Berita Pilpres 2024

Ribut Soal Ganjar Pranowo Muncul di Azan TV, Begini Penjelasan KPI dan Bawaslu

Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) dan Bawaslu RI memberikan penjelasan terkait bacapres PDIP Ganjar Pranowo muncul di tayangan azan televisi swasta

Editor: Rahmat Aizullah
Medsos X
Bakal capres usungan PDIP Ganjar Pranowo tampil di azan Maghrib salah satu stasiun televisi swasta nasional 

TRIBUNSUMSEL.COM - Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) memberikan penjelasan terkait bacapres PDIP Ganjar Pranowo muncul di tayangan azan televisi.

Koordinator Bidang Pengawasan Isi Siaran KPI Pusat, Tulus Santoso menyampaikan setelah diteliti tidak ditemukan pelanggaran dalam tayangan azan tersebut.

KPI tak melarang tayangan yang menampilkan Ganjar Pranowo di salah satu stasiun televisi swasta nasional itu.

“KPI menilai (tayangan azan Ganjar Pranowo) tidak melanggar. Jadi boleh saja (tetap ditayangkan),” kata Tulus Santoso kepada Kompas.com, dilansir Sabtu (16/9/2023).

Tulus mengatakan, ada atau tidaknya dugaan pelanggaran dalam tayangan yang melibatkan bakal capres berkaitan dengan tahapan pemilu dan konten yang ditampilkan.

“Untuk selanjutnya akan kita lihat perkembangan tahapan pemilu dan kontennya,” ujar dia.

Menurut KPI, tayangan azan yang menampilkan sosok Ganjar tak melanggar aturan Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3SPS).

Pasalnya, kata Tulus, hingga kini, Ganjar masih berstatus sebagai bakal capres.

Mantan Gubernur Jawa Tengah itu belum mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) maupun ditetapkan sebagai peserta Pemilu Presiden (Pilpres) 2024.

Lagi pula, Tulus menyebut, tayangan azan tersebut tak memuat tulisan atau gambar yang mengajak masyarakat untuk memilih politikus PDIP itu.

“Sehingga, statusnya sama saja dengan masyarakat umum, tayangannya juga cuma seperti itu saja, tidak ada tulisan, gambar, dan sebagainya,” kata dia.

Keputusan KPI ini, lanjut Tulus, sejalan dengan penilaian Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).

Adapun keputusan KPI terkait tayangan azan yang menampilkan sosok Ganjar Pranowo ini diambil pada 13 September 2023 melalui rapat pleno.

Sebelum mengambil keputusan, KPI lebih dulu memanggil pihak stasiun televisi swasta terkait untuk dimintai klarifikasi pada 11 September 2023.

“Berdasarkan hasil forum klarifikasi dan rapat pleno, KPI menilai bahwa siaran azan Maghrib yang menampilkan salah satu sosok atau figur publik tidak melanggar ketentuan Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3SPS),” demikian dikutip dari siaran pers KPI Pusat.

Ke depan, KPI mengingatkan seluruh lembaga penyiaran untuk tetap menjaga independensi selama pelaksanaan Pemilu 2024.

“KPI mengimbau kepada seluruh lembaga penyiaran untuk tetap mengedepankan prinsip adil, tidak memihak, dan proporsional dalam menyiarkan program siaran demi menjaga penyelenggaraan Pemilu 2024 yang demokratis,” lanjut siaran pers.

“Adapun langkah selanjutnya terkait isi siaran kepemiluan yang berpotensi melanggar, KPI akan menindaklanjuti dengan berkoordinasi bersama Gugus Tugas yang terdiri dari Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu), KPI dan Dewan Pers,” lanjut siaran pers.

Penjelasan Bawaslu

Sebelumnya, kemunculan Ganjar dalam tayangan azan Maghrib di sebuah stasiun televisi itu selain jadi kecaman publik juga mendapat perhatian dari Bawaslu.

Bawaslu mengaku langsung bergerak untuk mengkaji ada tidaknya pelanggaran dalam tayangan itu.

Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja mengatakan, sulit untuk menyatakan pihak-pihak terkait melanggar ketentuan.

Sebab, kata dia, pendaftaran bakal capres belum dibuka oleh KPU sehingga Ganjar tak dapat dianggap sebagai peserta Pemilu 2024.

Meskipun dia telah dideklarasikan sebagai bakal capres oleh PDIP, PPP, Perindo, dan Hanura.

"Kita kembali lagi ke kampanye atau kemudian sosialisasi. Sosialisasinya peserta pemilu atau bukan, pertanyaannya, kan gitu.

Sekarang karena yang bersangkutan ini tidak ada beliau ini peserta pemilu, bukan," ujar Bagja kepada wartawan, Selasa (12/9/2023).

PDIP Bantah Politik Identitas

Sekjen PDIP Hasti Kristiyanto membantah bahwa pihaknya berupaya melakukan politik identitas dengan menampilkan sosok Ganjar dalam tayangan tersebut.

"Bukan (politik identitas). Pak Ganjar Pranowo ini sosok yang religius. Religiusitasnya tidak dibuat-buat,” kata Hasto saat dijumpai di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Sabtu (9/9/2023), melansir Tribunnews.com.

Apalagi kata Hasto, istri Ganjar, Siti Atiqoh Supriyanti juga merupakan orang yang berasal dari kalangan pesantren.

"Istrinya bu Siti Atiqoh juga dari kalangan pesantren. Menampilkan kehidupan spritualitas yang mencerminkan sebagai manusia yang bertakwa kepada Tuhan, bukan sesuatu yang dibuat-buat," tuturnya.

Selain itu, tambah Hasto, sifat religius Ganjar ini sudah ada sejak ia masih mengenyam pendidikan di bangku perkuliahan.

Ganjar dinilainya juga merupakan sosok yang rajin beribadah, santun, dan merakyat.

"Sejak dulu, sejak zaman mahasiswa, pak Ganjar Pranowo ini sosoknya seperti itu.

Sosok yang rajin beribadah, sosok yang baik, sosok yang santun, sosok yang merakyat, itu tidak dibuat-buat. Itu sesuatu original, keluar dari pak Ganjar Pranowo," ujarnya.

Respons MUI

Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anwar Abbas tidak mempermasalahkan Ganjar Pranowo muncul di dalam tayangan azan Maghrib di TV.

Anwar justru mempermasalahkan jika Ganjar tidak melakukan salat padahal seorang muslim.

"Tidak masalah. Sah-sah saja. Malah kalau yang bersangkutan sebagai seorang Muslim tidak salat maka di situ baru masalah," ujarnya, dilansir dari Youtube Tribun Pontianak.

Anwar mengatakan jika bakal capres lainnya ingin melakukan hal serupa juga diperbolehkan.

"Kalau capres-capres yang lain juga ingin melakukan hal yang sama dan serupa, silakan saja," tuturnya.

Ganjar Muncul di Azan TV

Kader PDIP Ganjar Pranowo muncul dalam tayangan azan Maghrib di stasiun televisi swasta nasional.

Tayangan itu pun kemudian menjadi perbincangan warganet di medsos X atau Twitter.

Kemunculan Ganjar dalam tayangan azan Maghrib itu disebut-sebut sejak 5 September 2023 lalu.

Ada dua stasiun televisi swasta nasional yang menayangkan itu.

Tampak dalam tayangan tersebut, Ganjar mengenakan baju putih, sarung bercorak, lengkap dengan peci hitam.

Ganjar tergambar dalam tayang itu sebagai sosok yang ramah dan penuh senyuman.

Dia tampil dalam beberapa adegan, mulai dari bersalaman dengan jemaah lain, mengambil wudhu, hingga saat mengerjakan salat.

Ganjar tampak berada di shaf paling depan bersama masyarakat, persis di belakang imam salat. (*)

Sumber: Kompas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved