Ibu dan Bayi Tertahan di RS

Alasan Rumah Sakit Tahan Titin Usai Persalinan, Bantah Biaya Rp15 Juta : Semampu Mereka Saja

Pihak RS Erni Medika bantah biaya persalinan ibu tertahan sebesar Rp15 juta.

Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Weni Wahyuny
TribunJambi.com/Abdullah Usman
Pihak RS Erni Medika bantah biaya persalinan ibu tertahan sebesar Rp15 juta. 

Namu karena tidak mempunyai biaya persalinna, terpaksa istri dan bayinya tidak diperbolehkan keluar dari RS tersebut.

Adapun total biaya persalinan yang harus dibayar Titin mencapai Rp15 juta, namun ada keringanan sebesar Rp2 juta sehingga total keseluruhan yang harus dibayar Rp13,5 juta.

"Total tagihan 15 juta 500 ribu rupiah, ada keringanan sebesar 2 juta. Jadi total biayanya 13 juta 500 ribu rupiah," kata Arif. Dilansir TribunJambi.com, Senin (25/9/2023).

Dijelaskan suami Titin, saat hendak bersalin Ia membawa istrinya ke sebuah klinik di Km 73, di Kecamatan Sekernan, Kabupaten Muaro Jambi.

Namun, pihak klinik mengarahkan untuk di rujuk ke RS Erni Medika. Meski tidak memiliki dana, Arif nekat karena demi keselamatan istri dan sang anak.

"Kami tidak punya BPJS, sebelumnya saya pernah ngurus tapi NIK istri saya ini ternyata beda orangnya. Kesalahan data di KTP, dan kesulitan," jelasnya.

Arif sempat bernegosiasi dengan pihak rumah sakit agar dapat melunasi biaya persalinan dengan cara di cicil. Namun, pihak rumah sakit tidak dapat memberikan hal tersebut.

"Kalau rumah sakit, harus dilunasi dulu baru anak dan istri bisa keluar. Saya sempat mengajukan cicil dengan jaminan KTP dan kartu ATM agar bisa di potong setiap bulan gaji saya, tapi tidak biasa juga. Saya tidak punya apa-apa," ujarnya.

Sehari-hari Arif bekerja sebagai buruh harian lepas di sebuah perusahaan kelapa sawit di Kabupaten Muaro Jambi.

Dirinya juga sudah meminta bantuan pinjaman kepada atasannya namun tidak ada tanggapan.

"Sudah saya ajukan pinjaman ke atasan mandor, tapi atasan yang di atas lagi tidak ada tanggapan. Mungkin karena saya pekerjaan harian lepas, gaji 2 jutaan sebulan. Keluarga juga orang tidak punya, ke orang juga tidak ada yang mau kasih pinjaman," bebernya.

Kendati demikian, Arif sangat berharap agar ada yang dapat menolong keluarganya dalam kesulitan ini.

Bahkan sang istri memohon kepada pemerintah agar membantu rakyat kecil yang sedang kesusahan ini.

Baca berita lainnya di Google News

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved