Ibu Bunuh Anak Kandung di Subang

Motif Ibu Bunuh Anak Kandung di Subang, Paman dan Kakek Ikut Diangkut Polisi, Diduga Terlibat

Motif pembunuhan terhadap Muhammad Rauf bocah 13 tahun oleh ibu kandungnya sendiri mulai terkuak.Sebelumnya, warga Indramayu dihebobkan dengan penem

|
Editor: Moch Krisna
Tribunjabar/kolase
Polisi periksa lokasi pembunuhan di di Desa Parigimulya, Kecamatan Cipunagara, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Kamis (5/10/2023). Dalam pemeriksaan itu terungkap benda yang digunakan ibu memukul anak kandung hingga tewas. 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Motif pembunuhan terhadap Muhammad Rauf bocah 13 tahun oleh ibu kandungnya sendiri mulai terkuak.

Sebelumnya, warga Indramayu dihebohkan dengan penemuan mayat bocah tewas mengenaskan di Sungai Bugis pada Rabu kemarin (4/10/2023).

Adapun bocah akrab disapa Rauf meninggal setelah dipukul menggunakan tongkat pada bagian kepalanya ibu kandungnya.

Tongkat dipakai untuk menghabisi Rauf merupakan milik sang kakek kerap digunakan untuk membantu berjalan.

Melansir dari Tribunjabar.com, Kamis (5/9/2023) diduga penyebab tindakan tersebut lantaran luapan emosi tak terbendung.

Ibu kandung memukulkan tongkat tersebut sebelum meminta Rauf tak menganggu karena sang kakek sedang sakit.

Keterangan ini didapatkan polisi saat menginterogasi ibu Rauf melalui videocall.

Sebelumnya, polres Indramayu dan Subang menemukan adanya keganjilan dalam penemuan mayat Rauf, karena kondisi jasad Rauf ditemukan dalam keadaan tangan terikat ke belakang dan ada luka di kepala bekas benda tumpul.

Setelah diketahui ada kejanggalan dan ditemukan Identitas Korban, Polisi langsung mendatangi TKP yang tak lain rumah Kakek Rauf.

Setelah mendatangi Rumah Kakek Rauf, Polisi akhirnya menemukan sejumlah barang bukti mulai dari bercak darah hingga bukti lainnya.

Hingga akhirnya rumah Kakek Rauf tersebut akhirnya di police line oleh pihak kepolisian guna penyelidikan lebih lanjut.Polisi pun akhirnya mengamankan penghuni rumah mulai dari ibu korban hingga paman dan Kakeknya.

Diduga kuat Rauf dihabisi nyawanya oleh ketiga penghuni rumah tersebut.

Polisipun akhirnya mengamankan ibu Kandung Rauf (N), Pamannya hingga kakeknya dan satu tetangga korban(Pemilik motor).

Motor tersebut digunakan untuk membawa jasad Rauf dari TKP untuk dibuang ke sungai.

Bahkan menurut keterangan warga, tangan Paman Rauf di borgol saat dibawa polisi.

Muhamad Rauf semasa hidup, sebelum ditemukan tewas di Bugis, Desa Sukatani, Kecamatan Anjatan, Kabupaten Indramayu, Rabu (4/10/2023). Terungkap fakta pilu sosok Rauf yang ternyata sering tinggal di Pos Ronda
Muhamad Rauf semasa hidup, sebelum ditemukan tewas di Bugis, Desa Sukatani, Kecamatan Anjatan, Kabupaten Indramayu, Rabu (4/10/2023). Terungkap fakta pilu sosok Rauf yang ternyata sering tinggal di Pos Ronda (@thindri)

Ada Bercak darah

Rumah Kakek Rauf saat ini sudah dipasangi garis Polisi oleh pihak Kepolisian Polres Indramayu dan dijaga oleh anggota dari Polsek Pagaden.

"Polisi dari Polres Indramayu mendatangi Rumah Kakek Rouf dan mengamankan Ibu Korban, Paman dan Kakek korban," ujar Bhabinkamtimas Desa Parigimulya Kecamatan Cipunagara, Aipda Ridwan Saat ditemui di Pemakaman usai memakamkan Rauf(5/10/2023)

Di sisi lain, di rumah korban, polisi juga menemukan adanya bercak darah.

"Bercak darah itu ditemukan di beberapa barang," ujar dia.

Ipda Tasim mengatakan, barang bukti itu pun langsung diamankan oleh polisi.

Diduga kuat, barang dengan bercak darah itu berhubungan dengan kasus penemuan mayat korban di saluran irigasi Indramayu.

Terlebih dari hasil autopsi, ditemukan adanya tanda-tanda bekas kekerasan.

"Barang bukti ini diduga ada terkait dengan tindak kejahatan tersebut," ujar dia.

Sosok Rauf

Muhamad Rauf ternyata anak yang tumbuh dari keluarga yang orangtuanya bercerai.

Dia lama tak tinggal bersama ayah, juga dengan ibunya.

Remaja yang mestinya masih berstatus SMP ini tinggal bersama neneknya.

Warga sekitar mengenal Muhamad Rauf sebagai remaja yang kerap mencuri. Dia pernah mencuri kotak amal, mencuri makanan di warung.

Meski demikian, warga di sekitar tempat tinggal Muhamad Rauf tak pernah menaruh denam kepada anak ini.

Mungkin karena warga memahami dengan kondisi yang dialami Muhamad Rauf.

Di balik sisi buruk perilaku Muhamad Rauf, warga juga mengakui ada sisi baiknya.

Muhamad Rauf juga dikenal suka membantu. Bahkan di kegiatan di lingkungan, dia kerap ikut bergotong royong.

Karena tak mendapatkan banyak perhatian dari keluarga, pendidikan Muhamad Rauf pun putus.

(kiri) Rumah kakek Rauf, tempat di mana almarhum yang diduga tewas dihabisi ibunya dan (kanan) sosok rauf semasa hidup - Kronologi Rauf dibunuh ibu kandung di Subang terungkap
(kiri) Rumah kakek Rauf, tempat di mana almarhum yang diduga tewas dihabisi ibunya dan (kanan) sosok rauf semasa hidup - Kronologi Rauf dibunuh ibu kandung di Subang terungkap (Tribunjabar.id / Ahya Nurdin)

Dia tak lagi bersekolah. Kehidupannya menjadi tak menentu. Ayah dan ibunya tinggal di daerah yang berbeda, sehingga komunikasi pun jarang.

Kehidupan jalanan pun dilakoni. Muhamad Rauf selain tinggal di rumah nenek, dia juga kerap tinggal di pos ronda dan tempat umum lainnya.

Untuk makan pun Rouf meminta-minta hingga mencuri.

Menurut kesaksian warga, kakeknya beperilaku mudah marah ketika masih belum terkena stroke.

Ayah Rauf Tak Menyangka

Sementara itu, Dirno Ayah Rauf mengaku tak menyangka anaknya tewas dengan keji.

"Saya sudah setahun lebih tak komunikasi dan belum pernah ketemu lagi sama anaknya, karena tinggal sama ibunya setelah cerai dengan saya ," katanya

Dirno meminta pihak kepolisian mengusut tuntas kasus kematian anaknya

"Saya ikhlas dan minta polisi usus tuntas serta tangkap pelakunya," ucapnya

Saat ini kondisi TKP terlihat sepi hanya dijaga oleh 2 anggota Kepolisian dari Polsek Pagaden.

Sementara warga sekitar pun masih bukam, umumnya mereka tak tahu ada peristiwa pembunuhan di sekitar rumahnya.

Pihak Kepolisian juga sudah melakukan olah TKP di Rumah Kakek korban tempat telah mengamankan sejumlah barang bukti dari rumah Kakek Rouf

Tempat Rauf selama ini tinggal, termasuk sepeda motor tetangga yang dipinjam oleh ibu Korban untuk membawa atau membuang jasad Rauf ke Sungai Kali Bugis Anjatan Indramayu.

M.Rauf saat ini sudah tenang dan dimakamkan di Pemakaman umum desa Parigimulya Desa Parigimulya Kecamatan Cipunagara Subang.

(*)

 

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved