Ibu Bunuh Anak Kandung di Subang

Ucapan Terakhir MR Saat Ibu Kandung Aniaya Hingga Tewas, Tak Digubris Meski Luka Parah: Sakit Mah

Terungkap kalimat terakhir dari MR (13) yakni bocah yang dianiaya ibu kandungnya di hingga tewas tak digubris pelaku meski terluka parah...

Tribun Jabar/Handhika Rahman
Kalimat Terakhir MR Minta Ibu Kandung Berhenti Aniaya, Tak Digubris Pelaku Meski Terluka Parah 

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Thalia Amanda Putri

TRIBUNSUMSEL.COM - Terungkap kalimat terakhir dari MR (13) yakni bocah yang dianiaya ibu kandungnya di hingga tewas.

Saat itu MR sempat meringis kesakitan karena dianiaya oleh ibu kandungnya namun tak digubris pelaku meski dirinya terluka parah.

Baca juga: Nasib Pilu Rauf Dibunuh Ibu Kandung, Dibuang ke Sungai Setelah Disiksa, Kurang Perhatian Keluarga

Usai melakukan aksi penganiayaan, Nurhani sempat berniat mengantar korban ke rumah mantan suaminya yang berada di Kecamatan Bongas, Kabupaten Indramayu.

Pada saat itulah Nurhani langsung membawa korban dengan meminjam sepeda motor milik tetangganya.

M Rauf (kiri) semasa hidup dan (kanan) Ibu kandung tersangka pembunuh M Rouf saat digelandang polisi di Mapolres Indramayu, Jumat (6/10/2023). Sebelum dibuang hidup-hidup Rauf sempat mengeluarkan kata-kata terakhir ke ibunya
M Rauf (kiri) semasa hidup dan (kanan) Ibu kandung tersangka pembunuh M Rouf saat digelandang polisi di Mapolres Indramayu, Jumat (6/10/2023). Sebelum dibuang hidup-hidup Rauf sempat mengeluarkan kata-kata terakhir ke ibunya (@thindri/Tribun Jabar/Handhika Rahman)

Hal tersebut disampaikan oleh Kapolres Indramayu, AKBP M Fahri Siregar, Jumat (6/10/2023).

"Dalam perjalanan itu, N mengakui bahwa korban saat itu masih hidup," ujarnya saat konferensi pers di Mapolres Indramayu.

Selain itu menurut keterangan Nurhani, saat itulah MR masih sempat berbicara dengan kondisi yang sudah tak berdaya.

MR diketahui meminta sang ibu berhenti melakukan penganiayaan terhadap dirinya yang sudah lemas karena terluka parah.

"Mah, Sakit, Mah. Mah, saya Ngantuk Mah, Capek Mah".

Meski demikian, Nurhani tetap dengan tega tak menggubris perkataan sang anak.

Nurhani kemudian berhenti di Jembatan Cemprong wilayah Kabupaten Subang dan sempat merenung.

Tepat pada saat itulah Nurhani mengurungkan niatnya membawa MR kerumah mantan suaminya karena takut disalahkan.

Baca juga: Tangis Anak Dini Sera Afrianti Ditinggal Ibu Tewas Dianiaya Pacar, Pisah dari Bayi, Sebut Kangen

Baca juga: Aksi Kejam GRT Anak Anggota DPR Aniaya Dini Hingga Tewas, Pukul Hingga Lindas Tubuh Almarhum

Nurhani (kiri), Muhamad Rauf (tengah) dan (kanan) INAFIS Polda Jabar sedang melakukan olah TKP di Rumah Kakek Rauf di Dusun Parigi 2 Desa Parigimulya Kecamatan Cipunagara Subang. Nurhani mengaku membuang anaknya dalam kondisi masih bernapas
Nurhani (kiri), Muhamad Rauf (tengah) dan (kanan) INAFIS Polda Jabar sedang melakukan olah TKP di Rumah Kakek Rauf di Dusun Parigi 2 Desa Parigimulya Kecamatan Cipunagara Subang. Nurhani mengaku membuang anaknya dalam kondisi masih bernapas (dok Facebook Nurhani/@thindri/Tribun Jabar/ Ahya Nurdin)

Oleh sebab itu, Nurhani akhirnyamemutuskan untuk membuang korban ke saluran irigasi.

"Dia berpikir kalau saya membawa dalam kondisi seperti ini apa tanggapan dari mantan suaminya. Jadi ada kekhawatiran dari tersangka," terang Fahri.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved