Mati Batang Otak usai Operasi Amandel

Detik-detik Bocah Didiagnosis Mati Batang Otak Usai Operasi Amandel, Sempat Henti Napas & Jantung

Heboh bocah 7 tahun di Kota Bekasi, yang harus mengalami mati batang otak setelah operasi di Rumah Sakit (RS) Kartika Husada Jatiasih begini

KOMPAS.com/FIRDA JANATI - Thinkstockphotos
Detik-detik Bocah Didiagnosis Mati Batang Otak Usai Operasi Amandel, Sempat Henti Napas & Jantung 

TRIBUNSUMSEL.COM - Heboh bocah 7 tahun di Kota Bekasi, yang harus mengalami mati batang otak setelah operasi di Rumah Sakit (RS) Kartika Husada Jatiasih begini detik-detik ia alami hal tersebut.

Sang ayah, Albert mengungkapkan kejadian detik-detik anaknya tersebut alami mati batang otak, bahkan sebelumnya hingga tak sadarkan diri.

Albert mengaku awalnya mendapat rujukan dari puskesmas pada Selasa (19/9/2023) setelah anaknya mengeluh mengalami penyakit amandel yang sudah membesar.

"Dijadwalkan tindakan operasi pukul 12.00, akan tetapi ditunggu pukul 12.00 belum datang, jadi istri saya berpikir bisa dia mandi sebentar, pada saat dia masih mandi tiba-tiba perawat datang untuk membawa anak saya ke ruang operasi tanpa istri saya ketahui," kata Albert saat dihubungi, Jumat (29/9/2023).

Setelah selesai mandi, istrinya terkejut mengetahui anaknya tidak ada di kamar rawat dan sudah dipindahkan ke ruang operasi.

"Istri saya mendapatkan lokasi ruang operasi, akan tetapi anak saya sudah berada di dalam ruang operasi dan istri saya sudah tidak dijinkan masuk atau menemui anak saya," ujar Albert.

Klarifikasi RS Kartika Husada Soal Bocah Mati Batang Otak Usai Operasi Amandel, Akui Sesuai Prosedur
Klarifikasi RS Kartika Husada Soal Bocah Mati Batang Otak Usai Operasi Amandel, Akui Sesuai Prosedur (Tribun News)

Setelah itu, istri Albert diberikan kertas untuk ditandatangani sebelum A menjalani operasi amandel.

"Istri disodorkan form untuk ditandatangani, dikarenakan sedang panik jadi dia hanya tanda tangan tanpa benar-benar paham apa isi form tersebut," imbuhnya.

Dari pukul 12.30 WIB, A menjalani operasi selama satu jam. Setelah itu, dokter THT memberikan informasi operasi berjalan lancar.

Selanjutnya, dari penuturan Albert, dokter anestesi yang mengambil alih untuk menyadarkan kembali anaknya.

"Tetapi di saat itu anak saya terlihat kesusahan dalam mengambil napas karena terlihat anak saya berusaha mengambil napas lewat mulutnya sekitar tiga kali seperti orang mendengkur keras," jelas Albert.

"Setelah itu anak saya mengalami henti napas dan henti jantung," sambung Albert.

Dokter anestesi dan perawat langsung melakukan resusitasi jantung dan memasang ventilator.

"Kemudian anak saya mengalami kejang-kejang yang hebat sampai harus ditidurkan kembali agar tidak mempengaruhi post-operasinya," ujar dia.

Albert menuturkan, sampai dengan hari Kamis (28/9/2023) kondisi A mengalami penurunan tingkat kesadaran.

Halaman
123
Sumber: Kompas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved