Siswa Bacok Guru di Demak

Sosok Ali Fatkhur Rohman Guru Dibacok Siswa di Demak, Jabat Wakil Kesiswaan dan Guru Olahraga

Inilah sosok Ali Fatkhur selaku guru yang dibacok siswa di Demak, ternyata wakil kesiswaan dan guru olahraga di MA Yayasan Islam Suhada (YASUA)

Tribun Jateng/Tito Isna Utama
Sosok Ali Fatkhur Rohman Guru Dibacok Siswa di Demak, Jabat Wakil Kesiswaan dan Guru Olahraga 

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Thalia Amanda Putri

TRIBUNSUMSEL.COM - Inilah sosok Ali Fatkhur Rohman selaku guru yang dibacok siswa di Demak.

Baca juga: Kronologi Siswa Nekat Bacok Guru di Demak, Dendam Lantaran Nilai Ulangan Tengah Semester Jelek

Sosok Ali Fatkhur diketahui merupakan guru olahraga di MA Yayasan Islam Suhada (YASUA).

Selain guru, korban pembacokan murid juga menjabat sebagai Wakil Kesiswaan.

Kronologi Siswa Nekat Bacok Guru di Demak, Dendam Lantaran Nilai Ulangan Tengah Semester Jelek
Kronologi Siswa Nekat Bacok Guru di Demak, Dendam Lantaran Nilai Ulangan Tengah Semester Jelek (Tribun Jateng/Tito Isna Utama)

Ali Fatkhur sendiri diketahui merupakan warga asli Demak.

"Bahwa pelaku dan korban bertempat tinggal di desa yang sama, di Kecamatan Kebonagung, Kabupaten Demak," kata Masrukin kepada Tribunjateng, Senin (25/9/2023).

Dia menjelaskan peristiwa pembacokan Ali Fatkhur dibacok siswa tersebut terjadi di ruang lima yaitu di Kelas XII IPS.

Kepala MA Yayasan Islam Suhada (YASUA), Masrukin juga menceritakan kronologi awal yang secara tiba-tiba pelaku datang dengan membawa motor dan masuk ke ruang tersebut.

Sebelum masuk ke ruangan pelaku sempat mengucapkan salam terlebih dahulu lanjut kata dia, setelah itu tanpa ada komunikasi apapun pelaku langsung mengambil celurit yang disimpan di belakang pungungnya.

"Jadi guru (korban) sedang duduk di meja sambil mengawasi murid yang sedang PTS, tiba tiba tersangka datang dan masuk ke kelas, siswa (tersangka) tersebut sempat mengucapkan salam terlebih dahulu sebelum membacok guru yang menjaga," jelasnya.

Seusai melakukan aksinya lanjut kata dia, pelaku langsung meninggalkan celurit dan lari membawa motor yang dikendarainya.

"Setelah bacok tuh langsung lari pelaku tuh membawa motor yang dipakai," ungkapnya.

Ia menjelaskan, sosok pelaku memang dinilai siswa yang nakal lantaran sudah pernah tidak naik kelas.

"Jadi siswa tersebut memang tinggal kelas ketika naik kelas pun itu dengan syarat menyelesaikan nilai yang belum terpenuhi," ungkapnya.

Suasana lokasi pembacokan guru oleh murid di Kelas XII IPS Madrasah Aliyah (MA) Yayasan Islam Suhada (Yasua), Kabupaten Demak.
Suasana lokasi pembacokan guru oleh murid di Kelas XII IPS Madrasah Aliyah (MA) Yayasan Islam Suhada (Yasua), Kabupaten Demak. (Tito Isna)

Akibatnya Ali Fathkur terkena luka dibagian leher belakang dan lengan kiri dengan luka kedalaman sekiranya 10 CM.

"Guru terkena dua luka bacokan dibagian leher belakang dan lengan kiri dengan luka kedalaman sekiranya 10 cm keterangan dokter," ujarnya.

Seusai melakukan aksinya lanjut kata dia, pelaku langsung meninggalkan celurit dan lari membawa motor yang dikendarainya.

"Setelah bacok tuh langsung lari pelaku tuh membawa motor yang dipakai," ungkapnya.

Ia menjelaskan, sosok pelaku memang dinilai siswa yang nakal lantaran sudah pernah tidak naik kelas.

"Jadi siswa tersebut memang tinggal kelas ketika naik kelas pun itu dengan syarat menyelesaikan nilai yang belum terpenuhi," ungkapnya.

Baca juga: Alasan Codeblu Tegas Laporkan Farida Nurhan ke Polisi, Beri Bukti Kuat Disinggung Masalah Pribadi

Baca juga: Kisah Pilu Ibu & Bayi Tertahan di RS Gegara Belum Lunasi Tagihan Rp 15 Juta, Suami Mohon Dicicil

Akibat insiden ini, guru tersebut mengalami luka serius dan dilarikan di rumah sakit Semarang.

Sebab saat itu Ali Fakhtur menderita luka di bagian leher sebelah kanan dan lengan sebelah kiri dengan luka kedalaman sekiranya 10 CM.

"Guru terkena dua luka bacokan dibagian leher belakang dan lengan kiri dengan luka kedalaman sekiranya 10 cm keterangan dokter," ujarnya.

Sang siswa diketahui nekat melakukan aksi pembacokan terhadap gurunya, Fakhkur lantaran didasari dendam tidak terima dengan nilai tengah semester yang jelek.

"Ketika pembagian nilai semester tidak terima nilainya jelek," jelasnya.

Suasana saat Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Demak Afief Mundzier mengecek ruang kelas MA Yasua, tempat guru dibacok siswanya sendiri, Senin (25/9/2023).
Suasana saat Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Demak Afief Mundzier mengecek ruang kelas MA Yasua, tempat guru dibacok siswanya sendiri, Senin (25/9/2023). (TRIBUN JATENG/TITO ISNA UTAMA)

Sementara itu setelah melakukan aksi pembacokan, murid kelas XII dengan inisial R tersebut langsung membuang barang bukti di kelas dan melarikan diri dengan menggunakan sepeda motor.

Kasatreskrim Polres Demak AKP Winardi mengatakan bahwa membenarkan kejadian tersebut.

"Benar ada aksi pembacokan," kata Kasatreskrim Polres Demak kepada Tribunjateng, Kamis (25/9/2023).

Ia menjelaskan bahwa saat ini pihaknya masih melakukan pengejaran kepada pelaku yang melakukan pembacokan kepada gurunya sendiri.

"Saat ini kami masih melakukan pengejaran kepada pelaku, karena tersangka masih melarikan diri," ucapanya.

Lebih jauh, diketahui juga beredar sejumlah berita jika korban yang merupakan guru Fathur tersebut meninggal dunia juga merupakan hoaks.

Diketahui jika guru Fathur memiliki kondisi yang semakin baik pasca dilakukan perawatan di RSWN Semarang.

Baca juga berita lainnya di Google News

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved