiansyah menirukannya kembali: "Tenang Pak, ini sesuai SOP, lagipula istrinya masih bisa menjerit-jerit."

Ardiansyah melihat bibir istrinya sudah menjadi berwarna hijau, badan istrinya dingin, dan terlihat sangat lemah.

"Kok masih dikasih obat?" katanya.

Hingga, Pukul 12.00, ketika badan Mamay sudah betul-betul tak bergerak, barulah dimasukkan ruang operasi.

Mamay dan bayinya meninggal dunia, tanpa sempat bayinya dikeluarkan terlebih dahulu.

Pihak RS Bantah Disebut Lalai

RSUD Sumedang buka suara terkait meninggalnya ibu dan jabang bayi saat menjalani persalinan di RSUD Sumedang.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved