Berita Pilpres 2024
Diteriaki 'Pasti Bisa' Saat Jawab Tantangan Masa Depan, Ganjar: Ya Kalau Kamu Bantu Menang Telak
Bakal capres Ganjar Pranowo sedikit bercanda saat diteriaki 'pasti bisa' ketika memaparkan gagasannya soal menjawab tantangan masa depan Indonesia.
TRIBUNSUMSEL.COM - Bakal capres Ganjar Pranowo sedikit bercanda saat diteriaki 'pasti bisa' ketika memaparkan gagasannya soal menjawab tantangan masa depan Indonesia.
Ketika itu bacapres PDIP tersebut menjadi pembicara pada acara Ganjar Menjawab Tantangan Masa Depan Indonesia, di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Minggu (17/9/2023).
Ganjar sontak merespons teriakan peserta yang hadir bahwa agar memenangkan dirinya pada satu putaran di Pilpres 2024.
Melansir Kompas.com, mulanya Ganjar sedang menyampaikan gagasannya tentang memperkuat jaringan pengaman sosial.
Tiba-tiba ada salah satu peserta yang hadir berteriak menyakinkan Ganjar Pranowo, "Pak Ganjar pasti bisa!".
Ganjar pun langsung menanggapi teriakan tersebut. "Ya, kalau kamu bantu," sahut Ganjar.
"Dan menang telak, dan satu putaran," lanjut Ganjar disambut gelak tawa peserta dengan diiringi suara tepuk tangan yang meriah.
Adapun, acara tersebut diselenggarakan oleh Forum Alumni Perguruan Tinggi se-Indonesia yang dihadiri lebih dari 1.700 peserta.
Hingga kini, Ganjar belum menentukan calon wakil presiden yang akan mendampinginya dalam Pilpres 2024.
Namun, utak-atik cawapres Ganjar mulai mengemuka dua nama kandidat yakni Ridwan Kamil dan Mahfud MD.
Dua nama itu disebut-sebut menjadi pilihan untuk memperkuat dukungan Ganjar di Jawa Barat dan Jawa Timur.
Sebagaimana diketahui, Jawa Barat dan Jawa Timur adalah dua wilayah yang menjadi lumbung suara pada Pilpres 2024.
Namun, pencalonan nama Ridwan Kamil dinilai agak sulit terwujud karena Partai Golkar mempersiapkan Kang Emil, sapaan akrabnya, untuk Pilkada Jabar atau DKI Jakarta.
Baik Kang Emil maupun Mahfud MD diketahui sudah bertemu Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Diketahui sebelumnya, elektabilitas Ganjar Pranowo di Provinsi Jawa Barat (Jabar) terbilang tinggi.
Hal ini dipaparkan oleh Ketua DPP PDIP Said Abdullah berdasarkan survei Litbang Kompas sebesar 30 persen.
Menurut Said, angka ini cukup tinggi mengingat Ganjar masih memiliki waktu untuk meningkatkan basis elektoral melalui pendekatan dengan tokoh masyarakat.
"Penting bagi bakal calon presiden untuk mengidentifikasi kebijakan yang akan diterapkan dalam masa kepemimpinannya.
Dengan demikian, bacapres tidak hanya melanjutkan pembangunan era Presiden Jokowi, tetapi juga meningkatkan pembangunan untuk mewujudkan Indonesia yang lebih maju," tutur Said dalam acara Gaspol! Kompas.com, Rabu (13/9/2023).
Lalu, survei terbaru Saiful Mujani Research and Consulting SMRC) memetakan elektabilitas tiga bacapres 2024.
Dalam survei ini, Ganjar Pranowo disimulasikan berpasangan dengan Ridwan Kamil.
Hasilnya, pasangan Ganjar-Ridwan Kamil mendapat dukungan paling besar dengan raihan 35,4 persen.
Ganjar Dinilai Lebih Cocok Dengan Ridwan Kamil
Sebelumnya diberitakan, bakal cawapres yang mendampingi bacapres PDIP Ganjar Pranowo dinilai lebih cocok adalah mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil (RK).
Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis Agung Baskoro berpendapat Ridwan Kamil lebih cocok menjadi cawapres Ganjar Pranowo ketimbang Prabowo Subianto.
Dia menilai pria yang akrab disapa Kang Emil itu memang berpeluang besar jadi bacawapres karena memiliki elektabilitas tinggi di berbagai lembaga survei.
"Peluang RK maju sebagai cawapres mengemuka karena secara elektoral memiliki elektabilitas sebagai cawapres," ujar Agung dalam artikel Kompas.com, Jumat (15/9/2023).
Agung menyampaikan, irisan massa Ridwan Kamil dan Prabowo mirip, yakni sama-sama kompetitif di Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Barat.
Sebaliknya, di wilayah-wilayah tersebut, suara Ganjar justru lemah, sehingga memerlukan sosok seperti Ridwan Kamil untuk mereduksi kekurangannya.
"Sehingga PDI-P yang mengusung Ganjar sebagai capres memberikan tempat bagi Ridwan Kamil sebagai salah satu cawapres yang dijagokan," kata dia.
Selain itu, kata Agung, Ridwan Kamil memiliki kekuatan di medsos, sehingga dinilai mempunyai keunikan dibanding para capres-cawapres lain.
Atas dasar tersebut, Agung mengatakan, Golkar bisa saja seperti memberi "political privilege" bagi Ridwan Kamil untuk maju jadi cawapres.
Agung lantas mengungkit momen saat Jusuf Kalla (JK) yang merupakan kader Golkar maju di Pilpres 2004 untuk berpasangan dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Padahal, saat itu Golkar mengusung Wiranto sebagai capres.
"Sebagaimana JK saat mendampingi SBY saat Pilpres 2004 untuk berhadapan dengan Wiranto yang notabene pemenang Konvensi Capres Golkar," ucap Agung.
Agung meyakini jika Ridwan Kamil benar-benar maju sebagai cawapres, Golkar pasti memberi restu.
Sebab, hingga saat ini, tidak ada tanda-tanda Prabowo akan memilih Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto sebagai cawapres.
"Artinya, kalau pun RK maju sebagai cawapres, maka Golkar akan memberi restu. Karena sampai hari ini, belum ada kepastian Airlangga diakomodasi di kubu Koalisi Indonesia Maju (KIM) sebagai cawapres," ucap dia.
Airlangga Tak Setuju Duet Ganjar-Ridwan Kamil
Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto tidak menyetujui usulan duet Ganjar Pranowo dan Ridwan Kamil.
Airlangga mengaku tak pernah berniat mengusulkan Ridwan Kamil menjadi bakal cawapres.
Airlangga lebih mengusulkan Ridwan Kamil untuk menjadi gubernur kembali.
Terkait lokasi yang diinginkan, Airlangga meminta agar Ridwan Kamil memilih sendiri untuk bisa berkontestasi di Pilkada.
"Pak RK (Ridwan Kamil) posisinya sebagai gubernur, gubernur Pak RK sendiri yang pilih," kata Airlangga di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, melansir Tribunnews.com.
Airlangga juga tak setuju dengan usulan dari Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Malchias Markus Mekeng, untuk hengkang dari Koalisi Indonesia Maju mendukung Prabowo Subianto.
Alasannya, Mekeng meminta agar Airlangga bersikap realistis.
Menurut Mekeng, jika kader Golkar tidak ditunjuk sebagai cawapres untuk Prabowo, maka ia mengusulkan agar Ridwan Kamil menjadi cawapres Ganjar.
Terpisah, Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia, menyebut Ridwan Kamil ditawari oleh Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, menjadi cawapres Ganjar.
Ridwan Kamil pun diketahui telah melaporkan hal tersebut kepada Airlangga.
“Memang Pak Ridwan Kamil sudah melaporkan ke Pak Airlangga ya, waktu itu disampaikan bahwa Pak Ridwan Kamil diundang oleh Bu Megawati, kemudian ditawarkan jadi wakil presiden,” kata Doli, Rabu (13/9/2023), dilansir dari Kompas.com.
“Latar belakangnya karena Pak Ganjar membutuhkan figur yang bisa memperkuat di Jawa Barat,” sambung Doli.
PDIP Tetap Pertimbangkan Ridwan Kamil
Ketua DPP PDIP, Said Abdullah mengatakan pihaknya tetap akan mempertimbangkan Ridwan Kamil sebagai bacawapres Ganjar.
Meskipun, Ridwan Kamil tak diusulkan oleh Golkar untuk maju sebagai bakal cawapres.
"Saya tegaskan bahwa masuknya nama Ridwan Kamil dalam pertimbangan kami karena faktor rekam jejak, prestasi, kepemimpinan dan elektabilitasnya," kata Said.
Said mengaku, tak mempersoalkan Golkar yang tak setuju dengan usulan duet Ganjar-Ridwan Kamil.
Lantaran, Ridwan Kamil yang akan menentukan sendiri arah politiknya.
"Menjadi hak Pak Ridwan Kamil untuk menentukan langkah politiknya," ujarnya.
Said pun mengatakan, penentuan bacawapres Ganjar masih terus dibicarakan oleh para ketua ummum partai politik dan Ganjar.
"Masih ada rentang waktu satu bulan sampai penutupan pendaftaran pasangan calon presiden dan wakil presiden," kata Said. (*)
Ganjar Pranowo
Ridwan Kamil Cawapres
Cawapres Ganjar Pranowo
Ganjar Jawab Tantangan Masa Depan
Pilpres 2024
Askolani Jasi Yakin Ganjar-Mahfud Bisa Menang di Banyuasin |
![]() |
---|
Partai NasDem Gelar Kampanye Akbar di BKB Palembang Besok, Dihadiri Surya Paloh dan Wali Band |
![]() |
---|
Jadwal Kampanye Capres - Cawapres Nomor Urut 3 di Sumsel, Ganjar di Palembang, Mahfud ke Banyuasin |
![]() |
---|
Menelaah Arah Demokrat Tak Merapat ke Ganjar Justru Gabung Koalisi Prabowo, Begini Analisa Pengamat |
![]() |
---|
Demokrat Gabung Koalisi Prabowo, SBY Siap Pasang Badan, Tawarkan AHY Jadi Cawapres? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.