Ibu dan Bayi Meninggal saat Melahirkan

Ikhlaskan Istri & Bayi, Alasan Ardiansyah Maafkan RSUD Sumedang, Dapat Mimpi : Biar Saya yang Sakit

Kisah pilu yang dialami Ardiansyah Apandi istri dan bayi meninggal saat jalani proses persalinan di RSUD Sumedang.

Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Weni Wahyuny
TribunPriangan/dok Humas RSUD Sumedang
Kisah pilu yang dialami Ardiansyah Apandi istri dan bayi meninggal saat jalani proses persalinan di RSUD Sumedang, kini memaafkan. 

"Itu saya berbicara dengan istri. Yang penting DP dulu Rp 5,8 juta, karena dalangnya Yogaswara Sunandar sangat sibuk. Pertunjukannya bisa kapan saja. Sekalian nanti khitanan, dan mudah-mudahan juga kami ada rezeki," kata Ardiansyah kepada TribunPriangan.com. Kamis (5/10/2023).

Namun, takdir berkata lain anak kedua dan istrinya itu meninggal dunia.

Keduanya meninggal dunia di RSUD Sumedang diduga kuat lantaran terserang Emboli Air Ketuban.
Sebuah kejadian langka di mana air ketuban masuk ke aliran darah sang ibu dan membuat sistem pernafasan dan jantungnya kolaps bahkan hingga berdarah.

Kendati begitu, Ardiansyah sendiri menilai bahwa kejadian ini tidak akan menimpa sang istri jika pihak RSUD Sumedang tidak lalai dalam penanganan persalinan.

Menurutnya, kelalaian itu diduganya sebagai dampak dari istrinya yang merupakan peserta BPJS Kesehatan kelas 1.

Tak hanya itu saja, selain telah bernazar untuk menyiapkan pertunjukan wayang golek, Ardiansyah juga mengatakan sudah mempersiapkan semua perlengkapan bayi.

Belanja-belanja secara online telah dilakukan secara berkala oleh almarhum istrinya sebelum proses persalinan.

Bahkan, jika suara pengantar paket terdengar dari halaman, Ardiansyah sudah bisa menebak bahwa isinya untuk si buah hati.

"Semuanya sudah siap, pakaian, kasur, semuanya udah siap, ya, balik tinggal nama, saya belum lihat, belum sempat gendong, itu yang disesalkan," katanya.

Kronologi

Ardiansyah Apandi (30), suami Mamay, menduga kematian istrinya akibat kelalaian pihak RSUD Sumedang.

"Istri saya meninggal dunia pada hari Minggu, 1 Oktober lalu pukul 13.14 di RSUD Sumedang. Kondisinya lemah tapi terus dimasukkan ke tubuhnya cairan induksi," kata Ardiansyah. Dilansir TribunJabar.com, Kamis (5/10/2023).

Lebih lanjut, Ardiansyah mengatakan, berdasarkan pemeriksaan dr Giandra di RS Harapan Keluarga, Cipacing, Jatinangor, perkiraan hari kelahiran anaknya adalah 27 September 2023.

Pada 28 September 2023, karena sang Istri berada di Cibugel, maka keduanya pergi ke bidan terdekat.

Bidan Eti di Cibugel menyebutkan persalinan yang melebihi masa hari perkiraan lahir (HPL) sehingga harus diberi tindakan medis.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved