Mati Batang Otak usai Operasi Amandel
Nasib Pilu Albert Tunggu Sang Anak Bangun dari Tidur Panjangnya, Koma Usai Operasi Amandel
Begini nasib pilu dari Albert, ayah bocah berinisial A (7) yang harus alami mati batang otak usai lakukan operasi amandel di Rumah Sakit (RS)
TRIBUNSUMSEL.COM - Begini nasib pilu dari Albert, ayah bocah berinisial A (7) yang harus alami mati batang otak usai lakukan operasi amandel di Rumah Sakit (RS) Kartika Husada Jatiasih, Kota Bekasi.
Albert kini harus menunggu sang anak bangun dari koma yang dideritanya gegara mati batang otak tersebut.
Pertanggungjawaban dari pihak rumah sakit juga masih diharapkan Albert demi kesembuhan sang anak.
"Kondisi anak saya masih tidak sadarkan diri juga alias koma dengan diagnosis mati batang otak. Belum ada kemajuan yang berarti," ujar Albert.
Albert mengaku pemindahan putranya dari ruang rawat inap ke ruang operasi itu dilakukan tanpa sepengetahuan keluarga.

"Dijadwalkan tindakan operasi pukul 12.00 WIB, akan tetapi ditunggu pukul 12.00 WIB belum datang, jadi istri saya berpikir bisa dia mandi sebentar, pada saat dia masih mandi tiba-tiba perawat datang untuk membawa anak saya ke ruang operasi tanpa istri saya ketahui," kata Albert dilansir Kompas.com.
Albert menuturkan, istrinya terkejut mengetahui anaknya tidak ada di kamar rawat dan sudah dipindahkan ke ruang operasi.
Istri Albert juga langsung diminta tanda tangan dokumentasi yang isinya tidak dijelaskan secara rinci.
"Istri disodorkan form untuk ditandatangani, dikarenakan sedang panik jadi dia hanya tanda tangan tanpa benar-benar paham apa isi form tersebut," imbuhnya.
Berkait dengan keluhan Albert, Rahma menyebut bahwa semua yang dilakukan pihak RS sudah sesuai prosedur.
"Kami setiap melakukan tindakan dan pemeriksaan itu selalu ada prosedur untuk dilakukan edukasi. Jadi edukasi mulai dari konsultasi di poli klinik, pada saat tindakan operasi, sampai selesai operasi sudah sesuai dengan SOP," jelasnya.
Namun, setelah selesai operasi, kondisi A terus menurun.

A bahkan sempat henti napas dan henti jantung lantaran risiko pembiusan dan tindakan operasi.
"Pada perawatan hari keempat, tim dokter mendiagnosis pasien diduga mengalami mati batang otak secara klinis dengan melakukan beberapa pemeriksaan," kata Rahma.
Pihak RS berjanji bakal mendatangkan dokter ahli untuk menyelamatkan kondisi A yang masih dalam keadaan tidak sadarkan diri.
Sebelumnya pihak RS mengaku mereka sudah meminta persetujuan keluarga sebelum melakukan operasi amandel A (7) pada Selasa (19/9/2023).
Sebelum dioperasi, bocah tujuh tahun yang kini didiagnosis mati batang otak itu menunggu di ruang rawat inap.
Setelah itu, ia dibawa ke ruang operasi.
"Intinya kami sudah melakukan komunikasi kepada keluarga terkait sebelum pemindahan pasien dari ruang rawat inap ke ruang operasi," imbuh Perwakilan Manajemen RS Kartika Husada Bekasi, Rahma Indah Permatasari, Jumat (29/9/2023).
Penjelasan pihak RS
RS Kartika Husada memberi penjelasan terkait A yang didiagnosis mati batang otak usai operasi amandel. Pihak RS menuturkan, operasi amandel A sudah dilakukan sesuai prosedur.
Namun, terjadi hal yang tidak diinginkan usai operasi.
"Tindakan operasi sudah sesuai prosedur pelayanan dan operasi berjalan lancar. Tapi di ruang pemulihan terjadi keadaan yang tidak diinginkan," ujar Perwakilan Manajemen RS Kartika Husada Bekasi, Rahma Indah Permatasari, Jumat.
Rahma menuturkan, salah satu risiko pembiusan dari tindakan operasi adalah terjadinya henti napas seperti yang dialami A.
"Kami melakukan tindakan pertolongan pertama sampai akhirnya bernapas normal dan perawatan dilanjutkan di ruang intensive," ujarnya dilansir Kompas.comĀ .
Kendati demikian, meski sudah berupaya memberikan perawatan semaksimal mungkin, kondisi A terus menurun.
"Kondisi pasien tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Pada perawatan hari keempat, tim dokter mendiagnosis pasien diduga mengalami mati batang otak secara klinis dengan melakukan beberapa pemeriksaan," jelasnya.
Sampai dengan saat ini, lanjut Rahma, mereka masih memberikan pelayanan kepada A dan dukungan psikologis untuk keluarga.
"Upaya terbaik terus dilakukan demi memberikan pelayanan bagi pasien," ucapnya.
Sejumlah upaya yang dilakukan RS adalah mencarikan rujukan rumah sakit lain dan berusaha mendatangkan dokter ahli yang berkompeten merawat A.
Namun, pihak RS tidak menjelaskan secara rinci penyebab A bisa terkena mati batang otak usai operasi amandel.
Padahal, dari keterangan Albert, anaknya dalam keadaan yang sehat sebelum operasi.
Hanya mengeluhkan sakit amandel dan dirujuk ke RS untuk operasi.
Tribunsumsel.com
berita nasional
Mati Batang Otak usai Operasi Amandel
Nasib Pilu Albert Tunggu Sang Anak Bangun dari Tid
Nasib RS Kartika Husada Diujung Tanduk, Dinkes Bentuk Tim Usut Dugaan Malpraktik Meninggalnya Alvaro |
![]() |
---|
Alasan Albert Ayah Alvaro Maafkan RS Kartika Husada, Pilu Anaknya Meninggal Setelah Operasi Amandel |
![]() |
---|
Nasib Dokter yang Tangani Operasi Alvaro Hingga Alami Mati Batang Otak, Kini Dipanggil Dinkes Bekasi |
![]() |
---|
Reaksi RS Kartika Husada Dilaporkan Keluarga Alvaro Bocah yang Meninggal, Pemilik Nangis Minta Maaf |
![]() |
---|
Sosok Nidya Kartika Pemilik RS Kartika Husada, Tempat Bocah 7 Tahun Meninggal usai Operasi Amandel |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.